PDA

View Full Version : Belajar 'mengenal' sepakbola..


Redsbusby
07-04-2013, 04:33 PM
Berawal dr tiap gw nonton berita bola, terutama menjelang sebuah laga, biasanya kan ada sesi preview dr para komentator maupun hostnya sendiri. Nah biasanya mereka berbicara dgn 'bahasa bola' . Banyak istilah2 yang digunakan merujuk kepada suatu posisi, teknik, strategi, taktik, aturan main, dll, apa aja yang berbau sepakbola.

Dengan gw mendapat banyak pencerahan yang mungkin datengnya dr beberapa member forum, pastinya pengertian yang gw dapet tentang istilah/sebutan tadi lebih jelas. Toh bisa dijadikan bwt media sharing pengeteahuan sesama member lain kan :D

Thread ini dibuat dgn tujuan mengakomodir para nubie dlm dunia sepakbola seperti gw yang msh bingung dgn banyak istilah-istilah tadi. Contohnya gw dulu pernah bingung dgn sebutan pace yg sering disebutin di banyak postingan forum ini pas menjelaskan atribut kualitas seorang pemain, dan untunglah waktu itu dapet penjelasan via bbm dr opa rondwisan :D

Ya, sebenernya bisa dibilang thread pribadi gw kali ya, karena siapa tau aja disini cuma gw aja yg masih belum ngerti istilah2 tadi.. Jadi, jika emang dirasa ga memberikan kontribusi, dgn senang hati gw merelakan thread ini di moderasi oknum ybs :-bd

Monggo sama2 disini bertanya atau sharing info lain ttg aturan, sebutan, ataupun 'istilah mendasar' lainnya dlm dunia sepakbola lebih detail se detail-detailnya! :D

Redsbusby
07-04-2013, 04:37 PM
Yang lebih ngerti donk. Gw mau tanya 2 hal:

1. Kan ada istilah deep lying midfielder ya, itu maksudnya gimana yak?

2. Dan istilah CM itu cenderung kemana sih? Gelandang tengah AM atau DM? Yang penting playmaker? atau? Bingung dgn beberapa hirarki posisi di posisi tengah...

Dan pastinya lebih bagus lg pake contoh pemain jaman sekarang yg posisi terbaiknya Deep Lying Mid siapa aja..

Monggo mas dedi, mas tod, mas victory, mas satya, ko yo, ko ferly, opa, dan member evergreen lain yg lebih ngerti sharing donk :malu:

theater of dream
07-04-2013, 05:51 PM
Yang lebih ngerti donk. Gw mau tanya 2 hal:

1. Kan ada istilah deep lying midfielder ya, itu maksudnya gimana yak?

2. Dan istilah CM itu cenderung kemana sih? Gelandang tengah AM atau DM? Yang penting playmaker? atau? Bingung dgn beberapa hirarki posisi di posisi tengah...

Dan pastinya lebih bagus lg pake contoh pemain jaman sekarang yg posisi terbaiknya Deep Lying Mid siapa aja..

Monggo mas dedi, mas tod, mas victory, mas satya, ko yo, ko ferly, opa, dan member evergreen lain yg lebih ngerti sharing donk :malu:
Wkwkwk oke gw jawab sesuai kepercayaan gw wkwkkw...

1. Deep Lying Midfielder : Deep lying midfielder adalah pemain yang difungsikan buat menjalankan role dimana pemain lebih ke dalam, mereka biasa nya midfielder yang punya defensif dan ofensive yang seimbang..
harus nya kemampuan short pass, quick pass, long pass yang bagus, umpan diagonal kearah sayap, juga ball keeping yang bagus dan biasa nya mereka juga long range shot yang kuat..
dan penggolongan lagi ada sebagian DLM yang cendrung bermain stay deep dan ada juga yang main box to box..

http://redrants.com/wp-content/uploads/2012/07/DLP-Position.png

2. CM : central midfielder, posisi dimana punya tugas bertahan dan menyerang seimbang, paling sering dipake di formasi 4-4-2 ato pola dengan 2 sayap, 2 midfielder biasa nya yang satu punya kemampuan ball winner yang bagus, control ball possesion dan yang satu lagi punya attack creativity yang dominan,..
Keano - Scholes
Carrick - Cleveley

3. DM : Mereka bermain ke dalam tepat di depan garis pertahanan, tipikal pemain yang lugas dlm bertahan, punya tackle, intercept dan kemampuan start attack ketika transisi dari bertahan ke menyerang..
biasa dalam pola 4-2-3-1 seperti Khedeira dan Alonso di Madrid

4. AM : Midfielder spesial buat support striker, umum nya mereka tipikal yang kreatif dalam menyerang, dan juga visi serang yang sangat bagus..
Ozil, Kagawa, Rooney juga bagus dengan role ini..

Posisi DLM zaman sekarang :
Pirlo masih sangat bagus tuh..
Xavi, Alonso, Charlie Adams, Carrick, Montolivo,
Modric waktu di Spurs terbaik menurut gw..
Scholes masih bisa dibilang bagus walo udah sangt jauh menurun dibanding prime time nya.

OK just IMO hehehe

Redsbusby
07-04-2013, 06:14 PM
Mantappp, berarti pas lah ya kalo saleh gomaa ke United spt di trit sebelah, calon pengganti carrick. Hmm, berarti sebenernya di era modern kita gapernah punya DM murni yak.. nice nice

fredrian.seven
07-04-2013, 06:26 PM
Klo box to box apa? Trus jaman 3-5-2 jaya di indonesia ada istilah stopper tapi sekarang dah nggak terdengar lagi. Apa itu stopper?

theater of dream
07-04-2013, 07:33 PM
Mantappp, berarti pas lah ya kalo saleh gomaa ke United spt di trit sebelah, calon pengganti carrick. Hmm, berarti sebenernya di era modern kita gapernah punya DM murni yak.. nice nice
Seperti nya memang ngga ada..
Klo box to box apa? Trus jaman 3-5-2 jaya di indonesia ada istilah stopper tapi sekarang dah nggak terdengar lagi. Apa itu stopper?

Box to Box : Role dmana pemain bergerak lebih dinamis ke semua area, misal nya beberapa saat yang lalu dia bertahan di areal penalty nya, sesaat kemudian ketika quick counter dia sudah berada di area pertahanan lawan dan terlibat dalam set up serangan, butuh stamina yang bagus, tackling, passing serta finishing juga, Gerrard, Yaya Toure, MOdric ( Spurs ) bagus sebagai Box to box midfielder..

Stopper :Bisa dibilang center full back kalo sekarang tugas cendrung sama kayak center back. Dulu biasa nya game plan buat stopper, mereka dikasih tugas gimana memenang bola, memarking striker lawan, mreka harus kuat dan bisa memenangkan bola udara dan lazim dipakai pada formasi 3-5-2,
Costacurta, Canavaro

ecly_watchaa
07-04-2013, 08:03 PM
Klo box to box apa? Trus jaman 3-5-2 jaya di indonesia ada istilah stopper tapi sekarang dah nggak terdengar lagi. Apa itu stopper?

coba jawab om...sepengetahuan nubi stopper itu pasangan setia libero...
posisi stopper berada sedikit didepan seorang libero, tugas seorang stopper lebih berat karena dia yg musti bentrok duluan dengan striker lawan sebelum
melewati libero...

yg laen mungkin ada jawaban berbeda...?

theater of dream
07-04-2013, 08:35 PM
coba jawab om...sepengetahuan nubi stopper itu pasangan setia libero...
posisi stopper berada sedikit didepan seorang libero, tugas seorang stopper lebih berat karena dia yg musti bentrok duluan dengan striker lawan sebelum
melewati libero...

yg laen mungkin ada jawaban berbeda...?
Yup dua bek tengah berbagi tiugas sebagai Stopper dan Libero
Istilah Libero jadi ingat tahun 90an zaman Seri-A sedang hebat2 nya (katanya)
Libero artinya free, role dimana pemain lebih bebas bergerak, biasa nya dimainkan oleh tipikal versatile.. :D

theater of dream
07-04-2013, 08:40 PM
Sedikit tentang Libero nih, kalo dulu mungkin bicara Libero cendrung dengan defender, nah ini ada artikel tentang Modern Libero..

Pirlo, Busquets and The Rise Of The Modern Libero

Positions in football tend to fade away and then come back, at times with a twist, and the libero is no different. Here's how Barcelona's Busquets and Pirlo of Juventus are bringing it back...

http://www.sabotagetimes.com/wp-content/uploads/libero.png

Since the rise of the ‘flat back four’, the sweeper and more specifically, the libero role had all but disappeared from the footballing world for a number of reasons. In part, this was because the position itself was such a specialist one, which demands various abilities from those playing it: on a basic level, they needed both attacking and defensive prowess, while therein they require excellent reading of the game, strong passing both short and long range and vision that will allow the player to anticipate the movement of oncoming attackers as well as acting as their platform to trigger attacks and counterattacks alike for their own team. The origin of the sweeper came with the catenaccio philosophy and in that they were very much a fifth defender, who would then send the ball out wide for his side to claim their slim, but well-planned victory. The libero grew from this, sharing the same duties in defence but with far more importance placed on their attacking duties. The best in the position would be roaming across the pitch, being seen as a team’s hub, performing as a combination of primary playmaker and defensive organiser, with his positioning being vital to the rest of the team.

So why did the position become so outmoded? Well, as is evident, the ability needed to perform there is great and even with that rare combination of talents, it requires a system built to accomodate them, hence the need for other defenders who can work alongside a sweeper and a set of forward players who can work with their main creator operating from so deep. Beyond that, worldwide football has undergone a substantial ideological change. The desire from most corners now is to produce attacking football and even nations who suffer from the ignominy of the stereotype of being a ones with defence-based mentalities have adapted to and with their fellows. From there, players are trained initially with going forward as their foremost ideal, so if they wish to become defenders they must almost retrain, so most significantly, many are not defenders trained in defending from an early age. Their retraining means they must develop a new way of thinking about football and they are not true defenders, coached in the so-called ‘art of defending’. Hence, to put it bluntly, defenders are not as good at defending as they were back in the heyday of the sweeper. Meanwhile, the shift in overall focus means that forward-going players are collectively (arguably) better than ever they have been, and even ‘defensive’ ones are more proficient in attack. The growth in the popularity of the ‘offside trap’ tactic also somewhat nullifies the sweeper, as it undermines the tactic completely, having one player operating behind the well-organised line. Most players are more complete in the modern game with regard to attacking but, as previously stated, weaker defensively.

The player who most exemplifies the characteristics is the controversial Sergio Busquets. On the pitch he personifies a lacking in morality with his constant diving and petulance, but these aspects of him unfortunately overshadow what a phenomenal footballer he is.

This gave way to the rise of the defensive midfielder. Rather than have the last line of outfield defence being someone behind a main line which would struggle against an onslaught, the idea was to move that player forward and remove the pressure from the defenders, creating a further wall and line of defence. The standard job of the defensive midfielder is to break up play, recover possession and protect the defence. Here it is evident that there is not only no need for a sweeper, but that one would be detrimental, not giving the back four (or back three) the forward protection they require. Then the defensive midfield position evolved, incorporating both ‘destroyers’ and ‘registas’ or deep-lying playmakers. A strong, modern regista requires many of the attributes previously described for a good libero: some defensive awareness, good reading of the game, a large range of passing and the ability to dictate play. Though they generally lack the great defensive ability of a destroyer-type of defensive midfielder, who cover the rest of the list of required qualities (the more defensive side of them) of a libero. The role has gone forth and multiplied: it takes two players to do what one libero would, but they play in a more protective capacity to their predecessors. This is not an evolution of the libero role, though – if anything it is a devolution, there to make up for the fact that there are so few players left with the skill to play in the position, while reflecting that the level of modern defending has been and is receding.

This does not mean that the position is dead. On the contrary, a revival may well be due. The first mainstream resurrection of the sweeper came in World and European Champions Spain’s EURO 2012 group stage meeting with Italy. Azzuri boss Cesare Prandelli elected to choose Daniele De Rossi in a back three, alongside Giorgio Chiellini and Leonardo Bonucci, as a counter-tactic to Vicente del Bosque’s selection of Cesc Fabregas as a ‘false nine’. Overall, the tactic worked well; although Spain dominated possession, they made very few clear chances, capitalising on Italy’s sole defensive lapse. De Rossi, ordinarily a defensive midfielder shared creative duties with Andrea Pirlo, who epitomises the aforementioned regista role deep in midfield. In terms of attempting to start attacks, De Rossi attempted more long passes than any other play on the field (13), completing 8 overall, with 36 of his 53 attempted passes going forward. Where Pirlo dealt with the ball retention and creation in midfield and through the centre of the pitch, De Rossi (as shown here) aimed to start attacks down the wings. Defensively, he had a 100% tackle success rate (3/3) and made 5 interceptions, and he was instrumental in containing Spain as no team has in some time, even those who have beaten them. This game showed that the sweeper is far from dead or obsolete, but it reinforced just how much of a specialist role it is. De Rossi is a player with outstanding talent, but there are few comparable. He disrupted Fabregas greatly, near-man marking him; and while the former Arsenal man moved deeper in an attempt to bring him from his position and create further space behind him, the two Juventus centre halves alongside the Roma man were not so easily drawn in by Fabregas’ movement.

This is, in part, why teams find it so difficult to deal with Lionel Messi. Far beyond his superhuman footballing ability, his movement against flat back fours drags defenders from one side of the pitch to another, creating space for himself or his near-equally as talented teammates to utilise. Fabregas attempted to act in a similar way but the tracking of his movement by De Rossi made it extremely difficult for him.

The flurry of false nines mean that an effective tactic must be deployed against them, but not any team will be able to just implement a sweeper.

De Rossi is not the only player around with the potential to play as a libero. The player who most exemplifies the characteristics is the controversial Sergio Busquets. On the pitch he personifies a lacking in morality with his constant diving and petulance, but these aspects of him unfortunately overshadow what a phenomenal footballer he is. He is one of the most complete and extraordinary players in the game. For most sides he would have far more of a creative presence, but at Barcelona, surrounded by Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Fabregas, Messi, Alexis Sanchez, et al, he is not needed to perform these duties. With Barcelona’s expert ball retention, their defence will often be perched on the opposing side’s halfway line, with Busquets sitting just in front, pulling the proverbial strings. His 86% long pass accuracy, coupled with his fantastic 91.5% short pass accuracy (with an average of 72 passes competed per game) shows his metronomic quality, but his goal and assist stats are relatively very low given that this service is not required of him (stats provided are almost exclusively from games in which he has played in defensive midfield). His defensive work often goes unnoticed, but his solid performances at centre half in both back fours and back threes over the past three years have demonstrated that he has the defensive and spacial awareness, as well as the passing ability and tremendous vision required to be a supreme libero, as well as playing in a team which could use this potential as a backup plan, to attempt to create from further back on the pitch, if all is not going their way. Javi Martinez of Athletic Bilbao is a similar case, though perhaps even more so, as he is so well-trained defensively, having spent the majority of this season playing in defence, despite naturally being a midfielder.

Where modern football appeared to have moved away from the libero, perhaps a return is on its way. The flurry of false nines mean that an effective tactic must be deployed against them, but not any team will be able to just implement a sweeper. As has been alluded to, the position needs such brilliant intelligence and ability that only a select few will be able to do it. These few could lead a tactical revolution. The forward threat a good libero can carry can be incredibly difficult to counteract for defending sides, while a well-performed sweeping job in the centre of a specifically trained defence can form a near-impenetrable defensive barrier. The possibilities could be endless, but before that they will need to re-begin.

http://www.sabotagetimes.com/reportage/pirlo-busquets-and-the-rise-of-the-modern-libero/

frmnsyh_KEANO
08-04-2013, 01:37 AM
Wahhh.. Keren nih ada thread kayak gini.
Sekalian nanya ya, kalo istilah 'gelandang tukang angkut air' itu sebutan untuk gelandang bertahan apa gimana? Beda sama deep lying mid?

theater of dream
08-04-2013, 09:19 AM
Wahhh.. Keren nih ada thread kayak gini.
Sekalian nanya ya, kalo istilah 'gelandang tukang angkut air' itu sebutan untuk gelandang bertahan apa gimana? Beda sama deep lying mid?

Istilah tukang air itu berasal pengangkut air dimana disamping fisik yg kuat dia bisa menjaga keseimbangan biar air ngga tunpah, begitu lah dalam sepakbola, disamping pekerja keras seorang pemain memiliki kemampuan menjembatani lini belkang - depan dan bahkan terlibat dalam create attack..
Tukang angkut air = box to box udah diterangin diatas bro
Cmiiw hehehe

Sent from my GT-I8150 using Tapatalk 2

ecly_watchaa
08-04-2013, 10:15 AM
Yup dua bek tengah berbagi tiugas sebagai Stopper dan Libero
Istilah Libero jadi ingat tahun 90an zaman Seri-A sedang hebat2 nya (katanya)
Libero artinya free, role dimana pemain lebih bebas bergerak, biasa nya dimainkan oleh tipikal versatile.. :D

contoh libero terbaik diIndonesia pada jaman2 itu mnrt sy sih legenda Persib,
Robby Darwis....cmiw

theater of dream
08-04-2013, 12:32 PM
contoh libero terbaik diIndonesia pada jaman2 itu mnrt sy sih legenda Persib,
Robby Darwis....cmiw

JUga ada Sudirman waktu itu dan akhir 90an jebolan Primavera Sugiantoro tapi sayang karir nya tercoreng dengan insiden pemukulan wasit kala membela PSPS pekanbaru akibat kena skor setahun dan langsung meredup sesudah itu..

goodfron
08-04-2013, 04:32 PM
contoh libero terbaik diIndonesia pada jaman2 itu mnrt sy sih legenda Persib,
Robby Darwis....cmiw

digusur Bejo Sugiantoro oom... Bejo masuk sbg pengganti, stlh itu posisi Robby di timnas diganti Bejo. Bejo maennya lbh skill full, alus mainnya.. gocekannya maut. Libero terakhir yg dimiliki Indonesia. Selama ada bejo tim-nya gak bisa geser dari pola 3-5-2 soalnya Bejo krg sip kalo' maen skema yg belakangnya sejajar (4 full back). Bejo libero sejati, padahal awalnya dia adalah striker :D
Persebaya kalo' lagi buntu dulu sering maenin Bejo lbh naek bantu serangan. Kekurangan Bejo dibanding Robby adl dia kalah di duel udara. Kalo' baca permainan dan intercept bola lawan dia jagonya.

azisfirdaus
08-04-2013, 05:00 PM
pelopor Deep Lying Midfielder itu Andrea Pirlo kali yah? atau ada lagi sebelumnya?

naah kalo backpass itu umpan dari rekan setim ke kiper, tp ga boleh ditangkep / menggunakan tangan kan ya?

goodfron
08-04-2013, 05:08 PM
naah kalo backpass itu umpan dari rekan setim ke kiper, tp ga boleh ditangkep / menggunakan tangan kan ya?

umpan yang menggunakan bagian kaki dengan sengaja lebih tepatnya mas. Kalo pake' bagian badan yang lain selain kaki dan tangan (handball tentunya) bola masih boleh dikuasai oleh kiper. Misal backpass pake' heading ato umpan dada.

Sama ini, kalo' ada lemparan kedalam tidak berlaku offside bagi yang menerimanya walaupun posisi penerimanya jauh di belakang bek lawan.

theater of dream
08-04-2013, 06:12 PM
pelopor Deep Lying Midfielder itu Andrea Pirlo kali yah? atau ada lagi sebelumnya?

Scholes was better on his prime..

HenryRooney07
08-04-2013, 10:43 PM
Nanya juga' nih para suhu, maksimal injury time dalam suatu pertandingan itu berapa menit? Apa ada aturannya? Lalu masalah backpass sedekat apapun dg garis gawang tetap di berikan tendangan bebas ya? Trus jarak dg pagar betis brapa meter? Maaf kalo nubie banyak tanya :peace:

theater of dream
08-04-2013, 11:09 PM
18 October 2003

Roy Keane's late header ensured the reigning champions returned from Elland Road with all three points.

original post by arie

Taon 2008 pas pas lwan Arsenal, Silvestre passing ke Almunia dan mungkin Almunia masih nganggep Silvestre pemain United ya ditangkap deh bola nya... hehehehe

Sent from my GT-I8150 using Tapatalk 2

Rean
09-04-2013, 02:13 AM
Nanya juga' nih para suhu, maksimal injury time dalam suatu pertandingan itu berapa menit? Apa ada aturannya? Lalu masalah backpass sedekat apapun dg garis gawang tetap di berikan tendangan bebas ya? Trus jarak dg pagar betis brapa meter? Maaf kalo nubie banyak tanya :peace:
bantu jawab ya suhu... free kick paling dekat gawang maximal ada di garis kotak paling kecil yg paling dekat gawang. ga boleh lagi lebih dekat. pagar betisnya biasanya ditumpuk tepat di garis gawang. dan penjaga gawangnya justru ada di depan pagar... oiya dan freekicknya ga boleh langsung ditembak ke gawang...

CMIIW

http://www.seriousgoalkeeping.net/Tactics/FreeKicks/images/IndirectKickInsideBox.jpg

ecly_watchaa
09-04-2013, 11:10 AM
digusur Bejo Sugiantoro oom... Bejo masuk sbg pengganti, stlh itu posisi Robby di timnas diganti Bejo. Bejo maennya lbh skill full, alus mainnya.. gocekannya maut. Libero terakhir yg dimiliki Indonesia. Selama ada bejo tim-nya gak bisa geser dari pola 3-5-2 soalnya Bejo krg sip kalo' maen skema yg belakangnya sejajar (4 full back). Bejo libero sejati, padahal awalnya dia adalah striker :D
Persebaya kalo' lagi buntu dulu sering maenin Bejo lbh naek bantu serangan. Kekurangan Bejo dibanding Robby adl dia kalah di duel udara. Kalo' baca permainan dan intercept bola lawan dia jagonya.

yup, Bejo punya kecepatan dan stamina yg lebih baik makanya
bs seperti om Gufi tulis diatas...salah satu idola sy jg nih, masih
ingat saat kelahiran anak pertamanya...doi jalan kaki pulang kerumah..
jalanin nazarnya katanya, bener gak tuh berita yak...?

nanya dong,,,itu setengah lingkaran depan kotak 16 buat apaan sih...?

theater of dream
09-04-2013, 01:04 PM
yup, Bejo punya kecepatan dan stamina yg lebih baik makanya
bs seperti om Gufi tulis diatas...salah satu idola sy jg nih, masih
ingat saat kelahiran anak pertamanya...doi jalan kaki pulang kerumah..
jalanin nazarnya katanya, bener gak tuh berita yak...?

nanya dong,,,itu setengah lingkaran depan kotak 16 buat apaan sih...?

Kalo ngga salah sih fungsi nya sebagai garis tambahan buat batas pemain berdiri pada saat ada tendangan penalty, jadi fungsi nya hanya pada saat ada penalty kick cmiiw

HenryRooney07
09-04-2013, 01:28 PM
Kalo ngga salah sih fungsi nya sebagai garis tambahan buat batas pemain berdiri pada saat ada tendangan penalty, jadi fungsi nya hanya pada saat ada penalty kick cmiiw

Maksudnya si penendang penalty nya ya om TOD? Lah, saya pernah liat dulu seinget saya Roberto Carlos lari kenceng smp luar kotak Penalty.. :D

theater of dream
09-04-2013, 01:31 PM
Maksudnya si penendang penalty nya ya om TOD? Lah, saya pernah liat dulu seinget saya Roberto Carlos lari kenceng smp luar kotak Penalty.. :D
Bukan, tapi Pemain yang lain...

ecly_watchaa
09-04-2013, 01:38 PM
Maksudnya si penendang penalty nya ya om TOD? Lah, saya pernah liat dulu seinget saya Roberto Carlos lari kenceng smp luar kotak Penalty.. :D

contoh kek gini maksud om TOD bro...

4F8e6mq3yqs

theater of dream
09-04-2013, 01:48 PM
contoh kek gini maksud om TOD bro...

4F8e6mq3yqs

Pada bandel ya....
sampe stress wasit nya =))

Rean
09-04-2013, 02:05 PM
Kalo ngga salah sih fungsi nya sebagai garis tambahan buat batas pemain berdiri pada saat ada tendangan penalty, jadi fungsi nya hanya pada saat ada penalty kick cmiiw
yes. fungsinya adalah untuk melindungi pengambil tendangan penalty dalam mengambil ancang2 tendangan. pemain lain selain penendang penalty tidak boleh ada di dalam kotak penalty dan setengah lingkaran itu sampai bola ditendang. masalah ambil ancang2nya jauh2 kebelakang melebihi setengah lingkaran itu, maka penendang tidak dilindungi aturan. alias boleh diganggu atau dihalang2i pemain lain.

http://soccer.jechecksfield.org/training/dualmechanicsimages/d5.gif

seperti di gambar, ga ada pemain lain selain kiper dan penendang yg ada dikotak+setengah lingkaran.

masalah roberto carlos, kayanya setau gw dia hanya melakukan ancang2 jauh klo freekick. ga tau juga doi pernah ambil tendangan penalty atau ga...

troy andreas
09-04-2013, 06:04 PM
bantu jawab ya suhu... free kick paling dekat gawang maximal ada di garis kotak paling kecil yg paling dekat gawang. ga boleh lagi lebih dekat. pagar betisnya biasanya ditumpuk tepat di garis gawang. dan penjaga gawangnya justru ada di depan pagar... oiya dan freekicknya ga boleh langsung ditembak ke gawang...

CMIIW

http://www.seriousgoalkeeping.net/Tactics/FreeKicks/images/IndirectKickInsideBox.jpg

Tambahin dikit

Biasanya dipassing/ disentuh pemainlain baru bisa di shoot langsung kaya gini:

kZxwEkZvAwQ

Numpang tanya berkaitan dengan istilah- istilah diatas semuanya dengan "pelabelan posisi dgn angka" yang sering di bilang komentator posisi 1, 2, 3 dst sampe 10, 11.. Kalau di Basket itu gampang di mengerti posisi 1 - 5-nya nah kalau di sepakbola gimana? Dikaitan dengan istilah2 diatas macam Stopper, Deep Mid dll

theater of dream
09-04-2013, 06:20 PM
Tambahin dikit

Biasanya dipassing/ disentuh pemainlain baru bisa di shoot langsung kaya gini:

kZxwEkZvAwQ

Numpang tanya berkaitan dengan istilah- istilah diatas semuanya dengan "pelabelan posisi dgn angka" yang sering di bilang komentator posisi 1, 2, 3 dst sampe 10, 11.. Kalau di Basket itu gampang di mengerti posisi 1 - 5-nya nah kalau di sepakbola gimana? Dikaitan dengan istilah2 diatas macam Stopper, Deep Mid dll
Dulu di sepakbola no punggung menentukan posisi biasanya no kecil di mulai dari bawah, klo di basket bukan no punggung melainkan no posisi dan biasanya posisi 5-4 buat bigman/center ato power forward, 3-2-1 Small forward-shooting guard-point guard cmiiw hehehe

Sent from my GT-I8150 using Tapatalk 2

troy andreas
09-04-2013, 06:27 PM
Dulu di sepakbola no punggung menentukan posisi biasanya no kecil di mulai dari bawah, klo di basket bukan no punggung melainkan no posisi dan biasanya posisi 5-4 buat bigman/center ato power forward, 3-2-1 Small forward-shooting guard-point guard cmiiw hehehe

Sent from my GT-I8150 using Tapatalk 2

Jadi itu istilah dulu? Tapi kenapa ada beberapa komentator tv masih sering pake istilah itu yah? Jangan2 mereka penggemar Basket juga OOT :))

theater of dream
09-04-2013, 06:28 PM
Jadi itu istilah dulu? Tapi kenapa ada beberapa komentator tv masih sering pake istilah itu yah? Jangan2 mereka penggemar Basket juga OOT :))

Masih ada kah ?
Dimana itu bro ? ;)

Sent from my GT-I8150 using Tapatalk 2

ecly_watchaa
09-04-2013, 08:30 PM
ngomongin masalah tendangan bebas ato free kick,,
sy masih gak sefaham dengan 2 model free kick yaitu
direct free kick dan indirect...

direct artinya tendangan bisa langsung ditujukan kegawang
dan indirect musti disentuh dulu oleh pemain lain,,,direct free
kick diberikan jika wasit menganggap pelanggarannya terlalu
keras, jika tidak wasit bisa memberikan indirect td...perlakuan
ini akan dan akan terus menjadi polemik dilapangan jika wasitnya
dodol....apalagi wasit kt yg lagi mimpin tuan rumah....:P

ada penjelasan lain gak yak,..?

Rean
10-04-2013, 11:16 AM
ngomongin masalah tendangan bebas ato free kick,,
sy masih gak sefaham dengan 2 model free kick yaitu
direct free kick dan indirect...

direct artinya tendangan bisa langsung ditujukan kegawang
dan indirect musti disentuh dulu oleh pemain lain,,,direct free
kick diberikan jika wasit menganggap pelanggarannya terlalu
keras, jika tidak wasit bisa memberikan indirect td...perlakuan
ini akan dan akan terus menjadi polemik dilapangan jika wasitnya
dodol....apalagi wasit kt yg lagi mimpin tuan rumah....:P

ada penjelasan lain gak yak,..?

Tendangan bebas biasa dilakukan oleh suatu tim jika terdapat pelanggaran yang dilakukan lawan bertandingnya. Tendangan bebas merupakan tendangan yang dilakukan tanpa mendapatkan gangguan dari pemain lawan. Pemain lawan boleh menghalangi di depannya, tapi pada jarak beberapa meter dari titik tendangan bebas dilakukan. Tendangan bebas yang biasa diberikan oleh wasit terdapat 2 jenis, yaitu tendangan bebas tidak langsung dan tendangan bebas langsung.

Tendangan bebas tidak langsung biasanya diberikan wasit apabila terjadi pelanggaran yang tidak terlalu keras. Tendangan bebas ini harus diawali dengan sentuhan pemain lain, sebelum sang eksekutor sebenarnya menendang ke arah gawang. Tidak boleh langsung mengarah ke gawang. Untuk tendangan bebas ini biasanya tandanya adalah wasit mengangkat tangannya lurus ke atas sambil meniup peluitnya.

Tendangan bebas langsung dilakukan jika terjadi pelanggaran yang cukup keras / berbahaya di dekat area kotak penalti lawan. Tendangan ini dapat langsung diarahkan ke gawang oleh sang eksekutor, tanpa menyentuh pemain lainnya terlebih dahulu. Untuk jenis tendangan bebas ini, wasit memberi tanda dengan mengangkat tangannya dan lurus menunjuk ke arah gawang sambil meniup peluitnya.

source http://www.kaosbola.com/2009/05/tendangan-bebas-free-kick/

frmnsyh_KEANO
11-04-2013, 01:47 AM
Istilah tukang air itu berasal pengangkut air dimana disamping fisik yg kuat dia bisa menjaga keseimbangan biar air ngga tunpah, begitu lah dalam sepakbola, disamping pekerja keras seorang pemain memiliki kemampuan menjembatani lini belkang - depan dan bahkan terlibat dalam create attack..
Tukang angkut air = box to box udah diterangin diatas bro
Cmiiw hehehe

Sent from my GT-I8150 using Tapatalk 2

Sip.. Makasih penjelasannya om..:embarrassment:

robby7beckham
11-04-2013, 03:51 AM
Mau nanya juga deh, masih penasaran dan sedikit "agak kurang nerima" dgn keputusan wasit #:-S
Ingat saat leg pertama Real Madrid vs MUFC di UCL musim ini? ketika itu injury time, saat waktu tambahan HAMPIR habis United mendapatkan tendangan sudut, namun wasit lgsg niup peluit akhir pdhl biasanya wasit memberikan waktu sedikit menunggu bola sampai lapangan tengah (menjauhi gawang) baru niup peluit walaupun terkadang melebihi waktu injury. mungkin ada yg bisa ngasih pencerahan ttg keputusan wasit ini? krna #IMO harusnya wasit memberikan sdkit wktu tmbhn untuk United mengambil tendangan sudut :crazy::nohope:

theater of dream
11-04-2013, 06:37 AM
Mau nanya juga deh, masih penasaran dan sedikit "agak kurang nerima" dgn keputusan wasit #:-S
Ingat saat leg pertama Real Madrid vs MUFC di UCL musim ini? ketika itu injury time, saat waktu tambahan HAMPIR habis United mendapatkan tendangan sudut, namun wasit lgsg niup peluit akhir pdhl biasanya wasit memberikan waktu sedikit menunggu bola sampai lapangan tengah (menjauhi gawang) baru niup peluit walaupun terkadang melebihi waktu injury. mungkin ada yg bisa ngasih pencerahan ttg keputusan wasit ini? krna #IMO harusnya wasit memberikan sdkit wktu tmbhn untuk United mengambil tendangan sudut :crazy::nohope:
Peraturan baru sekarang, dalam stuasi itu wasit bisa mengakhiri pertandingan jika bola mati karena bola klr lapangan seperti Corner Kick dan Free Throw, lain hal nya kalo bola mati tapi masih di dlm lapangan seperti akibat pelanggaran ato hands ball, pertandingan masih lanjut cmiiw


Sent from my GT-I8150 using Tapatalk 2

fredrian.seven
12-08-2013, 09:27 PM
Nambah ilmu dikit... yang lagi tren saat ini, Inverted Winger. Dikutip dari detikcom, tulisan dari Ammar Mildandaru

_____________________________

Bagaimana Inverted Winger Bekerja
Ammar Mildandaru - detikSport Senin, 08/07/2013 17:17 WIB


Bayern Munich menjadi juara Liga Champions dengan senjata andalan yang sedang jadi mode di Eropa: inverted winger. Betapa mematikannya inverted winger mereka melalui Arjen Robben dan Frank Ribbery.

Inverted winger adalah pemain sayap yang menempati sisi lapangan yang berlawanan dengan kekuatan kaki terbaiknya. Seorang pemain sayap berkaki kidal ditempatkan di sisi kanan, sementara pemain berkaki kanan di taruh di sisi kiri -- itulah inverted winger.

Dengan pertukaran posisi macam itu, seorang inverted winger bisa mengkreasi peluang bagi dirinya sendirinya dengan cara membawa bola ke dalam [cutting inside], lalu melakukan percobaan mencetak gol dengan kaki terkuatnya. Misal: seorang kidal di sisi kanan, bisa membawa bola ke tengah atau ke depan kotak penalti, dan bisa langsung melakukan shot dengan kaki kirinya. Dia tak harus memindahkan bola ke kaki terkuatnya lebih dulu karena bola sudah ada di kaki terkuatnya.

Ketika melakukan gerakan memotong ke dalam, seorang pemain sayap akan memaksa fullback untuk merebut bola dengan kekuatan kaki lemahnya, dengan mayoritas seorang fullback menempati sisi di mana pada kekuatan kaki terbaiknya. Jika ingin mengambil bola dengan kaki terbaik, fullback harus paling tidak memutar badan untuk memindahkan kaki terkuatnya mendekati lawan. Dengan memutar badan, maka bisa ditebak ia akan kalah beberapa langkah dari pemain sayap yang sudah pasti berlari kencang mendekati kotak penalti.

http://images.detik.com/albums/fortuna/inverted-winger.jpg

Inilah yang memungkinkan para pemain sayap di era sekarang bisa memiliki produktivitas mencetak gol yang sangat tinggi dibanding para pemain sayap zaman dulu. Robben dan Ribery, misalnya, termasuk empat pemain dengan rataan shot per game tertinggi di Bayern. Sepanjang musim 2012/2013 Robben mencatat angka 4,18 shot per game [tertinggi], sementara Ribery 2,70 shot per game [nomor 4 tertinggi].

Pemain sayap dengan dribling serta kekuatan dan akurasi tembakan yang mumpuni akan jadi monster menakutkan jika berperan sebagai inverted winger. Misalnya: Cristiano Ronaldo. Kendati dia juga kuat di kaki kiri dan sundulan, kekuatannya tetap berada di kaki kanan. Di Madrid dia ditempatkan di sisi kiri. Hasilnya: Dia mencetak 62 gol musim lalu di semua ajang. Rataan shot per game-nya mencapai 5,9 [termasuk di timnas] dan jadi yang tertinggi di La Liga.

Ini berbeda dengan seorang traditional winger yang ditempatkan di sisi yang sesuai dengan kaki terkuatnya: pemain kidal di sisi kiri, pemain dominan kaki kanan di sisi kanan. Sayap dengan bergaya tradisional ini populer pada pola klasik tiga baris sejajar 4-4-2. Kedua sayap bekerja menyisir lapangan dan lantas mengirim umpan silang ke dalam kotak penalti. Fungsi mereka terutama untuk memberi peluang bagi pemain lain [khususnya striker], dan bukan mengkreasi peluang untuk dirinya sendiri. Fullback hanya tinggal menjaganya agar terus melebar dan tidak memberi kesempatan melakukan teror melalui umpan silang.

Produktivitas pemain inverted winger hanya salah satu kelebihan saja. Dengan menggunakan inverted winger, sebuah tim punya lebih banyak variasi dalam upaya membongkar pertahanan lawan. Saat seorang inverted winger bergerak ke tengah pertahanan lawan dan berhasil memancing fullback yang menjaganya untuk ikut bergerak ke dalam, maka ada lubang di sisi pertahanan yang bisa dimanfaatkan pemain lain. [Lihat ilustrasi pergerakan inverted winger yang memancing fullback yang menjaganya di bawah ini:]

http://images.detik.com/albums/fortuna/inverted-winger1.jpg

Seorang inverted winger yang bisa memainkan perannya secara efektif, juga masih bisa tetap membuka peluang bagi rekannya walau dia sedang berada di jantung pertahanan sekalipun. Apa yang terjadi pada gol penentu kemenangan Bayern yang dicetak oleh Robben di final Liga Champions lalu adalah contohnya.

Saat defender Dortmund terpaku pada Thomas Mueller, Ribery masuk ke depan kotak penalti dan dia menjadi "pemantul" dari umpan yang disodorkan oleh Bastian Schweinsteiger dari tengah. Bola yang "dipantulkan" Ribery itu langsung disambar oleh --siapa lagi kalau bukan-- Robben yang menusuk dari sisi kanan. Gol.

http://images.detik.com/albums/fortuna/inverted-winger2.jpg

Gol itu jadi ilustrasi beberapa hal terkait inverted winger. Pertama, seorang inverted winger bisa mencetak gol tidak hanya dengan dribbling yang diakhiri dengan shot, tapi bisa melakukannya dengan pergerakan tanpa bola ke jantung pertahanan lebih dulu seperti yang ditunjukkan Robben. Kedua, seorang inverted winger juga bisa berperan di jantung pertahanan sebagai "pemantul" dalam sebuah proses serangan yang mengandalkan umpan satu dua yang cepat seperti yang ditunjukkan Ribery.

Untuk dua hal itu, situasinya sama: inverted winger meninggalkan posisinya di tepi lapangan. Di titik ini, setidaknya ada dua kemiripan antara seorang inverted winger dengan seorang false nine: [1] sama-sama banyak bergerak di luar posisi naturalnya untuk [2] memancing pemain lawan bergerak meninggalkan posisinya. Jika inverted winger bisa menarik fullback ke luar dari posisinya, seorang false nine untuk menarik center back yang menjaganya.

Seringkali kedua peran di atas itu juga saling menentukan satu sama lain. Ketika striker yang berperan sebagai false nine berhasil menarik perhatian center back untuk mengikuti pergerakannya [misal terpancing naik mengikuti striker yang turun ke bawah], maka ada celah yang bisa dieksploitasi oleh pemain sayap yang membawa bola ke jantung pertahanan.

Jika sudah ada ruang kosong di jantung pertahanan, seorang inverted winger yang masuk dengan membawa bola bisa langsung melakukan shot atau terus melakukan solo-run ke dalam kotak penalti. Jika inverted winger tidak bisa melakukan dua hal itu karena ditekan oleh fullback yang mengikuti pergerakannya, maka dia bisa melakukan umpan satu dua dengan striker false-nine.

Itulah sebabnya kebanyakan tim yang menggunakan sepasang inverted winger sekaligus umumnya hanya menggunakan atau memasang seorang striker di depan, baik dalam formasi 4-2-3-1, 4-5-1 atau bahkan 4-6-0 [dengan striker yang berperan sebagai false-nine seperti Francesco Totti di era Luciano Spaletti].

Seorang striker yang statis berada di kotak penalti menunggu umpan silang dari sayap tentu tidak cocok dengan gaya bermain yang menekankan serangan dari sayap mengandalkan sepasang inverted winger. Dibutuhkan striker yang lebih mampu bergerak, untuk membuka ruang bagi pemain sayap yang ingin masuk ke dalam. Bahkan jika dibutuhkan, seorang striker dapat bertukar posisi dengan bermain melebar.

Komposisinya akan lebih mematikan jika tim tersebut juga punya gelandang serang yang punya akselerasi bagus sehingga bisa bergantian dengan stiker untuk mengecoh konsentrasi bek lawan.

Bayangkan apa yang terjadi jika sebuah tim punya 4 pemain di lini serang dengan tipikal seperti ini: sepasang inverted winger, 1 striker yang fasih bermain sebagai false-nine dan gelandang serang yang punya akselerasi bagus untuk bertukar posisi dengan striker. Itulah yang dimiliki Bayern Munich musim lalu dan Juup

Gol itu jadi ilustrasi beberapa hal terkait inverted winger. Pertama, seorang inverted winger bisa mencetak gol tidak hanya dengan dribbling yang diakhiri dengan shot, tapi bisa melakukannya dengan pergerakan tanpa bola ke jantung pertahanan lebih dulu seperti yang ditunjukkan Robben. Kedua, seorang inverted winger juga bisa berperan di jantung pertahanan sebagai "pemantul" dalam sebuah proses serangan yang mengandalkan umpan satu dua yang cepat seperti yang ditunjukkan Ribery.

Untuk dua hal itu, situasinya sama: inverted winger meninggalkan posisinya di tepi lapangan. Di titik ini, setidaknya ada dua kemiripan antara seorang inverted winger dengan seorang false nine: [1] sama-sama banyak bergerak di luar posisi naturalnya untuk [2] memancing pemain lawan bergerak meninggalkan posisinya. Jika inverted winger bisa menarik fullback ke luar dari posisinya, seorang false nine untuk menarik center back yang menjaganya.

Seringkali kedua peran di atas itu juga saling menentukan satu sama lain. Ketika striker yang berperan sebagai false nine berhasil menarik perhatian center back untuk mengikuti pergerakannya [misal terpancing naik mengikuti striker yang turun ke bawah], maka ada celah yang bisa dieksploitasi oleh pemain sayap yang membawa bola ke jantung pertahanan.

Jika sudah ada ruang kosong di jantung pertahanan, seorang inverted winger yang masuk dengan membawa bola bisa langsung melakukan shot atau terus melakukan solo-run ke dalam kotak penalti. Jika inverted winger tidak bisa melakukan dua hal itu karena ditekan oleh fullback yang mengikuti pergerakannya, maka dia bisa melakukan umpan satu dua dengan striker false-nine.

Itulah sebabnya kebanyakan tim yang menggunakan sepasang inverted winger sekaligus umumnya hanya menggunakan atau memasang seorang striker di depan, baik dalam formasi 4-2-3-1, 4-5-1 atau bahkan 4-6-0 [dengan striker yang berperan sebagai false-nine seperti Francesco Totti di era Luciano Spaletti].

Seorang striker yang statis berada di kotak penalti menunggu umpan silang dari sayap tentu tidak cocok dengan gaya bermain yang menekankan serangan dari sayap mengandalkan sepasang inverted winger. Dibutuhkan striker yang lebih mampu bergerak, untuk membuka ruang bagi pemain sayap yang ingin masuk ke dalam. Bahkan jika dibutuhkan, seorang striker dapat bertukar posisi dengan bermain melebar.

Komposisinya akan lebih mematikan jika tim tersebut juga punya gelandang serang yang punya akselerasi bagus sehingga bisa bergantian dengan stiker untuk mengecoh konsentrasi bek lawan.

Bayangkan apa yang terjadi jika sebuah tim punya 4 pemain di lini serang dengan tipikal seperti ini: sepasang inverted winger, 1 striker yang fasih bermain sebagai false-nine dan gelandang serang yang punya akselerasi bagus untuk bertukar posisi dengan striker. Itulah yang dimiliki Bayern Munich musim lalu dan Juup Heynkess bisa mengoptimalkannya dengan sempurna.

Semua uraian tentang inverted winger di atas lebih banyak menyoroti perubahan gaya bermain dan agresivitas seorang winger. Akan tetapi, bukan berarti seorang inverted winger tidak berbahaya jika tetap menyisir sisi lapangan dan lantas mengirimkan umpan silang layaknya seorang winger tradisional. Mereka bisa jadi malah lebih berbahaya dibanding seorang sayap tradisional saat mengirim umpan silang ke dalam kotak penalti. Justru crossing yang dilakukan oleh seorang inverted bisa jadi lebih berbahaya dibandingkan dengan pemain sayap ortodoks.

Bola silang dari inverted winger tidak menghambat momentum kecepatan bola terlalu besar, karena penerima umpan hanya tinggal membelokan atau bahkan mempercepat laju bola dengan sundulan maupun sepakan kaki. Ini diakibatkan bola yang dikirim seorang inverted winger cenderung melengkung ke dalam ke arah gawang. Sementara seorang winger tradisional, bola silang yang dikirimnya biasanya melengkung ke luar menjauhi gawang.

Lalu muncul pertanyaan, bagaimana cara menghentikan inverted winger? Setidaknya ada dua cara yang paling kentara: mencegahnya bergerak memotong ke dalam, atau tidak memberi kesempatan untuk melakukan aksi selanjutnya setelah melakukan cutting-inside.

Untuk opsi pertama tentu dengan memasang fullback tangguh yang mampu memenangi duel one by one. Atau cara ekstrim lain dengan melawan memakai inverted fullback, misalnya dengan memasang seorang bek kidal di sisi kanan dan sebaliknya. Misal: Glenn Johnson yang dominan kaki kanan di era Kenny Dalglish malah ditempatkan sebagai fullback kiri. Namun hal ini akan mengurangi support dalam menyerang dan cenderung membuat tim menjadi bermain bertahan. Lagi pula, seorang inverted fullback umumnya bukan dipasang untuk mengantisipasi inverted-winger, tapi malah untuk berperan seperti inverted-winger saat menyerang.

Cara lain yang lebih memungkinkan adalah memasang double pivot yang beroperasi di depan back-four dengan membagi beban tanggung jawab antara kedua pivot. Satu pemain menjaga pemain sayap lawan yang melakukan cutting-inside, dan pivot lain menjaga atau menutup ruang gerak pemain lawan yang lain.

Ini yang dilakukan, misalnya, Manchester United musim lalu saat menghadapi Real Madrid di perdelapan final Liga Champions. Fergie memasang Phil Jones sebagai tandem Michael Carrick sebagai double-pivot yang melindung pertahanan. Jones dipasang dengan tugas pokok adalah menjaga area di depan back-four agar tidak dieksploitasi oleh Cristiano Ronaldo.


Sebenernya United punya 2 winger yang bisa melakukan posisi itu yaitu Nani dan Young di kiri. Tapi yang satu labil pengambilan keputusannya dan yang satu labil seluruhnya :hammer: Selain itu United punya 2 FB yang agresif pas nyerang Evra dan Rafael. Sebenernya ada Kagawa dan Januzaj yang mungkin bisa dimainkan diposisi itu. Keduayna punya skill bagus meski Janzuaj masih ijo banget. Kekurangan keduanya ada di speed (dibandingkan Ribery, Robben dan CR).

Inginnya sih United menerapkan taktik itu, hanya ya United sejauh ini suka yang klasik2. Dan sejauh ini yang klasik2 itu masih menghasilkan juara. :P

troy andreas
13-08-2013, 06:53 AM
Kalau Valencia mau ditempatkan dimana lewat penjelasan di atas om Dedi? :nohope:

marsel david
13-08-2013, 10:45 AM
masih bingung dengan pengertiannya trequartista, poacher
mohon penjelasannya.. :-bd:-bd

Victory
14-08-2013, 08:55 PM
Nahhhh apa gak skalian dijual, lumayan msh dapat duit. :D :))
ada yang mau? 8-|
masih bingung dengan pengertiannya trequartista, poacher
mohon penjelasannya.. :-bd:-bd
ga ada yg jawab nihh??? :-?

Trequartista??? apa itu? dari segi bahasa Trequartista artinya “Three quarters” adalah pemain yang bermain di 3/4 bagian lapangan di sisi penyerangan. Ada yang menganggap Trequartista sebagai Playmaker, sebenarnya perannya mirip, tetapi Trequartista berposisi sedikit lebih kedepan.

Sebenarnya ada perbedaan sedikit antara Playmaker dengan Trequartista, Playmaker saat ini diisi oleh berbagai macam pemain, ada Deeplying Playmaker seperti Pirlo yang mengatur permainan dari bawah ada juga Attacking midfielder seperti Fabregas atau Xavi. Sedangkan Trequartista berada di antara Attacking Midfielder dan Striker seperti di gambarhttp://deburanombak.com/2010/10/trequartista-advance-playmaker/

Bahasan lainnya tentang Trequartista, bisa dibaca disini. (http://tre-quartista.blogspot.com/2010/07/trequartista.html)

Poacher:
Poacher adalah salah satu role yang semakin langka untuk bisa ditemukan dalam level atas sepakbola modern. Kenyataanya, sepakbola modern kini lebih ‘menghargai’ penyerang yang tidak hanya bisa mencetak gol saja tetapi bisa juga membantu rekan gelandangnya, kreatif dan terus bergerak demi menciptakan ruang bagi rekan-rekannya. Sedangkan poacher hanya bisa melakukan sedikit dari tugas-tugas diatas.

Tugas seorang poacher memang ‘hanya’ berkeliaran di sekitar kotak penalti lawan, menciptakan sedikit ruang bagi dirinya sendiri saat menyambut umpan terobosan atau umpan silang demi mencetak gol. Seorang poacher yang bagus bisa mencetak 30 gol lebih semusimnya, tetapi seluruh tim harus mau ‘berkorban’ untuknya. Poacher juga selalu membutuhkan partner penyerang, jika tidak maka ia akan ‘kesepian’ di depan sendirian. Rekan gelandangnya harus banyak mensuplai bola ke kotak penalti untuk menciptakan peluang gol baginya. Seorang poacher harus ‘berdarah dingin’, tajam luar biasa saat di depan gawang, punya pergerakan tanpa bola yang brilian dan sangat konsisten.http://www.beritaunik.net/olahraga/7-tipikal-striker-sepakbola.html

Biar lebih mudah memahami Poacher, nonton aja video youtubenya Chicharito/van Nistelrooy :D

rondwisan
13-11-2013, 05:17 PM
Post di sini aja deh ....

RT @infoLengkap: Istilah 'offside' dalam sepakbola diambil dari istilah di dunia militer 'off the strength of his side'.