United Indonesia - Manchester United Indonesia Supporters Club

United Indonesia - Manchester United Indonesia Supporters Club (http://www.unitedindonesia.org/forum/index.php)
-   News & Announcements (http://www.unitedindonesia.org/forum/forumdisplay.php?f=14)
-   -   Apa Kata Member United Indonesia #UISharing (http://www.unitedindonesia.org/forum/showthread.php?t=6525)

United Indonesia 01-12-2015 11:57 AM

Apa Kata Member United Indonesia #UISharing
 
#UnitedIndonesiaSharing

Hallo, United Indonesia Big Family! Road to introduce the new unitedindonesia.org

Sekarang, kalian bisa mengirim artikel tentang Manchester United / United Indonesia dan setiap artikel yang terpilih oleh United Indonesia akan dipublish di Sosmed United Indonesia (Website, Twitter, etc)

----------------------------------------------------------------

Rules:
1. Artikel harus asli, bukan plagiasi dan belum pernah dimuat di media/penerbitan lain
2. Kirim ke alamat email news@unitedindonesia.org dengan mencamtukan subjek “UnitedIndonesiaSharing - Judul” disertai dengan contact person (Nama - Account Sosmed - Chapter)

----------------------------------------------------------------

Tambahan:

Bagi chapter yang ingin mengirim news tentang kegiatan chapternya juga dapat berpatisipasi.

http://s15.postimg.org/fnp3qpg0n/IMG_4513.jpg


United Indonesia 01-12-2015 12:11 PM

Re: Apa Kata Member United Indonesia #UISharing
 
Tittle: Mencari Solusi Bek Kiri Man United
Link: http://www.unitedindonesia.org/new/n...tail.php?id=17
Oleh: Dex Glenniza / t: @dexglenniza / asal chapter: @utdindonesiabdg

Quote:

Mencari Solusi Bek Kiri Man United

Dari seluruh pemain di skuat Manchester United, selain posisi penyerang, bisa dibilang Louis van Gaal memiliki kedalaman skuat yang cukup bagi kesebelasan sekelas United. Namun, sebenarnya ada satu posisi yang masih membuat United sangat rentan, posisi tersebut adalah bek kiri.

Mari kita lihat siapa bek kiri alami yang United miliki.

Sejujurnya, kita hanya bisa menyebut nama Luke Shaw. Didatangkan dari Southampton dengan mahar sebesar 27 juta poundsterling pada dua musim yang lalu, kehilangan Shaw akibat cedera patah kakinya adalah sebuah pukulan telak bagi United, apalagi saat cedera awal musim ini, performa Shaw sedang bagus-bagusnya. Bisa dibilang nasib Shaw sedang sangat sial. Dia adalah bek kiri terbaik sepanjang awal musim ini, bukan hanya terbaik di United, tapi juga terbaik di Liga Primer Inggris. Diperkirakan ia baru akan sembuh menjelang tengah tahun depan.

Sejujurnya, setelah Shaw cedera, posisi bek kiri United masih keteteran. Dengan Daley Blind yang sekarang sudah reguler bermain sebagai bek tengah di sebelah kiri (berduet dengan Chris Smalling) meskipun posisi alaminya bukanlah bek tengah, kita sudah melihat ada banyak pemain yang mendampinginya di sebelah kiri yaitu sebagai bek sayap (full-back) kiri.
Terhitung sejak Shaw cedera ada Ashley Young, Matteo Darmian, dan Marcos Rojo yang pernah dimainkan sebagai bek kiri oleh Van Gaal. Belum lagi ditambah Cameron Borthwick-Jackson yang sempat melakoni kameonya saat melawan West Bromwich Albion.

Bisa dibilang tidak ada dari seluruh pemain di atas yang berposisi alami sebagai bek kiri. Ini artinya, sejak Shaw cedera, Van Gaal selalu berjudi pada posisi bek kiri ini. Tidak heran ketika babak kedua melawan Watford dan Leicester City kemarin, Van Gaal sempat memasang formasi dengan tiga bek.
Pertanyaannya adalah, apakah Van Gaal akan terus berjudi sampai Luke Shaw sembuh? Atau ia akan mencoba melakukan perubahan terutama di jendela transfer Januari nanti? Berikut adalah beberapa solusi yang bisa Van Gaal pikirkan.

Tetap Berjudi dengan Rojo, Darmian, atau Young
Meskipun tidak ada pemain yang berposisi alami sebagai bek kiri, bisa dibilang Rojo, Darmian, Young, Blind, Borthwick-Jackson, dan Tyler Blackett (sekarang lagi dipinjamkan ke Celtic FC) adalah mereka yang lumayan kompeten bermain sebagai bek kiri. Rojo dan Young misalnya, mereka sudah bermain masing-masing enam dan lima kali sebagai staring XI di liga musim ini.

Sebenarnya United bisa tetap memainkan Rojo atau Young sampai Shaw sembuh. Hal ini juga sejujurnya tidak terlalu membawa bencana bagi United sejauh ini, kecuali saat mereka dibantai 3-0 oleh Arsenal. United masih menjadi kesebelasan yang paling sedikit kebobolan di Liga Primer dengan 10 gol.

Tapi masalahnya, mereka tidak terlihat tampil terlalu alami di posisi tersebut. Young misalnya, jika ia bermain sebagai bek sayap, apalagi di kiri, ia jarang sekali memiliki dampak menyerang sebesar ketika ia bermain dari posisi yang tidak lebih dalam, dari posisi gelandang sayap misalnya. Sementara Rojo memiliki masalah pada kecepatannya sehingga ia tidak terlalu bisa diandalkan dalam bermain melebar. Celakanya, kegemaran Rojo adalah melakukan overlap, jadi seringkali ia terlambat turun ketika United diserang balik.

Selain kedua pemain di atas, ada juga Blind atau Darmian. blind sepertinya agak lambat dan ia sudah cocok bermain sebagai bek tengah, sementara Darmian berkaki alami kanan sehingga ia tidak akan maksimal jika bermain reguler sebagai bek kiri, karena salah satu kekuatan utamanya adalah umpan silangnya.
Sejauh ini Van Gaal memang memiliki masalah, namun masalah ini tidak akan terlalu muncul ke permukaan jika lini pertahanan United (terutama David de Gea dan Smalling) bisa bermain baik seperti biasanya. Masalah yang timbul hanya "kurang maksimal" saja alih-alih "bermain buruk".

Berubah ke Formasi Tiga Bek
Seperti yang sudah kita ketahui, dalam dua pertandingan terakhir United bermain dengan formasi tiga bek, yaitu 3-5-2. Van Gaal sebenarnya pernah mencoba formasi ini pada musim lalu dan dinilai tidak efektif. Musim lalu Paul Scholes sempat berkomentar di The Independent bahwa sistem ini bisa memberikan mereka keamanan dalam menguasai bola (sama seperti lawan Leicester kemarin di mana United lebih menguasai pertandingan dengan 69% penguasaan bola) tetapi mereka jadi sulit menciptakan peluang.

Komentar Scholes ini mungkin ada benarnya. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Setidaknya dalam dua pertandingan terakhir, United bisa menciptakan peluang yang lebih banyak dibanding ketika mereka bermain dengan (umumnya) 4-2-3-1. Hanya saja, bermain dengan tiga bek dan dua wing-back akan mengeksploitasi stamina kedua wing-back, sehingga cara ini memang bisa menjadi alternatif yang baik, tapi tidak bisa menjadi solusi jangka panjang.

Apalagi musim lalu banyak pendukung United yang tidak setuju jika Van Gaal bermain dengan tiga bek. Bisa dibayangkan protes seperti apa yang akan Van Gaal dapatkan jika ia terus bermain dengan tiga bek sampai Shaw sembuh.

Mainkan Pemain Muda
Cameron Borthwick-Jackson main sebagai pemain pengganti pada saat melawan West Brom. Seperti yang kita tahu juga, Van Gaal menyukai pemain muda. Sejak ia menjadi manajer United, sudah ada delapan pemain muda yang menjalani debut, mereka adalah Tyler Blackett, Jesse Lingard, Reece James (bek kiri, tetapi sudah dijual), Saidy Janko (bek sayap, sudah dijual juga), Andreas Pereira, Patrick McNair, Thomas Thorpe (sudah dijual), dan yang terbaru adalah Borthwick-Jackson.

Dari semua pemain di atas, Blackett dan Borthwick-Jackson bisa dibilang adalah pemain yang paling kompeten bermain sebagai bek kiri, meskipun posisi alami mereka adalah bek tengah. Sebagai pilihan lain, Van Gaal memang bisa menjadikan Borthwick-Jackson sebagai bek kiri reguler atau memulangkan Blackett dari masa peminjamannya di Celtic. Intinya adalah ia membutuhkan bek berkaki kiri untuk bermain sebagai bek kiri.
Namun, menjadikan Borthwick-Jackson atau Blackett sebagai bek kiri reguler dinilai akan menjadikan risiko ini sebagai perjudian yang lebih tinggi lagi. Butuh langkah yang setahap demi setahap untuk menjadikan mereka sebagai pemain utama.

Membeli Pemain Baru
Meskipun sekarang ini sudah menjelang jendela transfer musim dingin, dari semua pilihan di atas, membeli pemain baru merupakan pilihan terakhir bagi Van Gaal. Sebenarnya kita harus melihat bek kiri seperti apa yang Van Gaal butuhkan. Jika harus memilih satu bek kiri "darurat" untuk didatangkan, sejujurnya akan sangat tepat jika United mendatangkan Ashley Cole.
Sejak pindah ke luar Inggris, karier Cole mengalami stagnansi. Pada awal musim ini kontraknya diputus oleh AS Roma, menjadikannya pemain bebas transfer. Sampai saat ini Cole, yang pernah membela Arsenal dan Chelsea, belum menemukan kesebelasan baru.

Di usianya yang sudah 34 tahun, ia mungkin bukan pemain sebaik ketika masa kejayaannya dahulu. Tapi dengan sudah bermain di lebih dari 300 pertandingan di Liga Primer, ia bisa saja menjadi solusi jangka pendek sekaligus membuat posisi bek kiri United lebih dalam lagi. Masalahnya, jika bukan Cole, United sebenarnya tidak terlalu perlu mendatangkan bek kiri berkualitas dunia. Hal ini perlu dihindari lantaran bisa merusak harmonisasi tim jika Shaw sudah sembuh. Sangat penting untuk menjaga harmonisasi dan tingkat kebahagiaan pemain seperti Shaw.

Karena jika kita hanya membicaran bek kiri berkualitas, kita bisa mendapatkan banyak pemain seperti misalnya Jetro Willems (PSV Eindhoven), Ricardo Rodriguez (VfL Wolfsburg), atau José Luís Gayà (Valencia CF). Mendatangkan pemain seperti mereka adalah solusi jika Shaw pergi, bukan jika Shaw cedera, kecuali United berniat menjual Shaw.

Sementara itu, jika United ingin mendatangkan bek kiri baru, mereka sebaiknya mendatangkan bek kiri yang bersifat pelapis untuk Shaw. Saya rasa Cole adalah pelapis yang sangat baik, setidaknya ia bisa menjadi pilihan utama sampai Shaw sembuh. Selain Cole, United juga bisa memilih untuk mendatangkan beberapa nama seperti Fuka Arthur Masuaku (Olympiacos), Andrew Robertson (Hull City), atau Charles Taylor (Leeds United). Satu hal yang perlu Van Gaal pikirkan jika ia ingin mendatangkan bek kiri, ia harus mencari bek kiri yang kemampuan bertahan dan menyerangnya sama baiknya, sehingga keseimbangan tim bisa terus terjaga, termasuk juga ketika Shaw sembuh nanti.

Pada intinya, apapun yang terjadi, semoga lekas sembuh, Luke Shaw.

Hand_rooney 01-12-2015 02:21 PM

Re: Apa Kata Member United Indonesia #UISharing
 


Ini salah satu penulis Pandit Football ya? tulisannya bagus :thumbup:
Semoga banyak member :ui4: lain yang rajin menulis

Andi Istiabudi 02-12-2015 09:23 AM

Re: Apa Kata Member United Indonesia #UISharing
 
Baru tahu tentang thread ini nih.. :)
Salut kepada @Max25; dan jajaran pengurus UI baru yang merealisasikan komitmennya untuk memberikan sesuatu yang berbeda di forum UI tercinta ini. Seperti kata Pak SBY...

http://i65.tinypic.com/2ecqctj.jpg

United Indonesia 07-12-2015 05:30 AM

Re: Apa Kata Member United Indonesia #UISharing
 
Tittle: We Won It Three Times
Link: http://www.unitedindonesia.org/new/s....php?slider=42
Oleh: Johanna Pauline / t: @JoPauline89

Quote:

We Won It Three Times:

Kemenangan Paripurna di BOLA Sports Race


oleh: Johanna Pauline


“The work of a team should always embrace a great player, but the great player must always work.” – Sir Alex Ferguson


Komitmen dan loyalitas tanpa batas bukan ucapan patriotik belaka. Tak sekadar kata-kata mutiara, tetapi terwujud dalam tindakan nyata. Itulah yang membawa kami, United Indonesia – tim yang berisikan para “pemain” hebat yang mau bekerja keras dan bekerja sama – berhasil keluar sebagai jawara BOLA Sports Race untuk ketiga kalinya secara beruntun selama tiga tahun terakhir.


Minggu, 29 November 2015 menjadi hari bersejarah nan membanggakan bagi United Indonesia. Komunitas fans Manchester United terbesar di Indonesia ini berhasil mempertahankan gelar juara untuk ketiga kalinya dalam ajang BOLA Sports Race yang kali ini digelar di Pantai Ancol. BOLA Sports Race sendiri merupakan acara tahunan BOLA yang diikuti oleh 20-an komunitas pencinta klub sepak bola Eropa. Tak hanya pengetahuan, skill, keberanian dan kekompakan komunitas pun benar-benar diuji dalam ajang bergengsi ini.


Berbekal gelar juara pada 2014 dan 2015, United Indonesia tampil dalam BOLA Sports Race tahun ini dengan menggunakan kaos khusus bertuliskan “Back 2 Back Champions” yang tentunya mendongkrak kepercayaan diri. Meski datang sebagai juara bertahan, namun tak ada beban di pundak kami. Justru hati setiap peserta lomba diliputi semangat membara untuk mengawinkan tiga gelar beruntun dan meraih threepeat.


Kami telah datang dan bersiap sejak pagi hari di pusat venue acara di tepi pantai. Sungguh disayangkan, kami harus menyaksikan kekuatan alam yang tampil kurang ramah pagi itu. Angin yang sangat besar diikuti hujan deras menyapu tenda raksasa panitia dan booth-booth komunitas yang telah disiapkan. Hanya dalam kurang satu menit area pusat acara di pinggir pantai tersebut hancur berantakan diterjang badai angin. Beberapa anggota tim hampir terkena celaka terkena sambaran besi-besi tenda yang terbang tak karuan.


Setelah badai reda, tim panitia dihadapkan pada situasi berat. Mereka harus memutar otak untuk tetap menjalankan acara dengan penyesuaian terhadap situasi force majeur yang terjadi. Setelah melakukan koordinasi dan menyiapkan ulang segala sesuatunya, panitia memutuskan untuk membuat sejumlah perubahan. Beberapa games yang sedianya dimainkan di pinggir pantai terpaksa dipindahtempatkan ke dalam Ancol Mall. Sementara, acara pun terlambat dimulai beberapa jam. Menunggu bukanlah pekerjaan yang menyenangkan. Apalagi, kami hadir pada event itu dengan semangat tinggi. Sebisa mungkin kami tetap menjaga mood agar tidak mengganggu konsentrasi dalam bertanding.


Akhirnya, acara pun dimulai pukul 12.00 siang. Dimulai dengan acara absensi oleh MC dan adu chants dari ke-23 komunitas yang hadir mengikuti lomba. Meski United Indonesia tidak membawa banyak massa ke Ancol siang itu, namun kami menunjukkan kalau prestasi bisa beresonansi lebih keras dari sekadar teriakan-teriakan. Tim pertama yang berisi tiga orang maju ke tengah plaza di Ancol Mall untuk mengikuti Sportainment Quiz. Lomba dimulai dengan kuis teka-teki silang berisi hampir seratus pertanyaan yang menguji pengetahuan dan wawasan, baik tentang sepak bola maupun olahraga secara umum. Waktu yang diberikan adalah 50 menit. Setelah itu dilanjutkan dengan uji kecermatan dan ketelitian lewat kuis word puzzle, yaitu mencari puluhan kata dalam tumpukan huruf dengan waktu 30 menit. Tim United Indonesia yang kembali diwakili secara bergantian oleh Robby, Raka, Pandu, dan Tio memang selalu berjaya di rangkaian Sportainment Quiz ini dari tahun-tahun sebelumnya. Mereka berhasil menjadi yang tercepat dalam menyelesaikan puzzle. Kuis terakhir dalam rangkaian lomba ini adalah picture puzzle. Peserta harus menyatukan satu gambar utuh lewat potongan-potongan kecil gambar dari tiga gambar berbeda yang telah diacak dan dicampur. Poin besar berhasil diraih United Indonesia pada rangkaian Sportainment Quiz ini karena tim berhasil meraih juara kedua dari seluruh tim yang berlomba. Misi pertama pun tercapai sesuai target.


Lomba dilanjutkan dengan Sportquiz, yaitu kuis berisi soal-soal pengetahuan sepak bola yang berformat sistem gugur. Setiap komunitas yang diwakili satu orang saja harus terus menjawab dengan benar untuk terus bertahan. Bila sekali saja salah maka mereka harus langsung keluar dari arena kuis. Pertanyaan pertamalangsung memakan korban empat komunitas yang harus angkat koper. Pertanyaan kedua yang cukup tricky tidak tanggung-tanggung langsung mengeliminasi hampir semua komunitas dan menyisakan dua orang saja, salah satunya adalah dari United Indonesia! Pada pertanyaan final yang berisi lima soal, Maesa yang menjadi wakil tim berhasil mengungguli lawannya dan keluar sebagai juara Sportquiz menyisihkan total 22 orang lainnya. Sebuah pencapaian yang luar biasa dan menghasilkan boost poin yang sangat tinggi bagi tim.


Lomba utama yaitu Fun Beach Race dimulai sekitar pukul 13.00. Sebagai informasi, ini merupakan race pertama yang diadakan di pantai setelah tahun-tahun sebelumnya race diadakan di dalam mal dan sekeliling kota Jakarta. Posisi start race sendiri ditentukan berdasarakan pre-event lomba retweet salah satu sponsor acara. Untuk tahun ini, peserta race tidak diperbolehkan menggunakan kendaraan bermotor, kecuali mobil Wara-Wiri milik pihak Ancol. Tim United Indonesia sendiri memilih menyewa sepeda. Sayangnya, dua sepeda tunggal yang rencananya disewa oleh tim kami justru diambil begitu saja oleh tim lawan, sehingga kami terpaksa menggunakan dua sepeda tandem dan hanya satu sepeda tunggal.


Dalam race kali ini, peserta harus menyelesaikan lima tantangan dalam lima pos di titik yang berbeda di pelbagai penjuru pantai Ancol yang sangat luas. Di antaranya ada lomba kano, outbond, puzzle, mengerjakan soal di dalam gondola, dan sepak bola pantai. Menggunakan sepeda tandem tentu lebih menguras energi ketimbang sepeda tunggal. Belum lagi, pergerakan kaki juga harus diselaraskan. Toh, pemain-pemain hebat United Indonesia yang diwakili Robert, Ario, David, Aldy, dan Nicko tahu caranya menang, Mereka mau bekerja lebih kerasdan bekerja lebih kompak. Meski menjadi tim yang start dari posisi kedua, tim United Indonesia mampu menyelesaikan semua tantangan dengan cepat dan tepat sehingga berhasil finish sebagai yang terdepan. Hasil ini tentu ikut mendongkrak akumulasi poin tim keseluruhan.


Menunggu para peserta race menyelesaikan tantangan, cuaca yang kembali cerah membuat permainan di pinggir pantai memungkinkan untuk dimulai. Secara bergilir tiap komunitas harus menjalani beberapa tantangan seru yang juga akan membantu pendulangan poin tim. Dimulai dari bull riding, menunggangi banteng elektronik yang bergerak-gerak tak tentuarah dengan kencang. Pandu yang mewakili United Indonesia berhasil bertahan selama 2 menit di atas banteng tersebut.Kemudian tantangan dilanjutkan dengan permainan bungee running, di mana peserta harus mengumpulkan bendera dengan tubuh yang diikatkan ke tali karet tebal untuk menahan laju. Dalam permainan ini kecepatan dan kekuatan untuk berlari melawan tarikan karet menjadi kunci utamanya. Perwakilan United Indonesia, yaitu Raymond dan Miko secara luar biasa mampu menyelesaikan tantangan ini dengan cepat dan mudah. Tantangan lainnya adalah pertandingan Play Station FIFA. Tio, yang menjadi wakil kita dapat melewati babak pertama dengan mudah. Namun, sayang kalah tipis di perempat final. Pada tantangan terakhir, yaitu permainan human fusball, tim United Indonesia secara meyakinkan mengalahkan lawannya dengan skor telak 5-1. Sayang babak berikutnya permainan fussball tidak dilanjutkan karena waktu yang tidak memungkinkan. Namun, dari semua tantangan ini United Indonesia mendapat suntikan poin yang juga cukup banyak.


Karakter kompetitif tim United Indonesia sangatlah luar biasa. Prestasi di lomba-lomba sebelumnya tidaklah cukup membuat puas tim. Agar aman, memang kami harus mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya dari tantangan apa saja yang menghasilkan poin. Apa pun bersedia kami lakukan. Termasuk salah satunya menyelesaikan tantangan unik dari sponsor, yaitu keramas massal di tengah-tengah pantai ditonton ratusan orang. Tantangan ini sebenarnya sifatnya tidak wajib, namun bernilai 15 ribu poin bila 15 orang dari tiap komunitas bersedia melakukannya. Tanpa pikir panjang, 15 peserta lomba dan supporter tim dari United Indonesia secara gagah berani maju bertelanjang dada dan berkeramas massal. Tantangan ini menghasilkan pemandangan yang kocak, namun pasti jadi pengalaman yang tak akan terlupakan bagi para pesertanya. Tak lupa, chants dikumandangkan sambil bermain busa di kepala.


Malam yang dinanti-nanti tiba. Setelah menyelesaikan semua permainan, semua komunitas yang hadir dihibur olehpenampilan spektakuler /rif. Adrenalin tetap terjaga tinggi oleh dentuman khas rock 'n roll dari Andy dan kawan-kawan. Tapi, bukan itu yang menjadi penantian utama kami. Semua pesertalomba dan teman-teman United Indonesia yang datang justru tegang serta tak sabar mengetahui hasil akhir dari perjuangan hari itu. Apakah dua gelar dari dua tahun sebelumnya akan diparipurnakan menjadi tiga malam itu? Ataukah kompetisi menjadi semakin ketat dan kami harus merelakan gelar tahun ini berpindah ke komunitas lain yang memang lebih baik? Di atas hangatnya bulir-bulir pasir putih Ancol, di antara liarnya raungan gitar Jikun, benak kami terus berputar penuh dengan harap dan tanya.


Pukul 21.00 WIB tepat apa yang menjadi penantian kami pun terjawab. Dimulai dari pengumuman best supporter yang lagi-lagi menjadi milik komunitas fans klub sepak bola Italia yang setia dengan drum dan bendera raksasanya. Lalu, dibacakanlah pemenang dari berbagai kategori. Untuk kategori tantangan-tantangan yang tergabung dalam Sportakuler, United Indonesia berhasil menjadi juara ketiga dan dipersilakan naik ke podium. Kami berjingkrak-jingkrak dan bernyanyi senang, meski masih belum tenang. Selanjutnya, United Indonesia kembali naik podium sebagai juara kedua untuk kategori Sportainment. Kami kembali bersorak dan mulai merangsek ke bibir panggung untuk menikmati dan mengabadikan momen ini. Kategori berikutnya, podium kembali menjadi kawan baik kita setelah kembali didaulat naik sebagai juara pertama pada kategori Sportquiz. Harapan tinggi semakin membuncah di dada, namun masih menyisakan ketakutan di belakang kepala. Apapun masih bisa terjadi. Ada komunitas lain yang juga cukup berprestasi dan mungkin bisa saja menyalip kita di akhir lomba. Karena jumlah poin jarang sekali diumumkan kami tidak pernah benar-benar tahu seberapa amankah posisi tim di klasemen umum.


Tiga trofi yang telah didapatkan United Indonesia pada malam itu pun digenapkan. Rasa bahagia dan lega semakin terasa lengkap setelah gelar juara BOLA Sports Race 2015 diumumkan. United Indonesia berhasil keluar menjadi juara umum dengan total poin 155.300. Tempat kedua diisi oleh Indo Barca (IB) dengan 111.700 poin dan ketiga menjadi milik Arsenal Indonesia Supporters (AIS) dengan 96.300 poin. Satu trofi juara pertama dan satu trofi piala bergilir membuat United Indonesia membawa pulang lima trofi sekaligus.


Malam itu sepenuhnya kembali menjadi milik United Indonesia. Diiringi dentuman musik dari seorang DJ caem dan letusan kembang api yang meriah di langit Ancol, kami bersukaria merayakan keberhasilan kami kembali menjadi yang terbaik. Kembali menyumbangkan kebanggaan bagi orang banyak dalam keluarga besar komunitas ini. Menjadi juara tiga kali beruntun dan mempertahankan piala bergilir di ajang semacam ini tidaklah mudah. Butuh dedikasi, kerja keras, kerja sama, dan rasa saling percaya. Tentu tidak lupa doa dan dukungan seantero Nusantara keluarga besar United Indonesia. Ini kemenangan kita semua.

Chant “We won it two times” yang kami nyanyikan dengan lantang pada pagi harinya, berubah dengan manis pada malam harinya. Yes, we did it. “We won it three times, we won it three times, in BOLA Sports Race, we won it three times!” (JoPauline89)


Daftar perwakilan tiap kategori:

Sportainment (Juara 2) – TTS, Word Puzzle, Picture Puzzle: Robby, Raka, Tio, Pandu

Sportquiz (Juara 1) – Kuis Sepak Bola: Maesa

Sportakuler (Juara 3) – Bull Riding, Bungee Running, Turnamen FIFA, Fusball, : Pandu; Emon, Miko; Tio; Yosi, Farhan, Rivaldi, Rian, Raka, Ama, Firzy

Beach Fun Race (Juara 1) – Race Keliling Ancol: Robert, Aldy, Ario, Nicko, David


DenisRadiansyah 08-12-2015 06:50 AM

Re: Apa Kata Member United Indonesia #UISharing
 
banyak hal baru dan sangat berbeda di forum ini,
tidak monoton dan selalu mengundang kerinduan untuk tiap hari membuka forum ini melihat kabar terupdate dari seluruh penghuni forum.

kang @Max25; juara.. :ui2:

United Indonesia 10-12-2015 10:27 AM

Re: Apa Kata Member United Indonesia #UISharing
 
Tittle: Tersingkir dari Liga Champions, Hal Positifnya adalah ...
Link: http://www.unitedindonesia.org/new/n...tail.php?id=23
Oleh: Dex Glenniza / t: @dexglenniza / asal chapter: @utdindonesiabdg

Quote:

Tersingkir dari Liga Champions, Hal Positifnya adalah ....
Oleh: Dex Glennıza|@dexglenniza

Manchester United harus tersingkir dari Liga Champions UEFA setelah mereka takluk 3-2 dari tuan rumah VfL Wolfsburg di matchday terakhir kompetisi terbesar di Eropa tersebut. Hasil pertandingan itu, ditambah hasil kemenangan 2-1 PSV Eindhoven atas CSKA Moscow, membuat Man United harus puas menduduki peringkat ketiga di grup B sekaligus terlempar ke Liga Europa UEFA, kompetisi Eropa kasta kelas dua di bawah Liga Champions.

Bagi kita para pendukung “Setan Merah”, kita mungkin akan sangat kesal dengan hasil negatif ini, apalagi jika teman-teman dan rekan-rekan mulai meledek “Setan Merah” yang “memenuhi takdirnya ke Liga Malam Jumat” (Anggapan umum bahwa malam Jumat banyak setan berkluyuran).
Liga Europa memang sudah terkenal dengan ledekannya sebagai “Liga Malam Jumat”, karena pertandingan pada kompetisi ini dimainkan pada Kamis malam (malam Jumat) waktu Eropa, atau Jumat dini hari jika kita konversikan ke Waktu Indonesia Barat (WIB).

Jika kita semua sedang kesal-kesalnya, sedang kecewa-kecewanya dengan Louis van Gaal, atau sedang sebal-sebalnya karena kesebelasan favorit kita ini terus diledek oleh banyak orang, kemudian mulai mencari pelarian atau pembenaran; sebenarnya kita bisa melihat hal positif dari tersingkirnya United dari Liga Champions.

Manchester United belum pernah menjuarai Liga Europa

Ada lemari trofi yang besar di Old Trafford, lemari tersebut berisi lengkap dengan banyak trofi, mulai dari 13 gelar Liga Primer Inggris, 7 First Division (sebelum berganti nama menjadi Liga Primer), dua Second Division (kompetisi kasta kedua di Inggris sebelum namanya berganti menjadi Football League Championship), 11 Piala FA, empat Piala Liga, 20 piala Charity/Community Shield, tiga Liga Champions (atau pada masa lalu dikenal dengan nama Piala Eropa), satu Piala Winner’s, satu Piala Super Eropa, satu Piala Intercontonental, sampai satu gelar Piala Dunia Antarklub.

Koleksi piala United memang sangat mentereng, yang menegaskan bahwa kesebelasan ini adalah salah satu kesebelasan tersukses di dunia. Sebenarnya daftar piala yang pernah United raih masih banyak lagi jika kita memasukkan piala seperti International Champions Cup. Namun, sadarkah kalian jika masih ada satu piala yang belum melengkapi lemari trofi tersebut?

Ya, trofi yang kurang tersebut adalah trofi atau piala dari kompetisi Liga Europa (atau UEFA Cup atau juga setara dengan Inter-Cities Fairs Cup di masa lalu). “Setan Merah” belum pernah sekalipun menjuarai kompetisi kasta kedua di Eropa tersebut. Jadi, jika kita harus mengambil hikmah dari tersingkirnya United dari Liga Champions dan terlempar ke “Liga Malam Jumat”, hal positif yang bisa kita dapatkan adalah bahwa ini lah kesempatan emas United untuk melengkapi lemari trofinya dengan trofi Liga Europa!

Sejarah United di liga kasta kedua Eropa

Sepanjang sejarahnya sejak didirikan pada 1878, United hanya pernah 11 musim berlaga di kompetisi Eropa selain Liga Champions, termasuk sekali menjuarai Piala Winner’s pada musim 1990/91. Di Liga Champions sendiri, United sudah juara sebanyak tiga kali (1967/68, 1998/99, dan 2007/08) dengan memengangkan sekitar 56% dari total 261 pertandingan mereka.

Sedangkan jika kita mengerucutkan partisipasi United di Piala UEFA, Liga Europa, atau Inter-Cities Fairs Cup, United sudah memainkan 35 pertandingan dengan memenangkan 13 di antaranya, imbang 13 kali juga, dan kalah 9 kali. Rasio kemenangan mereka jauh lebih sedikit dibandingkan ketika mereka bertanding di Liga Champions, yaitu hanya 37,14% saja.

Terakhir kali United berlaga di Liga Europa adalah ketika mereka disingkirkan oleh Athletic Bilbao di babak 16 besar pada musim 2011/12. Sementara saat terdekat mereka untuk meraih trofi juara adalah ketika mereka berkompetisi di Inter-Cities Fairs Cup 1964/65. Saat itu mereka kalah oleh Ferencváros dari Hungaria di semi-final.
Dari sejarah di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa United memang sangat jarang terlempar ke kasta kedua Eropa, pun sekalinya United terlempar, United hampir tidak pernah serius memainkan laga-laga di kompetisi tersebut.

Kalau dibandingkan dengan Liverpool, Chelsea, atau Tottenham Hotspur misalnya, mereka setidaknya pernah menjuarai “turnamen Eropa yang tidak bergengsi tersebut”. Ipswich Town saja pernah juara pada 1980/81. Bahkan dalam dua dekade terakhir, ada tiga kesebelasan asal Inggris yang menjadi runner-upatau finalis, mereka adalah Arsenal, Middlesbrough, dan Fulham.

Jadi, ini saatnya United untuk (setidaknya sedikit) lebih serius di Liga Europa. Kita boleh optimis, jika tidak musim ini (meraih trofi Liga Europa), kapan lagi?

Hati-hati dengan Liga Europa

Kompetisi sepakbola adalah olahraga yang menuntut fisik dan mental atlet-atletnya. Bayangkan, jika satu kesebelasan di Eropa harus bermain pada tengah pekan di kompetisi Eropa, dan harus bermain lagi di akhir pekan di kompetisi domestik.
Selain berefek pada performa (kemungkinan menderita kekalahan yang akan semakin besar), bahkan jika pun kedua pertandingan dilaksanakan di kota yang sama, misalnya keduanya sebagai tuan rumah, risiko kelelahan dan cedera tetap saja meningkat.
Beberapa cedera pada sepakbola modern memang tidak melulu karena kontak fisik. Sekarang ini risiko cedera semakin tinggi karena faktor-faktor non-kontak-fisik misalnya kelelahan. Kelalahan fisik dan mental sangat berpengaruh dari kompetisi dan juga jumlah latihan.

Secara umum, kelalahan dapat terjadi ketika jarak pertandingan satu ke pertandingan lainnya sangatlah singkat untuk standar waktu pemulihan (recovery).
Riset dari Gregory Dupont dkk dari Lille University dan Celtic Lab pada tahun 2010 menunjukkan bahwa memainkan dua pertandingan dengan jarak 3-4 hari untuk pemulihan akan meningkatkan kemungkinan penurunan performa dan risiko cedera.
Di atas kertas dan atas nama sains, mungkin Unitedakan mengalami kerugian besar dari jadwal pertandingan Liga Europa yang terlalu dekat dengan Liga Primer.

Ini memang risiko yang harus dihadapi oleh mereka yang berlaga di Liga Europa karena mereka harus bermain pada Kamis malam (atau Jumat dini hari WIB) dan harus bermain kembali pada akhir pekan, bisa pada Hari Sabtu maupun Minggu, atau jika beruntung mereka bisa memainkan pertandingan berikutnya pada Hari Senin malam (Selasa dini hari WIB).

Ini lah kenapa beberapa kesebelasan di Liga Champion mati-matian untuk lolos dari fase grup ke 16 besar, atau lebih memilih peringkat juru kunci saja daripada harus menduduki peringkat tiga dan berlaga di Liga Europa yang sangat menuntut fisik dan mental.
Kenapa United harus serius dan menjuarai Liga Europa?

Hal di atas mungkin menjadi kewaspadaan ekstra untuk pasukan Louis van Gaal. Tapi saya pribadi berharap United bisa lebih serius di Liga Europa musim ini.
Bagaimanapun, ini adalah kesempatan emas untuk United melengkapi koleksi trofi mereka. Lagipula sekarang ini ada ketentuan khusus yang membuat juara Liga Europa lolos secara otomatis ke fase grup Liga Champions, seperti Sevilla yang musim lalu juara Liga Europa sehingga lolos langsung ke fase grup Liga Champions musim ini.

Jadi, secara ketentuan (bukan secara finansial, ya), juara Liga Europa sama dengan peringkat satu, dua, atau tiga Liga Primer, yaitu lolos langsung ke fase grup Liga Champions, alias tak perlu repot-repot melakoni babak play-off seperti yang United lakukan musim ini (melawan Club Brugge).

Selain itu juga, juara Liga Europa berhak untuk berlaga di Piala Super Eropa menghadapi juara Liga Champions. United sendiri meskipun pernah tiga kali berlaga di Piala Super Eropa, tetapi hanya pernah menjuarainya sebanyak satu kali, yaitu pada tahun 1991 sesaat setelah mereka juara Piala Winner’s. Saat itu, United mengalahkan Red Star Belgrade dari (negara almarhum) Yugoslavia dengan skor 1-0.

Bagi para suporter “Setan Merah”, jangan berkecil hati karena sekarang ini kita selevel dengan Liverpool, Spurs, Southampton (tersingkir di third qualifying round Liga Europa), dan West Ham United (tersingkir di first qualifying round Liga Europa), bahkan Chelsea dan/atau Arsenal bersiap menyusul juga jika mereka tidak lolos ke babak 16 besar.
Justru ini lah kesempatan emas bagi kesebelasan tercinta kita untuk melengkapi koleksi trofi sekaligus lolos langsung ke fase grup Liga Champions musim depan.

Tersingkir dari Liga Champions, hal positifnya adalah: ada satu trofi yg belum ada di lemari Manchester United, trofi tersebutbukan lain yaitu trofi UEFA Cup atau Europa League. Biarkan para haters meledek, bagi kita: jangan sungkan untuk berkoar “Karena setan banyak berkluyuran pas malam Jumat, maka Setan Merah adalah rajanya Liga Malam Jumat!”

SatriaRedArmy 15-12-2015 09:30 PM

Re: Apa Kata Member United Indonesia #UISharing
 
Semangat PP UNITED INDONESIA yang baru, inovasi2 hebat selalu dinantikan. Saatnya berubah, hehehe

Mhaillonkify 11-03-2016 04:11 PM

Re: Apa Kata Member United Indonesia #UISharing
 
FORUM INI KEREN , KALO MAU DIBANDINGKAN DENGAN FANS LAIN , GAK ADA YANG BISA NGALAHIN UINITED INDONESIA .. HEHEHEH :muflag:

Andi Istiabudi 08-10-2022 06:53 AM

Re: Apa Kata Member United Indonesia #UISharing
 
Ditunggu inovasi-inovasi kreatif lainnya untuk meramaikan kembali Forum United Indonesia tercinta ini :)


All times are GMT +8. The time now is 03:44 AM.

Powered by vBulletin® Version 3.8.2
Copyright ©2000 - 2024, Jelsoft Enterprises Ltd.
User Alert System provided by Advanced User Tagging v3.0.6 (Pro) - vBulletin Mods & Addons Copyright © 2024 DragonByte Technologies Ltd.
United Indonesia - Manchester United Supporters Club of Indonesia