Quote:
Originally Posted by Diego
UICD punya prinsip dan nilai yg kami semai dan tanam sejak dulu, ketika ada hal yang kami rasa keluar dari nilai2 kearifan tradisi yang kt jaga selama ini maka kt biasanya akan ambil sikap, tidak perduli kami pendukung utamakepengurusan terpilih atau tidak UICD akan berdiri digaris yang kami yakin kebenaran nya, itu filosofi yg terus km pelihara di UICD, dan insyallah bs terus terjaga sampai saat ini.
soal boikot utk tentu menjadi hak kami untuk menunjukan ketidak setujuan kami akan tradisi yang telah lama menjadi warna United Indonesia dihilangkan begitu saja hanya oleh keputusan bersama para korda yang belum tentu tahu juga sejarah dan tradisi komunitas ini,
pengurus secara bijak tidak semestinya mem-voting hal-hal yang sudah menjadi tradisi seperti ini, karena belum tentu semua memahami soal esensi nya turnamen yg sudah 9 tahun berturut2 kt laksanakan.
jadi kesepakatan para korda dalam munas bisa saya anggap cacat hukum karena dalam mengambil keputusan mengeyampingkan tradisi-tradisi lama yg sdh terjaga selama ini, Saya prihatin 9 tahun perhelatan berturut-turut yangkt gelar harus berhenti di tahun ke-10 yg semestinya dirayakan secara besar2an..
sekali lg sy memohon kebijksanaan dari kepengursan United Indonesia utk memperhatikan masalah ini.
tq....
|
saya rasa pengurus pusat bisa memberikan solusi untuk permasalahan ini. mau tanya om diego pada saat munas depok mengirim perwakilannya? dan sudah bersuara masalah ini pada saat munas?