Dengan prestasinya selama menjadi pemain United, menurut saya Scholes lebih baik jadi duta United, komentator dan bintang tamu acara meet and greet atau fokus mengembangkan bisnis hotel dan klub sepakbolanya. Scholes akan selalu dihormati dan dikagumi oleh seluruh fans United di dunia
Mourinho: Jadi Manajer Susah Kan, Scholes?
Mohammad Resha Pratama - detikSport
London - Karier Paul Scholes sebagai manajer cuma seumur jagung. Jose Mourinho pun menyindir balik Scholes yang kerap mengkritiknya.
Scholes mundur dari posisinya sebagai manajer Oldham Athletic 15 Maret lalu atau tepat sebulan setelah memulai karier manajerialnya. Scholes sebenarnya mencatatkan start oke bersama Oldham ketika menang 4-1 atas Yeovil Town.
Setelahnya kinerja Scholes menurun di enam laga selanjutnya dengan tiga imbang dan tiga kalah. Selama ditangani Scholes, Oldham jadi klub yang paling banyak membuang poin dari posisi unggul.
Tak lama setelah kekalahan ketiganya, dari Lincoln, Scholes lantas mengundurkan diri meski terikat kontrak 18 bulan. Scholes kemudian menekuni kembali pekerjaannya sebagai pundit di stasiun televisi.
Salah satu pihak yang mungkin senang dengan mundurnya Scholes itu adalah Mourinho, Bukan tanpa alasan mengingat Scholes vokal betul mengkritik gaya main Manchester United di bawah Mourinho. Puncaknya adalah ketika tim mengalami serangkaian hasil buruk sebelum memecat Mourinho.
"Tapi pengalaman memang berbicara. Kita sendiri merasakannya di Inggris ketika mantan pemain top begitu luar biasa berbicara di depan kamera," ujar Mourinho kepada RT yang dilansir Yahoosports.
"Mereka lantas melatih klub sepakbola dan cuma bertahan selama dua bulan. Lalu kembali ke rumah masing-masing karena merasa pekerjannya tidak cocok," sambungnya.
"Jadi tentu saja ada banyak hal yang kau bisa lakukan atau kau tidak bisa lakukan dalam dunia ini."
Tak cuma Scholes yang diserang balik Mourinho, Gary Neville yang kerap menyerang pun kena semprot ketika dia gagal total menangani Valencia beberapa musim lalu.