Quote:
Originally Posted by Diego
liat italy, prancis, spanyol, mrka hancur krna fisik pemain yg datang sudah tidak bugar lg,
Inggris jg sy rasa sama, terlalu banyak pemain inggris (hampir semua) yg main di inggris, sebuah liga dgn jadwal yg padat dan gila, akhirnya apa? mrka tidak bugar ketika piala dunia...
bandingkan dgn jepang dan korea, pemain2 mrka di liga domestik jauh lbh bugar, krna hanya memainkan sedikit pertandingan di liga domestik, anda jg bisa liat paraguay, slovakia, bahkan new zealand bisa tmpil luar biasa, krna mereka udh nyimpen tenaga yg lebih drpd tim2 negara besar sepakbola diatas yg gw sebut td.....
belanda bisa tmpil konsisten jg krna sebagian besar pemain nya hanya bermain di liga domestik, dimana liga yg masih memeberikan libur natal, dan tahun baru kepada klub2nya, hehehehe.....
jd kesimpulan, terlalu banyak pemain inggris yg bermain di premiership justru membunuh timnas inggris itu sendiri....mungkin kl pemain2 inggris ini main di liga yunani, portugal, liga belgia, atau bahkan main di liga jepang-korea, mrka akan lebih baik dgn kondisi fisik yg lbh bugar, hehehehe.....
|
hehehe... sebenernya gimana yaa...mmmm
Tp karena piala dunia belom kelar, masih stay tune dulu aja
. Klo argen mulus, saya yg mungkin pertama kali kasi selamat dan appreciate untuk trit ini, dan trit
syirik-inggris lain
.
Tp inti post saya, dengan liga terpadat dibandingkan itali dan perancis, Inggris berhasil lolos ke per8 final. Artinya klo saja mereka bisa sama padatnya seperti tim2 macam New Zealand, Paraguay, dll, mungkin skrg sama seperti Argentina y om, yg jdwalnya lebih longgar. Jd kualitas2 sama, mungkin lebih, hanya beda tingkat kebugaran saja