View Single Post
Old 27-09-2009, 08:30 PM   #35
eMJi_197
first team
 
eMJi_197's Avatar
 
Join Date: Aug 2009
Location: Sorowako - Makassar PP
Posts: 2,359
Thanks: 177
Thanked 223 Times in 121 Posts
Mentioned: 4 Post(s)
eMJi_197 is a name known to alleMJi_197 is a name known to alleMJi_197 is a name known to alleMJi_197 is a name known to alleMJi_197 is a name known to alleMJi_197 is a name known to alleMJi_197 is a name known to alleMJi_197 is a name known to all
Default Re: United Indonesia on Media

MACZ masuk koran lokal makassar lagi
nih versi website-nya
versi cetaknya nyusul yah

UNITED INDONESIA CHAPTER MAKASSAR
Setan Merah Sampai Mati




KAFE yang terletak di Jl Pengayoman tak jauh dari Polsek Panakkukang itu sekilas tak jauh beda dengan kafe-kafe atau warung kopi lainnya yang kini bertebaran di Makassar. Soal menu, sama saja. Pengaturan meja dan kursi juga sama. Sekilas yang membedakan hanya bentuk kafe yang konsepnya lebih ke alam terbuka.

Itu kemungkinan yang bisa menjadi pembeda dengan kafe atau warkop lain jika hanya mengamati sepintas. Makanya namanya juga Warung Tenda Pengayoman.

Tapi, jika sampai masuk atau menyempatkan diri duduk, menikmati menu berlama-lama di sana, mungkin suasana lain dari pada yang lain akan didapatkan. Pasalnya, satu per satu pengunjung yang masuk sudah saling kenal dan baju mereka seragam.

Yakni berlogo tim sepakbola kesayangan kota Manchester Inggris, Manchester United. Yang beda hanya warna. Tapi mayoritas tetap saja warna favorit tim ini yakni merah.

Fajar, Jumat, 25 September malam sudah merasakan sendiri nuansa merah MU di warung tenda tersebut. Duduk sekira dau jam, satu per satu fans berat MU yang ada di Makassar tersebut berdatangan. Mulai anak-anak usia 6 tahun hingga yang dewasa. Suasana ini tampak sama setiap malam. Khususnya saat liga Inggris bergulir dan ditayangkan live di TV.

Wajar jika Warung Tenda Pengayoman tersebut selalu dipenuhi pecinta Setan Merah-julukan MU-. Sebab tempat ini memang menjadi base camp United Indonesia Chapter Makassar (UICM). Sebuah komunitas fans MU yang ada di Kota Makassar.

Komunitas ini merupakan bagian dari United Indonesia yang ada di Jakarta. Resminya, UICM terbentuk 1 Juli 2009 silam. Namun pada dasarnya, mereka mulai sering berkumpul bersama dan nonton bareng sejak November 2008 lalu.

"Dulu kita pindah-pindah nonton. Karena belum ada base camp. Sekalian saat itu kita melakukan sosialisasi sekaligus mencoba merangkul anggota. Dari nobar itu, ternyata kita bertemu dengan sejumlah fans MU. Kemudian perbincangan berlanjut ke forum atau facebook," kata Korda UICM, Irham yang menemani Fajar malam itu.
Komunitas ini pun mengklaim diri sebagai pelopor pecinta Liga Inggris di Makassar.

Fajar mencoba menanyakan soal alasan mereka membentuk komunitas dan kenapa mesti MU, bukan Chelsea, Real Madrid atau klub Eropa lainnya. Jawabannya beragam. "Ada hal yang menarik dibandingkan komunitas lainnya.

MU itu beda. Khususnya dalam hal chants atau yel-yel. Itu selalu ada setiap kali kita nobar. Jadinya, suasana seperti berada di Old Trafford menyaksikan secara langsung pertandingan MU," kata Otong, anggota UICM.

Ando lain lagi. Menurut dia, suasana hatinya memang terasa lain saat menyaksikan laga MU. Selain itu, ia tertarik bergabung lantaran bisa tukar menukar informasi dengan anggota lain. Termasuk soal pemain, dan pernak-pernik MU. "Kita juga bisa melakukan kegiatan sosial dan olahraga bersama, khususnya futsal," jelasnya.

Anggota perempuan UICM, Vidi lain lagi. Ia mengaku sejak usia 11 tahun, ia memang sudah suka nonton bola. Dan klub yang ia kenal awal adalah MU. "Kakak saya penggemar berat MU. Biasa kita nonton berdua di rumah. Lama-lama, saya ketemu teman lain di friendster akhirnya mendapat alamat forum. Di situlah akhirnya saya langsung gabung," katanya.

Irham, juga mengakui adanya suasana hati yang berbeda saat menyaksikan laga MU bersama rekan-rekannya. "Kita punya ikatan emosional. Ramainya suasana juga menjadi pembeda. Setiap ada pemain yang cetak, selalu ada lagu khusus," katanya.

Terlepas dari kecintaan dan fanatisme mereka terhadap MU, anak-anak UICM tetap menghindari hal-hal negatif. Termasuk sampai anarkis atau melakukan hal negatif lain akibat kekecewaan atau kekalahan tim kesayangannya.

Fajar pun coba berbagi kisah dalam film Romeo dan Juliet yang menceritakan fanatisme berlebihan suporter bola tanah air, dalam hal ini fans Persija yang akrab disebut The Jak dan Viking, suporter Persib Bandung. Dalam film tersebut dikisahkan beberapa kali perkelahian antara dua fans, baik di Jakarta, Malang, ataupun di Bandung. Bahkan prinsip mereka The Jak sampai mati dan Viking sampai mati.

"Kami juga Setan Merah sampai mati. Tapi tidak anarkis. Kami bisa nonton bareng fans klub lain. Karena tujuan kami memang yang positif saja. Kami hanya ingin berkumpul bersama dan merasakan suasana Old Trafford dan serunya yel-yel," tegas Irham.

source
eMJi_197 is offline   Reply With Quote
The Following 5 Users Say Thank You to eMJi_197 For This Useful Post: