View Single Post
Old 22-09-2010, 06:20 PM   #30
an_setanmerah
newbie
 
an_setanmerah's Avatar
 
Join Date: Aug 2009
Location: JAKARTA
Posts: 46
Thanks: 4
Thanked 10 Times in 4 Posts
Mentioned: 0 Post(s)
an_setanmerah Ready for being a real United Indonesia
Default Re: [wacana suksesor SAF] DM vs JM

Wuah, seneng juga bisa ikutan lagi. Waduh Oom-Oom dan Tante-Tante, udah jalan 5 game nih ya United di EPL. Posisi buat title race masih ok-lah ya.

Balik ke topik,akhirnya mengerucut juga ke Moyes Vs Mourinho. Dari keduanya, sepertinya akan dengan mudah menjatuhkan pilihan ke Mou. Silverplate yang selama ini udah dia kumpulin cukup jadi bukti yang sahih kalo ini orang emang se-pe-cial. Kalo dilihat di wikipedia, 10 tahun masa pelatihannya dia udah 2 UCL trophies yang dia gondol. Titel domestik? Sejak ngelatih Porto tahun 2002, nggak pernah absen dia kasih gelar domestik buat klub yang dia besut.

Moyes?? Dari lamanya pengalaman jadi gaffer, dia 2 tahun lebih lama dari Mou, tapi cuma dua klub yang dia latih (PNE (2 tahun) + Everton (sisanya)), dua2 nya nggak menghasilkan sesuatu prestasi yang patut dicatat (kecuali bisa naikin PNE ke divisi satu tahun 2000). SAF aja dalam 10 tahun, udah megang 3 klub + negara, dengan catetan paling memuaskan di Aberdeen juara Cup Winners cup tahun 83.

Timpang? Jelas.

Klub sepakbola khususnya yang masuk 20 besar klub terkaya dunia udah dijalankan kayak perusahaan raksasa, karena emang nilai asset-nya yang udah di level triliunan Rupiah. (Catetannya Majalah Forbes, di 4 tahun terakhir, Everton nggak pernah masuk 20 besar dan dari pendapatan klub versinya Deloitte, di 4 tahun terakhir, nggak pernah kecatet Everton. Tapi semua klub yang dilatih Mou selalu masuk list ).. Orientasi klub udah makin komersial. Buat fans kadang trophy bukan segalanya, tapi ukuran kesuksesan gaffer dimata BoD dan shareholders ya dari trophy/prestasi yang diraih klub yang dia besut.

Berangkat dari sudut pandang komersial, jelas pilihan paling rasional ya Mourinho. Dari segi komersial juga, kalau klubnya menang terus ya udah pasti fansnya pasti seneng. Jalan itu yang diambil Abramovic sama Moratti dan terakhir petinggi-petinggi klub Madrid buat ngambil Mou, karena memang rasio konversi tahun kerja banding prestasinya hampir 1:1. Tapi ya itu dia, either Mou way or no way-nya jelas banget. Kalo di Itali gara-gara itu, mungkin bisa dia bentrok sama fans, tapi nggak di Inggris, dan dia tau banget itu karena dia pernah megang Chelsea. Kalo kata temen2 yang lain dia ambisius, gw setuju banget. Apa dia pengen megang MU, pengen banget, nggak ada yang mau nolak, tapi apa goal yang mau dia gapai? Dia udah menangin semuanya diumur yang begitu muda. Yg belum dia menangin cuma Piala Dunia sama Piala Eropa, sama siapa? Portugal tentunya. Apa dia pengen megang Portugal? Pengen banget, ditawarin buat dua matches aja mau. Jadi kebayang nggak kalo dalam dua tahun nanti setelah dia sukses sama Madrid, terus megang MU, dengan bayang2 Piala Eropa plus Piala Dunia, apa dia nggak kegoda? Umur bertambah dan dia nggak mau ngelewatin kesempatan itu, meskipun yg gw tangkep targetnya Mou buat jadi pelatih nasional yang kalo udah tuwir.

Moyes, di sisi lain, nggak pernah megang klub besar. Bandingin dia sama SAF sebelum megang MU, juga nggak ada salahnya. Kalo SAF bisa bawa Aberdeen ke level yang dihormati di Eropa, Moyes bisa bawa kestabilan buat Everton yang, yaaah pas-pasan untuk bertahan di EPL buat posisi kurang lebih #5-#8 selama 8 tahun masa kepelatihannya di the Everton. Kemampuan Moyes selalu dibawah radar tapi dikalangan manajer dia ternyata cukup favorit. 3 kali dia jadi Manager of the Year-nya EPL (2003, 2005 dan tahun lalu). Buat ukuran klub seperti Everton, prestasi itu sangat memberikan kredit buat Moyes. Ya sekali lagi, dia cukup persisten, jadi kondisi klub yang goyah nggak membuat dia lewat.

Dari keduanya keliatan beda yang mendasar, yang satu hard hit (Mou), satu lagi a bit slow (Moyes). Sebelum SAF, MU harus bongkar pasang 5 gaffer untuk bisa di posisi yang sama waktu MU dibawah Sir Matt. Butuh rentang waktu kurang lebih 16 tahun dari tahun 70 an Sir Matt pensiun sampai tahun 86 SAF masuk. Bahkan SAF baru bisa kasih gelar di tahun ketiganya (itupun FA Cup). Fans sendiri mesti sadar diri, kalo keduanya bukan SAF. Penggantinya bisa langsung ngasih gelar, tapi juga belum tentu bisa langsung. Nah, kalo masih mau langsung dapetin gelar, ya Mou jawabannya, tapi ya itu, at all cost. Kalo mengharapkan kestabilan, tetep terjaga semangat kebersamaan yang tidak terkooptasi dengan hausnya gelar, ya Moyes pilihannya.

Tapi kalo gw sendiri, belum bisa milih, sampai SAF bener-bener pensiun. Siapa tahu satu dua tahun lagi ada nama baru?
an_setanmerah is offline   Reply With Quote