FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Mengenal Empat Unicorn Indonesia, Penyumbang Startup Terbanyak di Asia Tenggara
JAKARTA (Lampost.co) -- Dalam debat capres yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia kini telah memiliki empat unicorn startup.
"Di Asia ada tujuh unicorn, empat ada di Indonesia," ujar Jokowi dalam pergelaran debat kedua dari rangkaian debat pilpres tersebut, Minggu (17/2/2019) malam.
Unicorn merupakan istilah yang sangat familier dalam dunia perusahaan rintisan atau startup. Unicorn merupakan istilah yang kerap digunakan pada industri perusahaan teknologi untuk mendefinisikan perusahaan privat yang memiliki nilai valuasi lebih dari 1 miliar dolar AS.
Nama unicorn dipilih karena sangat jarang perusahaan startup yang bisa bertahan hingga bisa menghasilkan valuasi sebesar itu. Saat ini, di Asia Tenggara sendiri baru terdapat tujuh unicorn.
Empat di antaranya merupakan unicorn asal Indonesia yakni Tokopedia, Bukalapak, Go-Jek, dan Traveloka.
Sedangkan tiga startup yang lain yakni, SEA asal Singapura, Grab asal Singapura, dan Revolution Precrafted asal Filipina.
Berikut empat unicorn yang ada di Indonesia:
Go-Jek
Perusahaan ride-hailing ini didirikan oleh Nadiem Makariem sekitar 2010. Gojek menjadi unicorn pertama yang lahir di Indonesia pada 2016.
Tokopedia
E-Commerce yang didirikan oleh William Tanuwijaya ini didirikan pada 2009, satu tahun sebelum Go-Jek. Tokopedia berhasil menjadi unicorn kedua di Indonesia pada 17 Agustus 2017 setelah mendapatkan pendanaan dari Alibaba.
Traveloka
Traveloka atau platform perpesanan tiket online tersebut didirikan oleh Ferry Unardi dan dua rekannya. Traveloka lahir pada 2012 dan mengukuhkan posisinya sebagai unicorn pada 2017.
Traveloka menjadi unicorn setelah mendapatkan pendanaan dari perusahaan sejenis milik asing yakni Expedia.
Bukalapak
Platform e-commerce Bukalapak berdiri pada 2010 oleh Achmad Zaky. Saat ini Bukalapak menjadi unicorn keempat yang ada di Indonesia.
Sumber : lampost.com