View Single Post
Old 30-07-2014, 10:45 PM   #56
rondwisan
moderator
 
rondwisan's Avatar
 
Join Date: Jun 2009
Location: Soe Rock Bo Yo - Nga Lam vv
Posts: 35,048
Thanks: 1,500
Thanked 4,736 Times in 2,701 Posts
Mentioned: 567 Post(s)
rondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond repute
Visit rondwisan's Facebook Visit rondwisan's Twitter
Default Re: Ied Mubarak - Mohon Maaf Lahir Batin .. :shakehand:

Ippho Santosa
Inspirasi & Motivasi, Berkah Berlimpah
Rahasia di Balik Ketupat



Dalam bahasa Jawa, ketupat disebut juga dengan kupat, yang kependekan dari “ngaku lepat” yaitu mengaku salah.
*
Ketupat (kupat) sebagai tradisi Muslim nusantara saat Idul Fitri diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga. Aslinya ba’da kupat digelar seminggu setelah Idul Fitri, karena masyarakat saat itu berpuasa sunnah Syawal terlebih dahulu. Lazimnya, kupat dihidangkan dengan lauk bersantan (santen) atau “kupat santen” yang bermaksud “kulo lepat, nyuwun ngapunten.” Terjemahnya, saya salah, mohon dimaafkan.
*
Penggunaan janur sebagai pembungkus pun mengandung pesan tersembunyi, yakni “telah datang nur” atau “telah datang cahaya”. Adapun anyaman pembungkus yang tidak terputus berpesan tentang silaturahim.
*
Kupat juga dapat diartikan “laku papat” atau empat tindakan, yakni Lebaran, Luberan, Leburan, dan Laburan.
• Lebaran berasal dari kata “lebar”. Artinya selesai. Ini mengisyaratkan telah selesai menjalani ibadah puasa. Ini juga yang disampaikan oleh MA Salmun dalam artikelnya yang dimuat dalam majalah Sunda tahun 1954.
• Luberan berasal dari kata “luber”. Artinya meluap atau melimpah. Ini mengisyaratkan semangat berbagi dalam bentuk zakat dan sedekah.
• Leburan, berasal dari kata “lebur”. Artinya melebur atau menghilangkan. Ini mengisyaratkan dileburnya dosa karena saling bermaafan.
• Laburan berasal dari kata “labur”. Artinya memutihkan dinding rumah. Ini mengisyaratkan bersihnya lahir dan batin.

Terkait lebaran, populer pula dua ungkapan:
• Minal ‘aidin wal faizin
• Taqabbalallohu minna wa minkum
Kedua-duanya maknanya baik. Bedanya, yang pertama, populer karena lirik lagu dan sapaan presenter TV (hanya di Indonesia). Yang kedua, diucapkan oleh sahabat Nabi. Saya pribadi membolehkan kedua-duanya, asalkan kita memahami maknanya. Lha, apa maknanya? Yang jelas, bukan mohon maaf lahir batin. Maksudnya? Hehehe, cari sendiri deh. Udah gede tho?
*
Bagaimana pula dengan berjabat tangan?
Sebenarnya, berjabat tangan bukanlah budaya asli penduduk Mekkah dan Madinah. Itu budaya baik dari Yaman, yang kemudian disukai dan diakui oleh Nabi. Menjadi anjuran. Kalau dilakukan, dosa-dosa pun berguguran. Nabi sendiri ketika berjabat tangan, tidak pernah melepaskan tangan sahabatnya terlebih dahulu, sampailah sahabatnya itu yang melepaskan duluan.
rondwisan is offline   Reply With Quote