View Single Post
Old 01-08-2009, 12:02 PM   #5
rondwisan
moderator
 
rondwisan's Avatar
 
Join Date: Jun 2009
Location: Soe Rock Bo Yo - Nga Lam vv
Posts: 35,048
Thanks: 1,500
Thanked 4,736 Times in 2,701 Posts
Mentioned: 567 Post(s)
rondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond reputerondwisan has a reputation beyond repute
Visit rondwisan's Facebook Visit rondwisan's Twitter
Default

Format UCL
dari berbagai sumber



Sejak pertama kali bergulir pada 1955 dengan nama European Champion Clubs' Cup atau European Cup atau Piala Champion, UCL telah mengalami beberapa perubahan format.
Di antara seluruh perubahan, yg paling besar terjadi pada 1991 yang membuat nama kompetisi berubah dari Piala Champions menjadi Liga Champions (UCL). Sejak itu, perubahan format sering sekali dilakukan.

1955
Sebagai awalan, peserta Piala Champions tidak terdiri dari club-club yg menjadi juara di kompetisi domestik, melainkan club yg diundang oleh penyelenggara.

1956-1991
Sistem gugur dengan peserta adalah club yg menjadi juara di kompetisi domestik plus satu club yang menjadi juara bertahan. Pada kurun 1956-1959, runner up kompetisi domestik diperkanankan ikut serta, jika juaranya merangkap sebagai juara bertahan Piala Champions.

1991-1993
Sistem berubah drastis, tidak lagi sistem gugur melainkan digabungkan dengan round robin. UCL terdiri dari 3 babak kualifikasi dengan sistem gugur. Fase putaran grup yg terdiri dari 2 grup dan pemenang dari masing2x grup akan bertemu di final. Peserta masih berasal dari juara kompetisi domestik plus juara bertahan.

1993-1994
Sejak musim ini ditambahkan babak semifinal dengan sistem gugur. Juara dan runner up masing2x grup maju ke babak semifinal.

1994-1997
Babak kualifikasi dikurangi menjadi hanya satu, namun jumlah grup dimekarkan menjadi 4. Juara dan runner up masing2x grup berhak ke perempat final.

1997-1999
Jumlah peserta ditambah. Tiap negara (berdasarkan koefisian) berhak mewakilkan 2 club. Babak Kualifikasi menjadi 2 tahap dan grup ditambah menjadi 6. Juara masing2x grup dan 2 runner up terbaik lolos ke babak perempat final.

1999-2003
Jumlah negara kembali ditambah, tiap negara (berdasarkan koefisian) bisa mengirimkan hingga 4 club. Babak kualifikasi menjadi 3 tahap. Fase grup menjadi 2, yang pertama terdiri dari 8 grup. Juara dan runner up grup masuk ke putaran grup kedua yg terdiri dari 4 grup. Juara dan runner up lolos ke perempat final.

2003-....
Penyisihan grup putaran kedua dihilangkan. Juara dan runner up dari 8 grup yg ada lolos ke babak 16 besar dengan sistem gugur.

-------------------------------------------------------------------------

Klasifikasi Peserta UCL 2006-07
dari berbagai sumber

Pada musim kompetisi 2006-07 tercatat ada 73 club yg mengikuti UCL.
Tidak semua negara anggota UEFA berhak ikut UCL
dari 52 negara anggota UEFA, hanya 49 negara yg boleh ikut
3 negara yg tidak bisa ikut: Leichtenstein (krn memang tidak ada kompetisi profesional), Andorra dan San Marino, 2 negara terakhir krn menduduki 2 peringkat terbawah dalah daftar koefisien UEFA (pada Januari 2007, diputuskan Andorra dan San Marino bisa mengikuti UCL musim depan)

dari negara yg bisa ikut UCL, diklasifikasikan lagi berdasarkan koefisien dan pemeringkatan yg dikeluarkan UEFA berdasarkan penampilan perwakilan club dari negara tsb dalam 5 tahun terakhir.

- Negara peringkat 1-3 (Spanyol, Italia, Inggris), berhak diwakili 4 club
- Negara peringkat 4-6 (Perancis, Jerman, Portugal), berhak diwakili 3 club
- Negara peringkat 7-15 (Belanda, Yunani, Rusia, Rumania, Skotlandia, Belgia, Ukraina, Ceko, Turki), berhak diwakili 2 club
- Negara peringkat 16-dst, hanya bisa diwakili 1 club

----------------------------------------------------

2009, Jatah Tiket LC Bisa Bertambah
detikSport - 30/03/2007 14:34 WIB

Nyon - Tahun 2009 peserta Liga Champions tak harus finish di posisi atas liga domestik. UEFA kini tengah merencanakan jatah tambahan untuk bisa berlaga di LC. Dari mana?

Sejak awal digelar, Liga Champions -- dulu Piala Champions -- hanya diperuntukkan bagi klub yang berhasil menjadi juara di liga domestik. Aturan yang sempat berubah dengan pembagian jatah tiket LC disesuaikan dengan ranking UEFA itu sangat mengkin kembali mengalami evolusi.

Otoritas Sepakbola Eropa kini tengah merencanakan membuka pintu baru bagi tiap klub untuk bisa berlaga di Liga Champions. Selain para pemuncak kompetisi liga, UEFA mempertimbangkan untuk memasukkan para pemenang kompetisi utama dengan sistem gugur di masing-masing negara untuk bisa berpartisipasi di ajang tertinggi klub-klub benua biru itu.

Dengan kata lain, pemenang Piala FA (di Liga Inggris), Coppa Italia (Italia) dan Copa del Rey (Spanyol) dan kejuaraan sejenis di berbagai negara akan bisa berlaga di Liga Champions. Demikian diberitakan Guardian, Jumat (30/3/2007).

"Beberapa klub Eropa sudah menyatakan dukungannya terhadap ide ini. Kami tak berusaha menentang prinsip dasar yang ada dan jika ini merupakan pandangan dari banyak klub, bukan tak mungkin itu bakal diterapkan," ungkap Direktur Komunukasi UEFA, William Gaillard.

Munculnya wacana ini didasari pada anggapan bahwa kompetisi utama non-liga harusnya punya gengsi lebih besar dibanding hanya duduk di posisi runner-up, tiga atau bahkan empat liga yang selama ini justru bisa lolos ke Liga Champions.

Gaillard memastikan kalau rencana tersebut akan diajukan ke Komite Strategis UEFA dan kemudian dibawa ke Komite Eksekutif bulan Juni mendatang. Kalau usulan tersebut diterima maka mulai musim 2009 pemenang kompetisi utama non-liga juga akan bisa bertarung di Liga Champions.
rondwisan is offline   Reply With Quote