Ironi Johan Cruyff
Rossi Finza Noor - Piala Dunia
Johannesburg - Sebagai mantan pembesut Barcelona, Johan Cruyff bertanggung jawab dalam menaruh dasar permainan menyerang ala El Barca. Ironisnya, gaya tersebut diadaptasi timnas Spanyol--dan akan dipakai untuk melawan negaranya akhir pekan ini.
Cruyff menangani Barcelona dari tahun 1988 hingga 1996. Dalam kurun waktu tersebut, legenda sepakbola Belanda ini menerapkan dasar-dasar permainan menyerang yang kemudian kita lihat pada Los Cules hari ini.
Memenangi penguasaan bola, lalu operan cepat dari kaki ke kaki dengan hanya satu-dua sentuhan, adalah idenya. Dan Barca masih mewarisinya sampai saat ini, bahkan sampai ke jenjang tim junior mereka.
Lihat saja bagaimana cara Xavi Hernandez dan Andres Iniesta bermain. Atau mungkin Lionel Messi dan kini Pedro Rodriguez. Permainan cepat seperti inilah yang juga kemudian membuat Barca bertahta di Eropa pada 2009.
Ciri permainan tersebut kemudian menjqadi manifesto untuk Spanyol. Banyak pemain Barca diangkut untuk memperkuat tim nasional dan akibatnya filosofi taktik Cruyff pun meleber.
Wajar, sebab ada beberapa pemain Barca yang kini menjadi sosok kunci bagi La Furia Roja. Xavi, Iniesta, Carles Puyol, Gerrard Pique hingga Pedro adalah beberapa di antaranya. Bahkan Cesc Fabregas yang kini bermain di Arsenal adalah didikan akademi sepakbola Barca.
Sebagai catatan tambahan, dari 23 penghuni skuad Spanyol saat ini, sembilan di antaranya pernah merasakan didikan akademi Barca. Enam dari yang sembilan itu, menjadi starter reguler.
"Gaya bermain Spanyol adalah gaya bermain Barcelona. Sekrang, mereka menjadi favorit di Piala Dunia ini," ujar Cruyff seperti dilansir Yahooports.
"Malam kemarin, Jerman yang sama seperti ketika menghancurkan Argentina, memainkan sepakbola terbaik. Sepakbola yang bisa menghancurkan tim mana pun."
"Namun, tidak untuk Spanyol. Jika Spanyol mengincar Anda, maka ia akan membunuh Anda," tukasnya.
Pada masa kepelatihan Cruyff di Nou Camp, Barca memenangi sederet gelar. Di antaranya adalah empat gelar La Liga dari 1991-1994 dan Liga Champions tahun 1992.
Cruyff juga merupakan punggawa Belanda kala pertama kali melangkah ke final Piala Dunia pada 1974. Ironisnya, kala De Oranje mencicipi final ketiga, mereka harus berhadapan dengan taktik yang pernah diterapkannya. (roz/roz)
Source :
http://pialadunia.detiksport.com