View Single Post
Old 13-10-2009, 01:54 AM   #9
Ucup Carrick
captain
 
Ucup Carrick's Avatar
 
Join Date: Aug 2009
Location: Here, There and Everywhere
Posts: 5,774
Thanks: 665
Thanked 1,304 Times in 618 Posts
Mentioned: 49 Post(s)
Ucup Carrick is a glorious beacon of lightUcup Carrick is a glorious beacon of lightUcup Carrick is a glorious beacon of lightUcup Carrick is a glorious beacon of lightUcup Carrick is a glorious beacon of lightUcup Carrick is a glorious beacon of light
Default Re: [LEGEND] Johan Cruijff

iya bro..tapi bukan ama ajax

OFFSIDE
Impresario Sepak Bola

* Oleh: Ananto Pradono

INDONESIA sebenarnya tidaklah ''katrok'' dalam ingar-bingar persepakbolaan internasional. Paling tidak, banyak legenda yang pernah menginjakkan kakinya di negeri ini. Jauh sebelum Zinedine Zidane ''menghebohkan'' Istana Presiden, Jumat lalu, Jakarta pernah memberi sambutan hangat untuk Pele. Pada 1972, maestro asal Brasil itu tampil dalam pertandingan sungguhan di Senayan.

Dia menjadi pencetak dua dari tiga gol Santos ke gawang tim nasional Indonesia yang dikawal Ronny Paslah dalam kemenangan tipis 3-2. Dua gol tuan rumah diborong striker Risdianto yang sekitar tiga dasawarsa kemudian menangani Persipur Purwodadi dalam rangkaian perjalanan kariernya sebagai pelatih.

Dua tahun sebelumnya, Pele ikut membawa negerinya menjadi juara dunia untuk ketiga kalinya. Memang, saat itu periode keemasannya telah lewat. Namun, dia belumlah pensiun dari lapangan hijau. Bintang-bintang dunia yang pernah menghibur publik sepak bola Indonesia secara langsung, kebanyakan memang berada dalam periode meninggalkan masa jayanya.

Beckenbauer datang dengan klub dari AS, Cosmos New York, beberapa tahun setelah menjadi kapten Jerman (Barat) yang menjuarai Piala Eropa 1972 dan Piala Dunia 1974. Saat itu kostum timnas telah ditanggalkannya. Begitu pula Johan Cruyff. Dia merasakan rumput Stadion Utama di Senayan saat membela klub yang juga dari AS, Washington Diplomats pada 1980.

Rupanya Indonesia memang spesialis mendatangkan maestro sepak bola ketika masa puncak telah dilewatinya. Termasuk dalam transfer pemain ke Liga Indonesia. Bintang Kamerun Roger Mila dan pahlawan Argentina dalam Piala Dunia 1978, Mario Kempes, meramaikan pentas kompetisi ketika usianya di atas 40 tahun.

***

Ketika di Jakarta digelar pertandingan sepak bola amal untuk korban tsunami di Aceh, para pemain yang tampil juga para veteran. Indonesia memang ketinggalan dibanding negara tetangga dalam menghadirkan pemain-pemain yang punya nama besar untuk mengolah bola menghadapi bintang-bintang domestik. Padahal itu bisa merupakan bentuk penghargaan pada para personel timnas.

Beberapa waktu lalu Cristiano Ronaldo datang hanya sebagai tamu biasa, tidak bersama rekan-rekannya di Manchester United atau timnas Portugal. Impresario atau promotor andal memang dibutuhkan supaya klub-klub Eropa tak hanya singgah di negara-negara lain di Asia. Kita tentu lebih senang bila David Beckham tak hanya ke Indonesia untuk berlibur, setelah kompetisi di Spanyol selesai.

Mungkin saja krisis dalam kepromotoran itu berdampak terhadap minimnya tim-tim internasional berkualitas yang bisa dijadikan lawan uji coba Ponaryo Astaman dkk ketika mempersiapkan diri menghadapi Piala Asia. Malah timnas Liberia yang telah diagendakan, tak bisa didatangkan. Jadilah anak-anak asuhan Ivan Kolev ''hanya'' menghadapi Liberia Selection, dalam partai persahabatan yang berbuntut keluarnya protes dari Asosiasi Sepak Bola Liberia.

Mereka beranggapan PSSI memperlakukan para pemain tamu itu sebagai personel resmi timnas. Memang, ketika jadwal uji coba pasukan Merah Putih keluar, disebutkan salah satu lawannya adalah timnas Liberia. Barulah ketika hari H datang, masyarakat tahu tim tamu itu Liberia Selection.

Impresario sepak bola tangguh saat ini memang dibutuhkan untuk meningkatkan daya tawar persepakbolaan nasional dalam memanggungkan pertandingan-pertandingan persahabatan bergengsi. (27)

http://www.suaramerdeka.com/harian/0707/08/ora04.htm
Ucup Carrick is offline   Reply With Quote