hahaha...
trus kok bisa suka touring gimna ceritanya tuh???hhehehe
kan touring masih ada waktu buat ngeforum....
malah bisa foto2 saat touring...
ayeee
dulu waktu punya motor masih suka ke samarinda atau balikpapan
dari bontang bro,,,sekarang udah dijual tuh tunggangan...
__________________
To view links or images in signatures your post count must be 0 or greater. You currently have 0 posts.
The Following User Says Thank You to ecly_watchaa For This Useful Post:
Dhika ..., ini kebanyakan touring, paketan bebe abis sampe gk tau yaa ...
Btw, rasanya dulu udah ada thread bikers gitu yaa ..., klo ketemu ntar di merge yaa ...
Oom Poys, jkt, tuh ya yg dulu suka touring ama temen2 MoB, skrng pada kemana nih temen2
iyaaa oppa @rondwisan ...
paketan abis...
la bingung mau dipake apa low bb nya...
aku nyari gak ada oppa thread itu...
kalo ada njenengan merge ya opa....
heheheh..
kumpulin sini dong oppa yang suka touring...
biar nanti dibuat yang suka2 touring united kumpul...
Mungkin bisa bermanfaat sebelum berpergian atau yang belum tahu soal persiapan dan jalannya touring :
PERSIAPAN SEBELUM TOURING
Hal-hal yang harus dilakukan sebelum melakukan perjalanan, agar nyaman selama berkendara dan selamat sampai tujuan, baik untuk dirinya sendiri, kelompok, ataupun pengguna jalan lainnya diantaranya sebagai berikut :
Tahap Perencanaan
Rencana Rute Perjalanan, Biarpun sudah ratusan kali melewati rute yang sama, tapi jangan sombong. Pasalnya kondisi di jalan tidak selalu sama setiap harinya. Dan, itulah yang bisa membuat para peserta touring nyasar. Rute perjalanan harus dipersiapkan oleh Touring Organizer, atau dalam skala yang kecil, harus disiapkan oleh peserta yang ditunjuk untuk menentukan rute perjalanan. Berikut ini adalah perencanaan rute perjalanan sebelum melakukan touring ; * Rute perjalanan hendaknya memperhitungkan waktu dan jarak touring. * Rute perjalanan hendaknya berisi POI (Point Of Interest) yang akan dilalui oleh group sejak titik keberangkatan dan titik lokasi selesai. POI dimaksud bisa berupa nama wilayah, nama desa, nama kota atau suatu area yang bisa menjadi patokan dalam menentukan posisi. * Rute perjalanan hendaknya berisi titik-titik peristirahatan dimana group bisa berhenti untuk beristirahat dan menyegarkan badan. * Dalam menentukan tempat beristirahat, asumsikan bahwa perjalan dilakukan dengan kecepatan yang lambat dan memakan waktu. Dengan demikian, lokasi-lokasi pemberhentian telah diperkirakan lebih rapat antara satu dan lainnya. Catat perkiraan waktu yang dibutuhkan antara satu tempat istirahat dengan tempat istirahat yang lain. * Rute perjalanan diharuskan berisi gambar peta yang telah diberi tanda rute. * Dalam menentukan rute perjalanan, sangat disarankan untuk dilakukan survey terhadap rute. * Jangan lupa, tentukan juga rute alternatif, sebagai persiapan hal-hal yang tidak diinginkan.
Survey
Seberapa pentingkah survey ini? Layaknya medan perang, survey sangat membantu rombongan untuk maju. Baiknya, dengan survey, peserta jadi lebih banyak mengumpulkan informasi. Misalnya informasi berikut ini : * Kondisi jalan secara umum. (Kondisi jalan hendaknya tergambarkan dalam peta) * Kondisi dan letak secara persis tempat-tempat peristirahatan. * Lokasi pengisian bahan bakar yang sesuai. (beberapa SPBU tidak melayani pengisian Pertamax, dan tidak perlu mendata seluruh SPBU yang dilalui, cukup beberapa SPBU yang sekiranya siap 24 jam dan memadai).
Rencana Logistik
Apa itu rencana logistik? Apa saja yang direncanakan? Rencana logistik bertujuan untuk menyimpan persediaan sparepart cadangan yang mungkin dibutuhkan oleh peserta touring bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Juga berfungsi untuk membawa motor yang dalam perjalanan mendapat masalah. Jadi, yang perlu disiapkan untuk logistik adalah. * Storing Car, bersifat wajib ada apabila perjalanan touring cukup jauh dan dalam perjalanan tidak mudah untuk memperoleh sparepart. * Daftar sparepart yang harus disiapkan dan disimpan oleh storing car adalah sebagai berikut : * Spare Busi / Spark Plug * Spare Sekering / Fuse * Spare Bohlam Lampu Besar, Sein, Rem, Lampu Kecil. * Spare Kanvas Rem depan dan Belakang. * Spare Chain/Rantai. * Spare Tubes/Ban Dalam, Ban Luar. * Pompa Portable. * Kit Tambal Ban Tubles. * Air Accu * Accu. * Oli mesin dan Oli rem. * Hazard Cone. * Electric Torch / Senter. * Standard Toolkit / Perkakas * Rope / Tambang * Ply Sheet / Terpal. Masing-masing peserta, hendaknya mempersiapkan seluruh spare-part tambahan bilamana motornya menggunakan spare part lain diluar standard. Part ini bisa dititipkan pada storing car (bila ada) atau dibawa sendiri (jika kecil dan mudah dibawa sendiri). Obat-obatan standard untuk P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) yang berisi minimal : * Cairan pembersih luka. * Antiseptik. * Perban dan perekat.
Pelaksanaan Pra Touring Berkumpul
Banyak hal yang dapat di petik, dari acara berkumpul. Seperti menghangatkan suasana kekeluargaan sesama anggota tour, hal ini penting, mengingat kita akan melakukan perjalanan, atas nama klub. Jadi tidak ada pahlawan dan musuh, semuanya berjalan diatas ketentuan koordonasi.
Persiapan Kendaraan
Cek seluruh perangkat kendaraan, seperti kaca spion, lampu utama, lampu sen, rem, ban, rante, dan kelengkapan lainnya juga akselerasi mesin kendaraan. Jika jarak yang akan di tempuh cukup jauh, di usahakan motor di servis terlebih dahulu.
Persiapan Pengendara
* Diharapkan seluruh peserta touring dalam kondisi SEHAT. * Dianjurkan sudah melakukan pemanasan tubuh sebelum mengendarai motornya. * Dianjurkan CUKUP ISTIRAHAT sebelum keberangkatan touring. * Dianjurkan untuk makan makanan yg bergizi, yg mengandung karbohidrat dan protein sebelum keberangkatan turing, demi menjaga kondisi tetap prima pada saat perjalanan. * Dianjurkan untuk minum minuman suplemen penambah tenaga agar kondisi tetap terjaga dan tidak mengantuk selama perjalanan. * Tidak lupa juga setiap pengendara harus membawa SIM, STNK dan tanda pengenal lainnya. * Peserta atau pengendara mengenakan kelengkapan safety dalam berkendara seperti helm SNI, sarung tangan, masker, jaket tebal, jas hujan, sepatu, celana tebal panjang, dll.
Menentukan Susunan Petugas Touring
Di dalam pelaksanaan touring, minimal harus memiliki susunan seperti ini :
* ROAD CAPTAIN (RC) : Bertanggung jawab atas perjalanan touring ini, Tahu mengenai medan yang akan dilalui, dan pengambil keputusan kapan harus berhenti, istirahat, dan jalan. Memantau kondisi medan di depan apakah bisa dilewati rombongan dengan aman atau harus extra hati-hati. Memutuskan rute-rute mana yang akan dilalui rombongan dan memberitahukan kode isyarat kepada rombongan di belakangnya. RC berada paling depan diapit blocker kiri-kanan. Sebagai RC,harus bisa menjaga kecepatan motor, biar yang dibelakang ngga ketinggalan.
* VOJRIDERS (VJ) : Pengawal yang ditempatkan berdampingan dengan Road Captain. Vojriders motornya harus dilengkapi sirine dan lampu rotator agar kendaraan di depan dapat mengetahui dengan segera keberadaan rombongan kita. Vojriders juga harus ikut menjaga kestabilan kecepatan agar rombongan yang dibelakangnya tidak keteteran dan mengingatkan Kapten bila terlalu cepat. Fungsi vojriders disini minimalis, hanya sebagai kepala ular-ularan saja. Rotator harus terus menyala sampai tujuan, boleh diistirahatkan sebentar-sebentar jika jalan kosong.
* BLOCKER (Safety Officer) : 2 Pengawal rombongan yang ditempatkan di kiri dan kanan Road Captain. 1 orang di kiri untuk meminggirkan kendaraan yang ada dikiri, dan 1 dikanan utk meminggirkan kendaraan yang ada dikanan. Tugas blocker sangat berat butuh mental yang kuat, dan fisik prima, handling berkendara yang bagus dan bernyali gede. Jadi formasinya mungkin seperti trisula. Kiri menyalakan sein kiri dan blocker kanan menyalakan sein kanan.
* SWEEPER (SW): Sweeper ini harus minimal adalah motor yang bisa mendahului rombongan mensejajari RC apabila ada keadaan yang mengharuskan rombongan berhenti. Akselerasi cepat dan handling harus bagus. Sweeper minimal 2 kendaraan. Tugasnya sebagai penyapu apabila ada kendaraan/peserta yang tertinggal dibelakang, posisinya berada dipaling belakang rombongan karena dia juga berfungsi untuk memberitahukan RC didepan apabila dibelakang terjadi hambatan. Salah satu sweeper secara bergantian juga mengatur barisan agar rapi dan berada di barisan. Sweeper berhak menegor anggota rombongan yang ugal-ugalan, dan tidak mengindahkan aturan. Ada baiknya motor sweeper juga dilengkapi dengan alat alat pelengkap seperti sirine, atau lampu rotator. Sama dengan blocker, sweeper kiri menyalakan sein kiri dan sweeper kanan menyalakan sein kanan.
* ANGGOTA : Peserta rombongan touring
Memahami tentang safety riding
Para peserta touring wajib memahami mengenai safety riding demi keselamatan dan kenyamanan dalam bertouring. Untuk lebih jelasnya mengenai safety riding, bisa di baca artikel saya sebelumnya dengan judul tips safety riding buat pengendara motor
Berdoa
Manusia hanya bisa berusaha, selanjutnya Tuhan lah yang menentukan. Berdoa juga sebagai tanda bahwa manusia tidak sombong dengan Tuhannya.
UNDANG-UNDANG PEMAKAIAN SIRINE & STROBO
Oleh Yamaha Vixion Lovers Community Jatim "Solid"
Pasal 59 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009
(1) Untuk kepentingan tertentu, Kendaraan Bermotor dapat dilengkapi dengan lampu isyarat dan/atau sirene.
(2) Lampu isyarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas warna: a. merah; b. biru; dan c. kuning.
(3) Lampu isyarat warna merah atau biru sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan huruf b serta sirene sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai tanda Kendaraan Bermotor yang memiliki hak utama.
(4) Lampu isyarat warna kuning sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c berfungsi sebagai tanda peringatan kepada Pengguna Jalan lain.
(5) Penggunaan lampu isyarat dan sirene sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sebagai berikut:
a. lampu isyarat warna biru dan sirene digunakan untuk Kendaraan Bermotor petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia;
b. lampu isyarat warna merah dan sirene digunakan untuk Kendaraan Bermotor tahanan, pengawalan Tentara Nasional Indonesia, pemadam kebakaran, ambulans, palang merah, rescue, dan jenazah; dan
c. lampu isyarat warna kuning tanpa sirene digunakan untuk Kendaraan Bermotor patroli jalan tol, pengawasan sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, perawatan dan pembersihan fasilitas umum, menderek Kendaraan, dan angkutan barang khusus.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan, prosedur, dan tata cara pemasangan lampu isyarat dan sirene sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan pemerintah.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penggunaan lampu isyarat dan sirene sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.
PP No. 44 Tahun 1993 Tentang Kendaraan dan Pengemudi
Pasal 65
Dilarang memasang lampu pada kendaraan bermotor, kereta gandengan atau kereta tempelan yang
menyinarkan :
a. cahaya kelap-kelip, selain lampu penunjuk arah dan lampu isyarat peringatan bahaya;
b. cahaya berwarna merah ke arah depan;
c. cahaya berwarna putih ke arah belakang kecuali lampu mundur.
Pasal 66
Lampu isyarat berwarna biru hanya boleh dipasang pada kendaraan bermotor :
a. Petugas penegak hukum tertentu.
b. Dinas pemadam kebakaran.
c. Penangulangan bencana.
d. Ambulans.
e. Unit palang merah.
f. Mobil jenazah.
Pasal 67
Lampu isyarat berwarna kuning hanya boleh dipasang pada kendaraan bermotor :
a. Untuk membangun, merawat, atau membersihkan fasilitas umum.
b. Untuk menderek kendaraan.
c. Untuk pengangkut bahan berbahaya dan beracun, limbah bahan berbahaya dan beracun, peti kemas dan alat berat.
d. Yang mempunyai ukuran lebih dari ukuran maksimum yang diperbolehkan untuk dioperasikan di jalan.
e. Milik instansi pemerintah yang dipergunakan rangka keamanan barang yang diangkut.
Lakukanlah hal ini sebelum berkendara.
1. Menyiapkan kendaraan
Setiap hari setelah melakukan kegiatan mandiri, saya selalu meluangkan waktu sejenak sekitar 5 – 10 menit untuk mempersiapkan kendaraan saya. Kegiatan saya ini meliputi :
Checking BBM
Checking kondisi tekanan angin ban (tambahi jika perlu)
Checking kondisi rantai (lumasi jika perlu)
Checking fungsi rem
Checking posisi spion
Checking kelistrikan (sein, headlamp, lampu rem dan klakson)
memanasi mesin (2-3 menit)
2. Menyiapkan diri
Setelah tahapan diatas selesai, saya lanjutkan ke kegiatan selanjutnya yaitu menyiapkan diri.
Check dompet dan uang saku (penting)
Check surat-surat berkendara (SIM dan STNK)
Check barang bawaan (HP, tas dan kelengkapan kerja)
Check safety gear (Helm, jaket, sepatu dan protector)
Berdo’a agar diberi keselamatan selama berkendara (The most important thing)
3. Menjaga konsentrasi, emosi dan kewaspadaan
Sebelum memulai perjalanan kita harus ingat, bahwa jalan adalah milik bersama! untuk itu kita harus bisa bersikap toleran dan saling berbagi dengan pengendara lain. Selain itu saat berkendara kita harus bisa menjaga konsentrasi (ex.jangan melamun dan jangan SMSan), menjaga emosi (ex. disalip biker seruntulan abaikan saja!) dan menjaga kewaspadaan (waspada dan penuh perhitungan saat mau memutuskan sebuah tindakan dalam berkendara). Tak tambahin lagi… selalu ingat tujuan kita berkendara di awal, yaitu sampai tujuan dengan SELAMAT.
Selain tiga hal tersebut, ada hal penting lain juga yang harus diperhatikan agar kita selamat sampai tujuan…. Patuhi Peraturan dan Rambu-rambu Lalu Lintas.
TATA CARA KONVOI MOTOR YANG BAIK DAN BENAR
STANDAR KONVOI
ini adalah panduan sederhana tentang konvoi tapi lebih baik kita sebut sebagai penyeragaman atau standarisasi konvoi supaya ritme touring mudah dibentuk, terhindar dari kesan arogan dan tetap tidak mengganggu hak orang lain. yang paling penting dan perlu diingat adalah konvoi touring biker adalah bukan konvoi VVIP.
# motor dalam keadaan baik secara keseluruhan
# mental dan fisik biker maupun boncenger dalam keadaan fit secara keseluruhan
# patuhi semua standar SAFETY RIDER
# datang tepat waktu baik di start point ataupun di meeting point
# masuk dalam klotur (kelompok touring) yang telah ditentukan
TATA CARA PEMBERANGKATAN :
hal ini berlaku untuk setiap pemberangkatan baik dari start point dan setiap stop point (check point, emergency stop, dll) yang ditentukan oleh RC (road captain)
# RC memberikan tanda siap berangkat dengan menghidupkan mesin motornya dan
memposisikan motornya sebagai RC (terdepan)
# peserta mengikuti dengan membentuk barisan 1 (satu) kolom dan ditutup oleh Sp (sweeper)
# RC memberikan tanda akhir siap berangkat (lihat hand code) diikuti oleh peserta yang sudah siap
# Sp memberikan tanda konfirmasi siap berangkat kepada RC (lihat horn code)
TATA CARA KONVOI :
# dibagi dalam beberapa klotur dengan maksimum peserta 40 motor per klotur
# tidak membentuk garis lurus dengan motor didepannya
# posisikan motor lebih ke kanan atau ke kiri terhadap motor didepan
untuk memberikan jarak menghindar bila terjadi pengereman mendadak
# atur jarak aman sesuai kecepatan
# pastikan kecepatan tidak melebihi 80 kpj
# tidak melanggar lampu merah
# teruskan pesan hand code (kode tangan) dan foot code (kode kaki) kepada peserta dibelakang
# nyalakan lampu penerang jalan (lampu dekat)
# hidupkan lampu hazard (opsional)
# tidak menggunakan lampu strobo ataupun flip-flop
# tidak menggunakan sirine ataupun pengeras suara
# tidak membunyikan klakson terhadap hal yang tidak perlu atau sudah diwakili oleh RC
# tidak saling mendahului
# pendengaran tetap dominan terhadap kondisi sekitar
# usahakan selalu dan tetap tenang
# tidak meninggalkan peserta yang mengalami masalah (troble) dijalan
TATA CARA DI LAMPU LALU LINTAS (LALIN) ATAU DI PERSIMPANGAN :
# RC mengurangi kecepatan terutama saat lampu menyala kuning untuk menghindari putusnya konvoi
# tetap dalam konvoi kecuali ditentukan lain oleh RC
# tidak menerobos lampu merah sekalipun konvoi harus terputus
TATA CARA KONVOI TERPUTUS :
# Sp memberikan pesan horn code (kode klakson)
# RC mengurangi kecepatan
# setelah bebas dari hambatan, peserta yang terputus bersama Sp
mengejar konvoi dalam kecepatan aman max. 80 kpj
# setelah semua bergabung kembali Sp kembali memberikan horn code
TATA CARA MENGHALAU PENYUSUP :
# maksimalkan jarak motor dengan motor didepannya sesuai kecepatan
# berikan tanda dan berikan jalan untuk mendahului kepada calon dan penyusup
# Sp berusaha mengeluarkan penyusup dengan cara-cara yang baik
TATA CARA PESERTA MENGALAMI MASALAH :
# peserta berikan tanda darurat mohon berhenti jika memungkinkan
# RC memberhentikan konvoi
# Sp advice RC bila tidak mengetahui
# Sp atau salah satu peserta memberi tanda kepada klotur berikut
# tidak meninggalkan peserta dijalan dalam situasi apapun
# tidak meninggalkan peserta sendirian atau lebih baik lagi pending klotur
BILA TERJADI KECELAKAAN MINOR INJURED :
# Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya untuk tidak berhenti
# korban dirawat sementara
# bawa korban ke balai pengobatan terdekat bila perlu
BILA TERJADI KECELAKAAN MAJOR INJURED :
# parkir semua motor di lokasi aman (ditunggui salah satu peserta bila perlu)
# semua peserta mengamankan TKP dan atur lalin
# Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya
# evakuasi dipimpin langsung oleh RC
# RC broadcast berita dan
# wajib stop touring
BILA TERJADI MOGOK :
# klotur emergency stop
# ditangani oleh peserta yang mengerti
# RC cari bengkel terdekat bila tidak bisa ditangani peserta
# antar dan kawal motor ke bengkel terdekat
HAND CODE (KODE TANGAN)
# Tangan Kiri terkepal diatas helm dengan jempol menghadap kebawah:
Kode emergency dengan kendaraannya atau kondisi emergency lainnya. Wajib direspon petugas atau kawan dibelakangnya dengan klakson panjang.
# Tangan kiri/kanan direntangkan sudut 45 derajat disamping badan dengan posisi telapak menghadap kebelakang:
Ada handicap berupa orang/kendaraan berhenti di sisi kanan/kiri.
# Tangan Kiri/Kanan direntangkan sudut 45 derajat memberikan tanda jempol:
Kondisi sudah OK dan perjalanan bisa dilanjutkan.
# Tangan Kiri diangkat lurus keatas dengan jari telunjuk diacungkan (satu jari)
Barisan satu berbanjar kebelakang dengan posisi zig zag, dimulai dengan anggota terdepan dibelakang RC mengambil posisi sebelah kiri belakang RC, kedua di sebelah kanan belakang anggota pertama dan seterusnya dengan jarak lebar kira2 sebatas bahu kiri & kanan RC/anggota depannya.
# Tangan Kiri diangkat lurus keatas dengan jari telunjuk & jari tengah / jari telunjuk & jari kelingking (dua jari) diacungkan:
Barisan berbaris sejajar 2 berbanjar kebelakang. (khusus digunakan untuk konvoi dalam kota/kondisi jalan padat agar rombongan tidak terpencar serta pada saat masuk kesebuah lokasi)
# Tangan kiri diatas helm melakukan gerakan melingkar:
Rombongan berputar arah.
# Tangan kiri diangkat ditekuk sebatas kuping dengan telapak tangan mengepal:
Rombongan berhenti (lampu merah)
# Tangan kiri diangkat lurus keatas, diayunkan kedepan dengan telapak tangan terbuka:
Rombongan berjalan kembali.
# Tangan kiri diangkat lurus keatas, telapak tangan terbuka menghadap kekuping dan diayunkan keluar-kedalam:
Rombongan satu banjar kebelakang merapat satu baris dari posisi zig zag. Biasanya kode ini dilakukan pertama oleh RC bila rombongan akan menyusul kendaraan atau jalanan sempit/gang.
# ancungan jempol = salam brotherhood
# Tangan Kiri diangkat lurus keatas dengan lima jari = konvoi bubar untuk kembali bergabung setelah melewati rintangan (macet)
# menunjuk arah = siap-siap berbelok ke arah yang ditunjuk
FOOT KODE (KODE KAKI)
# turunkan kaki kiri = menunjukan adanya handicap/halangan dijalan berupa lubang atau con atau pembatas jalan dan lain2 yang berupa benda mati disebelah kiri.
# turunkan kaki kanan = menunjukan adanya handicap/halangan dijalan berupa lubang atau con atau pembatas jalan dan lain2 yang berupa benda mati disebelah kanan.
# turunkan kedua kali = menunjukan jalanan rusak, bergelombang, marka melintang, rel kereta api, polisi tidur atau genangan air.
HORN CODE (KODE KLAKSON)
# bunyi panjang = konfirmasi siap berangkat (hanya sweeper);
tanda klotur putus (hanya sweeper);
tanda konvoi sudah kembali komplit setelah terputus (hanya sweeper)
# bunyi pendek dua kali = salam brotherhood
# Kondisi Darurat : Bunyikan klakson panjang tanpa henti dan diikuti oleh kawan2 yang lain agar petugas bisa menghentikan rombongan.
# Warning: Bunyikan klakson 2x sebanyak 3 kali berturut2. Digunakan kala kendaraan kawan didepan ada kerusakan/tidak beres. Contoh, barang bawaan miring, bracket box patah, ban kempes dll.
# Stop and Go: Bunyikan klakson 3x sebanyak 2 kali dimulai dari barisan paling belakang dan disusul kawan didepannya sampai kepada RC, sebagai penanda rombongan akan berjalan dari kondisi berhenti.
1. KLAKSON
o Kondisi Darurat : Bunyikan klakson panjang tanpa henti dan diikuti oleh kawan2 yang lain agar petugas bisa menghentikan rombongan.
o Warning: Bunyikan klakson 2x sebanyak 3 kali berturut2. Digunakan kala kendaraan kawan didepan ada kerusakan/tidak beres. Contoh, barang bawaan miring, bracket box patah, ban kempes dll.
o Stop and Go: Bunyikan klakson 3x sebanyak 2 kali dimulai dari barisan paling belakang dan disusul kawan didepannya sampai kepada RC, sebagai penanda rombongan akan berjalan dari kondisi berhenti.
2. HAND CODE
o Tangan Kiri terkepal diatas helm dengan jempol menghadap kebawah:
Kode emergency dengan kendaraannya atau kondisi emergency lainnya. Wajib direspon petugas atau kawan dibelakangnya dengan klakson panjang.
o Tangan kiri/kanan direntangkan sudut 45 derajat disamping badan dengan posisi telapak menghadap kebelakang:
Ada handicap berupa orang/kendaraan berhenti di sisi kanan/kiri.
o Tangan Kiri/Kanan direntangkan sudut 45 derajat memberikan tanda jempol:
Kondisi sudah OK dan perjalanan bisa dilanjutkan.
o Tangan Kiri diangkat lurus keatas dengan jari telunjuk diacungkan (satu jari)
Barisan satu berbanjar kebelakang dengan posisi zig zag, dimulai dengan anggota terdepan dibelakang RC mengambil posisi sebelah kiri belakang RC, kedua di sebelah kanan belakang anggota pertama dan seterusnya dengan jarak lebar kira2 sebatas bahu kiri & kanan RC/anggota depannya.
o Tangan Kiri diangkat lurus keatas dengan jari telunjuk & jari tengah / jari telunjuk & jari kelingking (dua jari) diacungkan:
Barisan berbaris sejajar 2 berbanjar kebelakang. (khusus digunakan untuk konvoi dalam kota/kondisi jalan padat agar rombongan tidak terpencar serta pada saat masuk kesebuah lokasi)
o Tangan kiri diatas helm melakukan gerakan melingkar:
Rombongan berputar arah.
o Tangan kiri diangkat ditekuk sebatas kuping dengan telapak tangan mengepal:
Rombongan berhenti (lampu merah)
o Tangan kiri diangkat lurus keatas, diayunkan kedepan dengan telapak tangan terbuka:
Rombongan berjalan kembali.
o Tangan kiri diangkat lurus keatas, telapak tangan terbuka menghadap kekuping dan diayunkan keluar-kedalam:
Rombongan satu banjar kebelakang merapat satu baris dari posisi zig zag. Biasanya kode ini dilakukan pertama oleh RC bila rombongan akan menyusul kendaraan atau jalanan sempit/gang.
3. FOOT CODE
o Kaki Kiri direntangkan 45 derajat disisi kanan/kiri: ada handicap/halangan dijalan berupa lubang atau con atau pembatas jalan dan lain2 yang berupa benda mati.
o Kaki Kanan & Kiri direntangkan bersamaan sudut 45 derajat: Ada polisi tidur atau genangan air atau jalanan rusak berlubang2 didepan.
Notes: Kode klakson bisa digantikan oleh lampu DIM/hand code jika klakson tidak berfungsi. Harap anggota rombongan didepannya merespon jika melihat kawan dibelakang memberikan lampu dim berkali2 dari kaca spion dengan klakson atau hand code.
__________________
I Want You Back, Federico "KIKO" Macheda
The Following User Says Thank You to Federico27 For This Useful Post:
Mau nanya nih....ada yg tau bengkel motor bagus gak....???
Soalnya akhir" ini motor kenapa yah setir nya bawaanx belok ke kiri mulu apalagi kalo di depan Warteg....
itu lumayan jauh @Om Juna ...
Naek motor laki pa bebek om???
pengalaman paling asik saat itu apa bang?
ada yg nyangkut United juga ndak?
Motor bebek om cape' banget ..
Asiknya sih bs liat tmpt2 seru yg dlunya gk prnah didatengin..
Trus kalo hubungannya dgn United sih gk ada kali yah (tapi udh ngefans ama ManUtd)
Secara blm kenal United Indonesia .. Itupun kaya'nya blm ada di sekitaran Sulsel karena ini trjadi medio 2006-2007 bang
Mau nanya nih....ada yg tau bengkel motor bagus gak....???
Soalnya akhir" ini motor kenapa yah setir nya bawaanx belok ke kiri mulu apalagi kalo di depan Warteg....
Wkkekeke..... katanya setan dirantai, lah ini kok masih bisa bawa motor :confused:
Sent from my GT-I8150 using Forum Runner
__________________ Liverpool last won the League when Apple and Blackberry were just fruits
To view links or images in signatures your post count must be 0 or greater. You currently have 0 posts.