|
26-05-2019, 07:45 AM | #321 |
manager
|
Re: Eric "The King" Cantona
Tidak pernah ada kata terlambat untuk memberikan selamat kepada sang raja..
|
26-05-2019, 08:09 AM | #322 |
manager
|
Re: Eric "The King" Cantona
Datang, Beraksi, dan Pergi ala Eric Cantona by M. Rifky Herlanda P. "King Eric”; itulah julukan yang disematkan kepada Éric Daniel Pierre Cantona oleh para pendukung Manchester United. Cantona lahir di Marseille pada 24 Mei 1966. Dia adalah salah satu dari sekian banyaknya legenda United yang mempunyai karakteristik yang unik. Bengal dan wataknya yang keras akan selalu diingat dari sosok Cantona. Dari perawakan tubuh dan gestur, Cantona terlihat sebagai sosok yang cuek dan arogan, tapi ketika melihat sosoknya di lapangan, dia adalah pemain yang sanggup melakukan teknik-teknik yang tak semua pemain sepakbola bisa lakukan. Kerah baju yang selalu naik adalah satu hal lain yang selalu diingat dari dirinya. Cantona adalah pemain bintang di tim juara Man United. Dia tak butuh waktu berpuluh-puluh tahun untuk menjadi raja di Old Trafford. Cantona hanya butuh waktu lima tahun, yaitu dari tahun 1992 hingga 1997. Dalam waktu singkat tersebut empat gelar Premier League, dua gelar Piala FA, dan tiga gelar Community Shield berhasil dia sumbangkan untuk Setan Merah. Datang Ke United Awal kedatangan Cantona ke United menimbulkan pro dan kontra. Alasannya karena Cantona adalah sosok yang disebutkan di atas tadi, serta arogan dan juga temperamental. Sebelum datang ke Inggris, Cantona sudah terkenal karena tak bisa mengontrol amarahnya. Ketika membela Nīmes Olympique pada 1991, dia melempar bola ke arah wasit. Atas tindakannya itu, dia dipanggil oleh komisi disiplin FFF (asosiasi sepakbola Perancis) dan diputuskan untuk dihukum larangan bermain selama satu bulan. Tak sampai di situ, Cantona yang kesal kemudian menghampiri satu per satu anggota komdis FFF sembari meledek mereka "idiot". Akhirnya dia mendapat tambahan hukuman satu bulan lagi, sehingga total larangan bermainnya menjadi dua bulan. Sikap arogan Cantona terlihat ketika dia memilih pensiun setelah mendapatkan hukuman tersebut. Dia pun memutuskan kontrak kerjasamanya bersama Nīmes. Michel Platini yang mendapat kabar pensiunnya Cantona mencoba membujuk agar Cantona mau kembali bermain sepakbola dan pindah ke Inggris untuk membersihkan namanya. Akhirnya pada pada Januari 1992, Cantona kembali dari pensiunnya dan bermain untuk Leeds United. Di Leeds, dia berhasil mencetak 9 gol di liga sekaligus membawa Leeds menjadi juara First Division; Liga Inggris terakhir sebelum berganti menjadi Premier League. Dia bahkan sempat mencetak trigol pertama di Premier League saat Leeds menang 5-0 atas Tottenham Hotspur. Awal cerita Cantona menuju Man United bermula pada 26 November 1992. Pada saat itu Man United mengalami krisis pemain di lini depan. Ferguson gagal mendatangkan Alan Shearer, kemudian membeli Dion Dublin. Sayang kemudian Dublin mengalami cedera patah kaki. Untuk menggantikan Dublin, Ferguson mendekati David Hirst, Matt Le Tissier, dan Brian Deane. Namun mereka semua gagal direkrut. Dibuat pusing dengan kondisi itu, tiba-tiba Martin Edwards (Direktur United) mendapat telepon dari Pemilik Leeds United, Bill Fotherby. Keperluan Fotherby menelpon Edwards kala itu adalah mengajukan tawaran untuk membeli Denis Irwin. Ferguson yang pada saat itu berada di samping Edwards langsung ikut campur pada transaksi tersebut. Bukannya menerima tawaran untuk Irwin, Edwards dan Ferguson malah menolak dan mengajukan tawaran balik, yaitu bertanya apakah Cantona dijual atau tidak. Karena Leeds pada saat itu sedang sedikit mengalami krisis keuangan, tawaran Fergie pun diterima. Dalam waktu 24 jam, Cantona pindah ke Man United. Fergie tahu bawah kedatangan Cantona akan menjadi tugas yang berat bagi dirinya karena sikap temperamen yang dimiliki Cantona. Namun dengan tegas dia mengatakan bahwa dia (Ferguson) lebih temperamental daripada Cantona. Beraksi di United Tak butuh waktu lama bagi Cantona untuk menjadi pemain bintang di United. Pada tahun pertama, Cantona langsung berhasil membawa United meraih gelar juara Liga Primer 1992/93. Itu adalah musim pertama setelah Liga Inggris berganti dari First Division ke Premier League. Di musim berikutnya, Cantona kembali beraksi, 18 gol dia cetak di musim 1993/94 dan mengantarkan United meraih dwigelar, yaitu Liga Primer dan Piala FA. Cantona terpilih sebagai Player of the Year versi PFA dan versi Manchester United. Cantona adalah bintang besar di Inggris kala itu. Cara bermain dengan skill dan gaya percaya diri mengolah bola yang dia tampilkan adalah cara bermain yang sempat hilang di era sepakbola Inggris 1980-an. Cantona membawanya kembali di Inggris. Cantona kembali membawa sepakbola Inggris kembali bergairah. Kegemilangan Cantona sayangnya harusnya ternoda oleh salah satu aksinya yang menggemparkan sepakbola Inggris pada tahun 1995. Namanya akan selalu diingat karena aksi “tendangan kung-fu” yang dia lakukan kepada suporter Crystal Palace di Stadion Selhurst Park. Ceritanya begini. Pada 22 Januari 1995, United bertandang ke kandang Palace. Cantona mendapat kartu merah setelah meluapkan emosi yang berlebihan kepada Richard Shaw setelah menarik bajunya. Cantona harus keluar lapangan. Tak melakukan protes setelah mendapatkan kartu merah, dia pergi meninggalkan lapangan. Ketika tengah berjalan, Cantona mendengar sebuah teriakan yang bernada makian. “Kembalilah ke Perancis, ********,” makian itu berasal dari seorang suporter yang bernama Simmons Matthew. Mendengar makian itu, dia langsung membalikkan badannya dan meloncat ke gerombolan penonton, tendangan kung-fu pas mendarat ke tubuh Simmons. Situasi di tribune mulai tak terkendali dan ricuh. Cantona mendapat hukuman dari FA berupa larangan bermain selama delapan bulan. Dia juga harus menjalani hukuman 120 jam melakukan community service. Kehilangan Cantona pada saat itu membuat Man United kehilangan gelar juara Liga Primer dan Piala FA. Cerita tak berhenti sampai di situ. Setelah diputuskan menerima hukuman, Cantona melakukan sebuah konferensi pers, dan ini adalah kesempatan yang harus dimanfaatkan para jurnalis untuk mendapat kutipan spesial. Namun yang diharapkan para jurnalis ternyata tak sesuai harapan. Cantona malah mengeluarkan sebuah kalimat yang terbilang puitis dan terbilang lembut, kata-kata yang hingga kini mungkin masih tetap akan diingat. “Ketika burung camar mengikuti kapal pukat ikan, itu karena mereka berpikir ikan sardin akan dilemparkan ke laut. Terima kasih.” Entah apa maksud dari seorang Cantona mengatakan hal itu. Namun kata-kata itu semakin menegaskan bahwa Cantona adalah seorang yang kultus dan arogan. Pada September 1995, Cantona mulai kembali ke dalam skuat Ferguson. Hukuman larangan bermain yang diterimanya tak mengubah seorang Cantona yang genius. Dia langsung membawa Man United meraih dua gelar liga dua tahun berturut-turut dan gelar juara Piala FA 1996. Atas penampilannya itu, Cantona meraih penghargaan Foolball Writers` Association Footballer of the Year pada 1995/96. Dia juga dikukuhkan sebagai kapten utama menggantikan Steve Bruce yang pergi. Pergi dari United Setelah lima tahun bersama United, Cantona pun memutuskan untuk pergi dari United. Namun pergi dari United itu bukan untuk bermain dengan kesebelasan lain, melainkan pensiun. Tepatnya pada 18 Mei 1997. Pengumuman pensiunnya itu dilakukan tujuh hari setelah dia meraih gelar Juara Liga Primer keempatnya untuk United, di umurnya yang masih 30 tahun, di mana usia itu masih cukup emas bagi seorang pesepakbola. Sungguh sebuah keputusan yang sangat mengejutkan banyak pihak. Namun keputusan pensiunnya Cantona bisa dibilang sebagai salah satu bentuk karakter dari dirinya. Dia tahu kapan harus berhenti. Pada saat itu menurutnya adalah saat yang tepat untuk berhenti, berhenti ketika sedang berada di puncak. Dia telah meraih segala kesuksesan di United, dia telah menjadi raja di sana. Cantona layak diingat sebagai pemain sukses di era kepelatihan Ferguson. Dia adalah kepingan terakhir yang ditemukan Ferguson untuk membangun Man United selama 26 tahun untuk meraih gelar Liga Primer pertamanya. Cantona telah membantu Man United menjadi sebuah kesebelasan yang hebat dan jadi contoh spesial bagi anak-anak muda United kala itu seperti Ryan Giggs, Paul Scholes, dan David Beckham. Cantona menunjukkan bagaimana menjadi pemain hebat kepada mereka. Dari awal datang, Cantona sudah siap untuk menjadi raja di Old Trafford. "Beberapa pemain dengan reputasi hebat sering gagal memenuhi ekspektasi dari manajemen United. Namun berbeda dengan Éric. Dari awal kedatangannya, dia sudah sangat percaya dengan membusungkan dada, menaikkan kepala, dan melihat sekeliling seakan-akan berkata: `Saya Cantona, apakah kesebelasan ini cukup layak mempekerjakan saya?`" ungkap Alex Ferguson. Meski bukan berasal dari Inggris, Cantona adalah representasi yang pas untuk sepakbola Inggris, lebih dari pemain Inggris manapun. Julukan King Eric akan selalu melekat kepada dirinya. www.panditfootball.com |
29-05-2019, 08:09 AM | #323 |
manager
|
Re: Eric "The King" Cantona
Fans sejati Cantona pasti mengerti maksud kalimat terakhir Cantona di iklan ini, hehehe...
|
29-06-2019, 07:14 AM | #324 |
manager
|
Re: Eric "The King" Cantona
Iklan terbaru Cantona
|
29-06-2019, 07:31 AM | #325 |
manager
|
Re: Eric "The King" Cantona
Eric Cantona announces trip to space (maybe) with levitating sculpture of himself
By Catherine Ellis Le stunt supreme Footballer Eric Cantona is planning to take a trip into space (perhaps), and has announced it in the only logical way: by unveiling a life-sized levitating statue of himself at London Victoria railway station, England. The monument (puzzlingly described as the world's 'first levitating statue of Eric Cantona’, implying that others will follow) uses magnets to hold the spacesuit-clad sculpture above a model of the Earth. Such floating sculptures aren't unusual in modern art galleries, but this might be the largest to date. So why, you might ask, would Cantona blast off in the first place? To promote beer, of course. His trip is part of a (tenuous) promotion with beer brand Kronenbourg, to prove that its lager “is ‘le taste supreme’ in the entire universe”. Or perhaps not It seems unlikely that Cantona is actually planning to enter orbit. In a mock press conference, the footballer announced his intentions (complete with Gallic shrug) in front of a parody NASA sign reading 'ALSASA' – a reference to the Alsace region of France, from which the brewery obtains some of its hops. The idea isn't entirely beyond belief, though – both Elon Musk's SpaceX and Richard Branson's Virgin Galactic plan to take tourists into space in the near future, and Jeff Bezos' Blue Origin is preparing for manned flights to the moon. Whether it's true or not, the statue is still an impressive piece of work. Artists and engineers spent hundreds of hours crafting the model and ensuring it floats gracefully above the globe. Cantona isn’t the first footballer to be immortalized at a public transport hub, but his statue levitates head and shoulders above the much-mocked bronze of Cristiano Ronaldo installed at Madeira Airport last year. www.techradar.com |
28-08-2019, 12:43 AM | #326 |
manager
|
Re: Eric "The King" Cantona
Hail King Eric !!!
CANTONA TO RECEIVE UEFA PRESIDENT'S AWARD Manchester United legend Eric Cantona will receive the UEFA President's Award on Thursday, to commemorate the Frenchman's football career and his support of charitable causes. The club icon, who scored 82 goals in 185 Reds appearances between 1992 and 1997, will be presented with the accolade by UEFA President Aleksander Čeferin at the Champions League group stage draw in Monte Carlo. The President's Award recognises outstanding achievements, professional excellence and exemplary personal qualities, with Čeferin keen to stress that he admired Cantona's commitment to improving the lives of others following the conclusion of his footballing career. “This award not only recognises his career as a player of the highest calibre, but also honours him for the person he is – a man who refuses compromise, who stands up for his values, who speaks his mind and in particular, puts his heart and his soul into supporting the causes he believes in,” the President said in a UEFA statement. Along with the nine trophies Eric won during his time at Old Trafford, the footballing icon represented Auxerre, Marseille and Nīmes among others in his native France, and Leeds United in England, with whom he also won the domestic title in 1992. During his career, he dazzled crowds with his unique talent and style, while his undoubted charisma won him respect wherever he played. Since retiring in 1997 at the age of just 30, the Marseille-born forward has turned his hand to acting and beach soccer. However, it is his commitment to charitable causes which has won him praise from both inside and outside the footballing world. Cantona, like Ceferin, is a committed supporter of the Common Goal initiative, which funds high-impact football charities worldwide. The pair both contribute one per cent of their annual salary to the project, which was co-founded by Manchester United midfielder Juan Mata. Previous winners of the UEFA President’s Award include former players such as Alfredo Di Stéfano, Sir Bobby Charlton, Eusébio, Raymond Kopa, Johan Cruyff, Francesco Totti and David Beckham. www.manutd.com |
28-08-2019, 09:35 AM | #327 |
moderator
Join Date: Aug 2009
Location: Kemang(gisan)
Posts: 24,492
Thanks: 5,047
Thanked 1,785 Times in 921 Posts
Mentioned: 274 Post(s)
|
Re: Eric "The King" Cantona
Manchester United legend Eric Cantona to receive UEFA President's Award and follow in footsteps of Sir Bobby Charlton and Alfredo Di Stefano
* Eric Cantona has been chosen as recipient of the 2019 UEFA President's Award * Cantona will join an illustrious list of winners which includes Sir Bobby Charlton * The award 'recognises outstanding achievements, professional excellence' Former Manchester United star Eric Cantona has been chosen as recipient of the 2019 UEFA President's Award. Cantona will join an illustrious list of previous winners which includes Sir Bobby Charlton, David Beckham, Alfredo Di Stefano and Eusebio. UEFA said the award 'recognises outstanding achievements, professional excellence and exemplary personal qualities.' Manchester United legend Eric Cantona will be awarded the 2019 UEFA President's Award And UEFA president Aleksander Ceferin, who selected Cantona for the award, paid a glowing tribute to the 53-year-old. 'This award not only recognises his career as a player of the highest calibre, but also honours him for the person he is - a man who refuses compromise, who stands up for his values, who speaks his mind and in particular puts his heart and his soul into supporting the causes he believes in,' Ceferin said. Cantona will receive the award in Monaco on Thursday, where the Champions League group stage draw is due to take place. Code:
https://www.dailymail.co.uk/sport/football/article-7398415/Manchester-United-legend-Eric-Cantona-receive-UEFA-Presidents-Award.html
__________________
UNITED INDONESIA GO GREEN
|
30-08-2019, 09:57 AM | #328 |
moderator
Join Date: Aug 2009
Location: Kemang(gisan)
Posts: 24,492
Thanks: 5,047
Thanked 1,785 Times in 921 Posts
Mentioned: 274 Post(s)
|
Re: Eric "The King" Cantona
Eric Cantona received the UEFA President's award at Champions League draw Eric Cantona made an incredibly strange speech after picking up an award at the draw
__________________
UNITED INDONESIA GO GREEN
|
30-08-2019, 12:43 PM | #329 |
manager
|
Re: Eric "The King" Cantona
Bahkan Ronaldo pun terkesima
|
25-01-2020, 08:41 PM | #330 |
manager
|
Re: Eric "The King" Cantona
HAIL KING ERIC !!!
Hari Ini dalam Sejarah 25 Tahun Tendangan Kung-fu Eric Cantona ke Arah Fan Bayu Baskoro - detikSport Hari ini tepat peringatan 25 tahun tendangan kung-fu Eric Cantona ke pendukung Crystal Palace. Ia mengaku insiden itu adalah momen paling membanggakannya. Kejadian tersebut terjadi pada 25 Januari 1995. Ketika itu, Manchester United tengah bertandang ke markas Crystal Palace di Selhurst Park dalam lanjutan Liga Inggris. Cantona diusir wasit usai menendang bek Crystal Palace, Richard Shaw. Ketika dirinya tengah berjalan keluar lapangan, ia mendapat cacian dari penggemar tuan rumah di tribun. Salah seorang pendukung Crystal Palace, Matthew Simmons, mencemooh Cantona dengan kata-kata 'minggat sana ke Prancis, dasar kau orang Prancis baj*ngan'. Mendengar ucapan tersebut, gelandang MU itu langsung berlari ke tribun dan mengeluarkan tendangan kung-fu dan pukulan ke arah Simmons. Akibat insiden tersebut, Cantona mendapat sanksi larangan bermain selama delapan bulan. Tak hanya itu, ia juga diwajibkan melakukan kerja sosial kepada masyarakat selama 120 jam. Terkait insidennya dengan Simmons tersebut, Cantona mengaku tak menyesal melakukannya. Ia bahkan menyebut kejadian itu sebagai momen terbaik sepanjang kariernya. "Momen terbaik saya? Saya punya banyak momen hebat tetapi satu yang saya sukai adalah ketika saya menendang hooligan," kata Cantona kepada BBC di 2011, seperti dilansir Onefootball. |
|
|
Similar Threads | ||||
Thread | Thread Starter | Forum | Replies | Last Post |
[G] Eric Daniel Pierre Cantona, The King | Iwant | Legends | 39 | 23-10-2016 08:43 PM |
[V] Looking For Manchester - Feat. Eric Cantona | Supernan | Videos & Songs | 5 | 09-11-2010 06:44 PM |
The Best Captain: Eric Cantona Vs Roy Keane | Hilman-Bukan-Superman | United Lounge | 45 | 07-07-2010 02:39 AM |
Evolusi "Total Football", "Joga Bonito", dan Label2 lainnya. | Anderstone | World Cup 2010 | 10 | 04-07-2010 03:14 PM |
[G] Eric Daniel Pierre Cantona | derry07cantona | Others | 6 | 28-11-2009 10:21 AM |