|
01-08-2009, 10:06 AM | #1 | |
moderator
|
Football Tragedy [forever Remembered]
nobitanta wrote:
Selamat Jalan buat Antonio Puerta, semoga diterima disisi-NYA. Amiin Gue emang ga terlalu tau tentang pemain ini, tapi sedih aja mendengar kabar seorang pesepakbola meninggal dunia, apalagi dia masih muda. Hix hix :wew Quote:
|
|
01-08-2009, 10:08 AM | #2 | ||||||
moderator
|
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
|
||||||
01-08-2009, 10:14 AM | #3 |
moderator
|
Mereka Tewas di Lapangan Hijau
Doni Wahyudi, detikSport - 29/08/2007 07:01 WIB Jakarta - Ibarat perang, pertandingan sepakbola memperjuangkan kebanggaan, harga diri tentu saja demi sebuah kemenangan. Tak ubahnya medan tempur, lapangan hijau pun kadang meminta korban jiwa. Antonio Puerta adalah pesepakbola terakhir yang harus tutup usia di bawah panji-panji klub sepakbola. Gelandang Sevilla berpaspor Spanyol itu meninggal dunia Selasa (28/8/2007) di rumah sakit Virgen del Rocio setelah sempat dirawat tiga hari akibat serangan jantung saat berlaga di Liga Spanyol. Puerta yang 26 November nanti berusia 23 tahun bukan pesepakbola pertama yang meninggal dunia saat melakoni profesinya. Dalam dua dekade terakhir beberapa pesepakbola pun bernasib sama. Dua tahun lalu, tepatnya bulan Juni 2005, Hugo Cunha yang memperkuat Uniao Leiria di Super Liga Portugal pingsan dan meninggal dunia saat melakukan latihan bersama rekan-rekannya. Sementara di Oktober 2004, Sao Caetano yang berlaga di Liga Brasil harus kehilangan Serginho. Pemain yang beroperasi sebagai bek itu diduga tewas karena gangguan jantung dan pernapasan saat bertanding menghadapi Sao Paulo di Liga Brasil. Masih dari Brasil, setahun sebelumnya Maximiliano Patrick Ferreira tutup usia di rumah sakit setelah mengaku sakit saat melakukan latihan bersama klubnya Botafogo-Ribeirao Preto. Samba lain yang tewas adalah Marcio Dos Santos, striker 28 tahun itu meninggal dunia satu jam setelah mencetak gol untuk Deportivo Wanka di Liga Peru tahun 2002. Dari tanah Eropa, duka sempat menyelimuti Benfica saat striker Hungaria, Miklos Feher tewas akibat serangan jantung. Dia tewas dalam pertandingan Liga Portugal saat Benfica menjamu Vitoria Guimaraes. Kasus kematian yang paling mengejutkan terjadi pada pesepakbola Kamerun Marc-Vivien Foe yang tewas saat negaranya unggul 1-0 atas Kolumbia di Piala Konfederasi yang digelar di Lyon, Juni 2003. Foe yang sempat memperkuat West Ham United, Manchester City dan Olympique Lyon pingsan di tengah pertandingan dan tewas beberapa saat kemudian. Serangan jantung cukup mendominasi sebab kematian pesepakbola. Kematian striker York City, Dave Longhurst (25 tahun) dua menit sebelum turun minum saat menghadapi Lincoln City tahun 1990 juga karena gangguan pada jantungnya. Hal mana juga terjadi pada Samuel Okwaraji tewas saat membela Nigeria menghadapi Angola di kualifikasi Piala Dunia tahun 1989. Di tanah air kematian pesepakbola juga pernah terjadi. Pada 3 April 2000, Eri Irianto menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit setelah pada sore harinya ia tiba-tiba menderita sakit saat Persebaya menjamu PSIM di Liga Indonesia 1999/2000. |
01-08-2009, 10:16 AM | #4 | |
moderator
|
Quote:
|
|
01-08-2009, 10:18 AM | #5 |
moderator
|
nokidding wrote :
Bisa jadi bakalan nambah pre-test sebelum pertandingan, selain test urine.... bagi yg kedapetan jantungnya tidak berdetak tidak akan diperbolehkan bermain........:nyampah ================================================== ======= Perlunya Pemeriksaan Jantung Secara Reguler (liputanbola.com) Duka tengah melanda dunia sepakbola. Dalam 10 hari terakhir, dua pemain: bek Sevilla, Antonio Puerta, dan mantan striker Zambia, Chaswe Nsofwa: menghembuskan nafasnya yang terakhir dan seorang pemain lainnya, bek Leicester City, Clive Clarke, nyaris bernasib serupa. Sepekan sebelumnya, pesepakbola muda Walsall, Anton Reid, 16 tahun, yang tengah menjalani latihan tiba-tiba pingsan dan menemui ajalnya di lapangan. Kondisi itu memicu dilakukannya proses pemeriksaan jantung kepada setiap pemain sepakbola di seluruh dunia secara berkala. Hal itu diungkapkan Prof. Jiri Dovak, Ketua Tim Medis FIFA. Divak yang mengawasi dilakukannya screening jantung kepada setiap pesepakbola yang berlaga di PD 2006 lalu, mengatakan, “Sebelum Piala Dunia, dengan dukungan Komite Medis FIFA, kami ingin memberikan pesan kepada seluruh pesepakbola profesional, bahwasanya pemeriksaan jantung seharusnya menjadi hal yang wajib untuk dilakukan.” Dvorak menambahkan dalam setiap tahunnya terjadi seribu kasus kematian—gara-gara gangguan jantung—terhadap para atlet. “Itu terjadi karena banyaknya penyakit bawaan. Jika seseorang ingin menjadi seorang atlet profesional, ia seharusnya waspada (terhadap risiko gangguan pada janrungnya). Di Italia, pemeriksaan jantung itu telah rutin dilakukan. Karenanya, (di Italia) jarang terjadi kasus kematian seorang atlet karena gangguan jantung. Memang, itu bukan jaminan. Tapi, setidaknya, langkah itu berguna untuk mengurangi risiko,” tegas Dvorak seperti yang dikutip Daily Telegraph. Kubu Sevilla memberi konfirmasi Puerta meninggal setelah “lima kali detak jantungnya berhenti”. Sementara, menurut agennya, Gary Mellor, Clarke yang pingsan di waktu jeda putaran kedua Carling Cup melawan Nottingham Forest, dua kali “jantungnya berhenti”. Untungnya, tim medis bergerak cepat dengan menggunakan defibrillator. Kondisi (jantung) Clarke pun kembali normal. Komentar Dvorak mendapat dukungan dari Dr. Craig Panther, spesialis Pure Sports Medicine, rekanan klub-klub Liga Premier. “FIFA harus mengambil kebijakan untuk menyikapi kondisi tersebut. Tindakan pemeriksaan jantung secara reguler telah terbukti berhasil mengurangi kematian karena kegagalan jantung,” tegas Panther. Berikut para pemain yang meninggal karena penyakit (kegagalan) jantung. Antonio Puerta: bek Sevilla, 22 tahun, meninggal tiga hari sesudah (sempat) pingsan dalam laga La Liga melawan Getafe, Sabtu, 25 Agustus. Chaswe Nsofwa: 27 tahun, mantan striker Zambia, pingsan dan meninggal ketika mengikuti sesi latihan bersama klubnya, Hapoel Beersheba (Israel). Saat itu suhu udara mencapai 40 derajat Celcius. Hugo Cunha: gelandang Uniao Leiria (Portugal), 28 tahun, Juni 2005. Serginho: bek Sao Caetano (Brasil), 30 tahun, meninggal saat laga Piala Brasil melawan Sao Paulo, Oktober 2004. Miklos Feher: 24 tahun, pemain asal Hungaria meninggal pada Januari 2004 saat memperkuat klubnya, Benfica bertanding melawan Vitoria Guimaraes. Max Ferreira: 20 tahun, pemain Botafogo (Brasil) meninggal di rumah sakit pada Juli 2003. Marc-Vivien Foe, 28 tahun, meninggal di lapangan saat laga Kameruin vs Kolumbia, Juni 2003. Marcio Dos Santos: 28 tahun, Brasil, meninggal beberapa jam—gara-gara gagalnya jantung—setelah bertanding bersama klubnya Deportivo Wanka (Peru). Dave Longhurst: 25 tahun, pemain The York City, meninggal pada September 1990. Sebelumnya, Longhurts dua menit pingsan di lapangan. Samuel Okwaraji: 24 tahun, meninggal pada Agustus 1989, sebelum berakhirnya pertandingan babak kualifikasi PD 1990 antara Nigeria vs Angola. |
01-08-2009, 10:20 AM | #6 |
moderator
|
ada satu lagi yaa ... :wew
turut berbela sungkawa yaa ..., kmrn waktu ManCity vs LFC, dah pake ban item di lengan yaa ___________________________________ LiputanBola.com - 2007-12-30 03:02:06 Satu Lagi, Pemain Tumbang dan Tewas Berita duka cita kembali menyelimuti dunia sepakbola. Kapten Motherwell, Phil ODonnell meninggal dunia setelah tumbang (kolaps) di lapangan saat timnya memimpin 5-3 atas Dundee United dalam lanjutan Liga Premier Skotlandia, Sabtu, 29 Desember. Berita tragis atas meninggalnya ODonnell, 35 tahun, dikonfirmasi oleh Chairman Motherwell, Bill Dickie. ODonnell sejatinya ditarik keluar untuk digantikan oleh rekannya Marc Fitzpatrick. Namun takdir berbicara lain. Ketika itu juga, sebelum melangkah keluar lapangan ia tumbang di atas rumput. Sontak saja tim medis menandunya keluar lapangan. Ia sempat mendapat penanganan pertama sekitar lima menit sebelum ambulan membawanya keluar dari Fir Park Stadium, kandang dari Motherwell. Seperti dilansir BBC, tidak disebutkan dimana ODonnell menghembuskan bafas terakhirnya. Atau, apakah ia meninggal di perjalanan atau di rumah sakit? Sungguh sangat disesalkan saya harus mengkonfirmasi kabar yang sangat menyedihkan atas hilangnya nyawa Phil ODonnell. Kami belum tahu apa sebab musababnya. Setelah visum dan proses pemeriksaan lain mungkin akan ketahuan apa yang terjadi, ujar Dickie. Yang pasti, Ini sebuah kejadian tragis. ODonnell memulai karir profesionalnya di Motherwell. Ia sempat bergabung ke Celtic dan klub Inggris, Sheffield Wednesday sebelum akhirnya kembali ke klub pertamanya pada 2004. Ia juga sudah mengoleksi satu pertandingan internasional bersama Timnas Skotlandia di tahun 1993 ketika beradapan dengan Swiss. Sejak 2006 ban kapten menjadi langganan di lengannya. Di skuad Moherwell juga tergabung keponakan ODonnell, David Clarkson yang juga bermain pada pertandingan itu. Tapi, Clarkson tidak berada di tengah lapangan karena sebelumnya ia sudah ditarik keluar oleh manajer Motherwell, Mark McGhee. ODonnell menambah daftar pemain yang harus meregang nyawa di lapangan atau setelah kolaps ketika aktif bermain. Agustus lalu, dunia sepakbola juga berduka atas meninggalnya pemain Sevilla asal Spanyol, Antonio Puerta. Dari dalam negeri, meninggalnya Eri Erianto pada tahun 2000 juga turut membuat miris kematian pemain yang mayoritas disebabkan gagal jantung. |
01-08-2009, 10:23 AM | #7 |
moderator
|
bendera setengah tiang kembali harus dikibarkan di dunia persepakbolaan nih ...
__________________________________________________ __ detikSport - 12/02/2008 01:15 WIB Lagi, Pemain Tewas di Lapangan Libreville - Kasus kematian pesepakbola di tengah pertandingan kembali terulang. Adalah pemain tim nasional Gabon, Guy Tchingoma, yang kali ini meregang nyawa ketika berlaga di lapangan. Terakhir kapten klub Motherwell, Phil O'Donnell, meninggal dunia saat bertanding melawan Dundee United di Liga Skotlandia, 29 Desember 2007. Gagal jantung disinyalir menjadi penyebab kematian O'Donnell saat itu. Tak sampai dua bulan, korban kembali jatuh. Tcinghoma yang baru berusia 21 tahun tewas di lapangan ketika timnya, FC 105 Libreville, bertanding melawan US Mbiliandzami, Sabtu (9/2/2008). Seperti diberitakan Yahoosports, Tchingoma kolaps setelah bertabrakan dengan salah seorang pemain lawan. Ketiadaan tim medis di lapangan membuat Tchingoma lantas dilarikan ke rumah sakit dengan bus tim. Namun, dirinya menghembuskan napas terakhir ketika tiba di rumah sakit tersebut dan hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab kematiannya. Tcinghoma lahir di Pointe Noire, Kongo, namun ia mendapat kewarganegaraan Gabon sehingga dia bisa bermain untuk timnas negara barunya itu. Ia melakukan debutnya untuk timnas Gabon pada September 2007 di Libbreville ketika berhadapan dengan Pantai Gading di babak kualifikasi Piala Afrika. Tchingoma menjadi pemain asal benua Afrika ketiga yang meninggal dalam beberapa tahun terakhir. Tahun 2003, pemain asal Kamerun, Marc-Vivien Foe meninggal ketika tengah berlaga di Piala Konfederasi. Tiga tahun setelah itu giliran Mohamed Abdelwahab yang meregang nyawa. Bedanya, ia tidak meninggal sewaktu bertanding melainkan ketika tengah berlatih bersama klubnya, El-Ahly. |
01-08-2009, 10:25 AM | #8 |
moderator
|
nokidding wrote:
1 minute silent...........dimulai.......................... ....................selesai.......... ================================================== ======== Terbentur Kepala, Pemain Kroasia Tewas (okezone.com) ZAGREB - Dunia sepakbola Kroasia tengah berduka. Winger Zadar, Hrovje Custic tewas setelah kepalanya terbentur tembok, ketika berlangsung kompetisi liga pekan lalu. Kejadian itu berlangsung sangat cepat. Custic yang tengah berusaha mengambil bola tiba-tiba terpeleset keluar lapangan dan seketika kepalanya membentur tembok yang jaraknya dua meter dari garis batas lapangan. Seketika tim medis membawanya ke rumah sakit dan sempat memberikannya perawatan operasi. Tapi takdir berkata lain. Custic harus menyerah kepada nasib dan meregang nyawa setelah bertarung dengan maut selama lima hari. "Custic tewas akibat cedera otak yang serius," ungkap pernyatan dokter rumah sakt yang merawat Custic, seperti dilansir AP, Kamis (3/4/2008). Selain Zadar, Custic juga pernah membela klub lokal Kroasia, Hajduk Split, dam FC Zagreb. |
01-08-2009, 10:28 AM | #9 | |
moderator
|
Quote:
|
|
01-08-2009, 10:34 AM | #10 | ||||
moderator
|
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Last edited by rondwisan; 01-08-2009 at 10:47 AM.. |
||||
(View-All) Members who have read this thread : 58 | |
abu, adefebsa, agylbonez, ali_iyan, Aman, anas95, andiancha, ardie febrianto, arief_oct, beckz_on7, bendhol, bimbim, Blacklist7, Bloody "Devil" R3d, daf, dhodoadrian, Dino De Gea, ekomasihoke, enes26, fajrinited, Febribule, ferly_Liemz, fey777, finza_13, irfan_thered, irfi_1, machookeii, Mahesa_Jenar, mayarararocks, muhder, NagitaSlavina, Om Juna, paiman, penk22_, Pure_red, R.amaly27, rio vander vidic, rizluq, ronald hars, sompretz, SR 7, theater of dream, Trezz Kiko, tumpal_oneunited, Ucup Carrick, united7, VaDLi, vanquish, Van_Munandar, vivasoilsolid, Wengge Schmeichel, xkeiszglf34, Zee de Wazza, zudomiriku |
|
|
Similar Threads | ||||
Thread | Thread Starter | Forum | Replies | Last Post |
Munich Tragedy 6 February 1958, Gone But Not Forgotten | rondwisan | United History | 110 | 03-02-2023 05:59 PM |
Sir Matt Busby remembered | rondwisan | United History | 3 | 20-09-2014 08:20 AM |
James Gibson - Manchester United saviour to be remembered | rondwisan | United History | 9 | 12-09-2014 10:39 AM |
[G] Come back to Manchester after Greek Tragedy | troy andreas | Archives 2013/2014 | 3 | 27-02-2014 05:51 AM |
SEMARANG - [4th Anniversary] United Indonesia Semarang Family Forever | Hendy | Semarang | 100 | 06-03-2013 11:16 AM |