The Special One : Jose Mourinho

[Andi Istiabudi]

Mourinho: Balotelli Tahu Saya Peduli

MADRID, KOMPAS.com - Pelatih Jose Mourinho mengatakan, meski banyak dicadangkan olehnya, penyerang Mario Balotelli, mengerti bahwa Mourinho peduli kepada bakat dan kariernya. Selain itu, ia menilai tepat keputusan Balotelli bergabung dengan Manchester City, semata-mata karena di sana ada Roberto Mancini.

Musim lalu, Mourinho dan Balotelli masih bekerja sama sebagai pemain dan pelatih di Inter Milan. Namun, secara profesional, relasi mereka tidak bisa dibilang harmonis.

Dalam sejumlah kesempatan, Mourinho mengatakan bahwa meski berbakat, Balotelli masih labil secara emosional dan itu memengaruhi performanya di lapangan. Menurut pemberitaan di Italia, itu menjadi salah satu alasan Mourinho mencadangkan Balotelli.

Menurut Mourinho, dengan hukuman itu, ia ingin Balotelli belajar mengendalikan diri dan dengan begitu bisa memperbaiki konsistensi penampilannya di lapangan.

Sayang, sesi belajar-mengajar kedua orang itu terpaksa berakhir sebelum tuntas, akhir musim lalu. Sementara Mourinho pindah ke Real Madrid, Balotelli hengkang ke City, yang dilatih mantan manajer Inter, Roberto Mancini.

Menurut Balotelli, sebelum memutuskan pindah ke City, ia ditawari Mourinho ke Madrid. Mourinho tidak mengatakan apa pun soal itu, tetapi menurutnya, Balotelli pindah ke Inggris setelah berdiskusi dengannya.

"Saya tak tahu apakah benar baginya meninggalkan Italia. Dalam pandangan saya, masalanya bukan terletak pada di mana ia bermain, tetapi ketiadaan keseimbangan dalam dirinya," ungkap Mourinho.

"Untuk beberapa hal, kami bicara melalui telepon dan saya suka bicara dengan mantan pemain saya. Ia bertanya soal Premier League. Ia tahu apa yang saya pikirkan tentang dirinya dan terlepas dari masalah kami, saya senang menulis bahwa ia menyadari betapa besar saya peduli kepadanya,"

"Sekarang, ia bisa meningkatkan diri dalam asuhan Roberto Mancini, terutama karena mereka telah saling mengenal satu sama lain," terangnya. (FBI)

Source : http://bola.kompas.com

[Andi Istiabudi]

Mourinho: Balotelli Seharusnya Tak ke City

Bola.net - Mantan pelatih Inter Milan yang kini menukangi Real Madrid, Jose Mourinho menyatakan kalau mantan anak asuhnya, Mario Balotelli seharusnya tetap bertahan di Italia ketimbang hijrah ke Manchester City.

Mourinho selama ini diketahui pernah berseteru dengan Zlatan Ibrahimovic, namun ia memiliki masalah lebih besar dengan Balotelli dan beberapa kali membekukannya dari skuad Nerazzurri.

Meski demikian, Super Mario mengisyaratkan kalau ia menerima tawaran dari Madrid sebelum akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Roberto Mancini di Eastlands.

"Saya tak tahu apakan itu hal yang benar baginya untuk meninggalkan Italia," tandas Mourinho.

"Dalam pandangan saya, masalahnya bukanlah Italia atau Inggris melainkan kurangnya keseimbangan dirinya. Meski begitu, kami berbicara di telepon dan saya suka berbincang dengan mantan pemain saya."

"Ia bertanya tentang Liga Premier, ia tahu kalau saya memikirkannya dan meski kami memiliki masalah, saya senang saat mengetahui kalau ia sadar betapa saya peduli padanya," imbuh Mourinho.

"Sekarang ia bisa lebih berkembang bersama Roberto Mancini, terutama karena mereka sudah saling mengenal." (foti/espn/row)

Source : http://www.bola.net

[Andi Istiabudi]

Mourinho Tutup Pintu untuk Inggris

MADRID, KOMPAS.com - Pelatih Real Madrid, Jose Mourinho, menyatakan tak akan menerima tawaran pekerjaan melatih tim nasional Inggris. Menurutnya, negeri yang mengaku berkultur sepak bola kuat seharusnya dilatih oleh anak bangsa.

Mourinho diakui banyak orang sebagai salah satu pelatih terbaik dunia saat ini. Menurut pemberitaan di Inggris, sejumlah kalangan di negeri itu mengharapkan Mourinho melatih "Tiga Singa", menggantikan pelatih saat ini, Fabio Capello, pelatih asal Italia yang kontraknya habis 2012 mendatang,

Namun, menurut Mourinho, ia hanya akan melatih tim nasional negerinya sendiri, Portugal. Dikatakan juga, itu pun tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

"Saya pikir, tim nasional adalah Inggris untuk orang Inggris dan Portugal untuk orang Portugal. Suatu haru, saya akan melawan Inggris dengan tim Portugal saya, tetapi Portugal harus menunggu lama," terangnya. (SKY)

Source : http://bola.kompas.com

[Andi Istiabudi]

Mourinho Psikolog Jempolan

MILAN, KOMPAS.com - Gelandang Inter Milan, Dejan Stankovic, menilai mantan pelatihnya, Jose Mourinho adalah psikolog jempolan karena bisa membuat pemain merasa sangat bersalah bila tampil buruk dan termotivasi memperbaikinya. Menurutnya, itulah salah satu kunci sukses Inter menjuarai Liga Champions, Serie-A, dan Piala Italia 2009-2010.

"Mourinho adalah psikolog hebat. Bila Anda tak bisa berjalan dan mati kelelahan, ia membuat Anda mengeluarkan sisa energi dalam tubuh Anda," ungkap Stankovic.

"Ia bekerja begitu keras untuk skuad dan pemain. Ia menuntut banyak, tetapi ia juga memberi banyak. Ia memberi ruang dan waktu kepada Anda, memastikan Anda merasa penting setiap saat,"

"Apakah Anda bermain atau duduk di tribun, bersamanya, Anda merasa penting. Aku hanya bisa berterima kasih kepadanya atas apa yang ia lakukan untukku,"

"Mourinho luar biasa karena ia membuat Anda merasa bersalah bila tak bermain baik, karena ia memberi Anda segala yang ada pada dirinya dan mengisi Anda dengan tekanan positif. Ini membuat Anda tak mundur, bahkan hanya satu senti meter,"

"Mourinho membuat perbedaan juga karena ia meyakinkan kami bahwa kami adalah yang terbaik dan terus mengulangi itu sepanjang pertandingan,"

"Mengatasi begitu banyak rintangan sepanjang jalan menuju final, kami hanya harus menang. Itu tak terlupakan karena menjuarai Liga Champions adalah hadiah berharga bagi setiap pemain di sebuah klub sepak bola," paparnya.

Mourinho menangani Inter pada periode 2008-2010. Ia meninggalkan Inter setelah membawa mereka menjuarai Liga Champions untuk melatih Real Madrid. Posisi Mourinho di Inter kini diisi Rafael Benitez. (FBI)

Source : http://bola.kompas.com

[Andi Istiabudi]

Gagalnya Inggris di Mata Mourinho
ME Gunawan

Liputan6.com, Madrid: Datang ke Afrika Selatan, Timnas Inggris yang bertabur bintang digadang-gadang bakal bersinar di ajang putaran final PD 2010 lalu. Bahkan, pelatih Fabio Capello pun dengan penuh keyakinan sesumbar jika anak-anak asuhannya mampu bakal melaju ke babak pamungkas alias partai final. Hasilnya? Boro-boro. Wayne Rooney dkk diberi pelajaran Timnas Jerman di babak perdelapan final alias 16 besar.

Di mata mantan manajer Chelsea yang kini menjadi arsitek Real Madrid, Jose Mourinho, ada dua faktor yang membuat Inggris begitu gampang tersingkir di Afrika Selatan. Yaitu, Capello kekurangan seorang penjaga gawang berkualitas dan striker jempolan berpostur tinggi besar guna mendampingi Wayne Rooney.

“Tanpa mempunyai seorang kiper top Anda tidak akan berhasil meraih gelar. Coba tengok klub yang menjadi juara di Liga Champions dan Piala Dunia. Mereka pastinya memiliki seorang kiper berkelas. Di Spanyol, kiper Barcelona (Victor Valdes) berasal dari Spanyol. Penjaga gawang Timnas Spanyol berada di Real Madrid. Pun demikian dengan Atletico Madrid,” ujar Mourinho.

Lalu? “Nah, coba lihat apa yang dimiliki Inggris. Di Chelsea, penjaga gawangnya (Petr Cech) bukan berasal dari Inggris. Arsenal? Sami mawon. Ia (Manuel Almunia) bukan warga Inggris. Demikian pula dengan Manchester United dan Liverpool. Jadi, Anda (klub-klub premiership) tidak mempunyai seorang penjaga gawang berkelas dunia,” tegas Mourinho.

Selain kiper top, di mata Mourinho, Inggris kekurangan daya gempur di lini depannya. “Manchester United mempunyai seorang Wayne Rooney. Namun, ia adalah second striker. Nah, tanpa seorang penyerang (berpostur) tinggi besar, sangat sulit bagi sebuah tim untuk memenangkan kejuaraan besar (Piala Dunia). Jadi, tanpa ada dua faktor, ya jelas saja Inggris gagal menjadi juara,” tandas Special One. (MEG/Mirror)

Source : http://bola.liputan6.com

[Andi Istiabudi]

Mourinho: Pemain Tak Nyaman di Timnas Inggris

Bola.net - Pelatih Real Madrid, Jose Mourinho mengklaim bahwa penampilan mengecewakan Inggris di Piala Dunia 2010 lalu disebabkan para pemain mereka tak bahagia serta tak nyaman bermain untuk tim nasional.

Menuai banyak pujian sebelum turnamen digelar, The Three Lions tampil tak meyakinkan dan harus tersingkir di putaran kedua lewat kekalahan memalukan 4-1 dari rival mereka, Jerman.

"Buatlah pemain merasa bahagia. Bukannya takut untuk bermain, bukan dengan harapan tinggi," ujar Mourinho.

"Saya tak berpikir kalau para pemain itu merasa bahagia di tim nasional. Saya tak merasa kalau mereka nyaman di sana."

"Ketika mereka mendapatkan Fabio Capello, saya amat optimis. Pelatih bagus, pengalaman hebat dan pemimpin yang baik. Saya pikir ia orang yang tepat untuk itu - umur yang tepat, stabilitas yang benar, kepribadian yang kuat. Saya pikir ia mampu melakukannya."

"Inggris punya segalanya. Mereka punya manajernya, mereka punya pelatihnya, mereka punya pemainnya. Sedikit sulit dimengerti mengapa mereka tak memenangkan apapun. Lihatlah pemain tak selayaknya pemain, lihatlah mereka sebagai orang Inggris," lanjut Mourinho.

"Jika tidak, pemain akan terus merasakan panas dan tekanan. Saya tak merasa kalau para pemain bahagia di tim nasional, saya tak merasa mereka nyaman di sana. Mereka bahagia di klub, nyaman di klub. Mungkin terlalu banyak harapan pada mereka."

Inggris akan meladeni Montenegro dalam kualifikasi Euro 2012 pekan depan, menyusul start bagus yang mereka torehkan sebelumnya: melibas Bulgaria 4-0 di kandang dan menekuk tuan rumah Swiss 3-1. (espn/row)

Source : http://www.bola.net

[Andi Istiabudi]

Getir, Namun Mourinho Pilih Madrid

Bola.net - Menjadi arsitek tim nasional merupakan impian semua pelatih di dunia, termasuk Jose Mourinho. Maka, layaklah The Special One masih merasakan kepahitan usai dirinya tidak bisa mewujudkan impiannya menjadi pelatih timnas Portugal.

Seperti dilansir ESPN, Mourinho menyatakan bahwa dia sangat menginginkan posisi sebagai pelatih Seleccao das Quinas. Karena itulah meski mengaku dapat mengerti bahwa Real Madrid tidak akan melepaskannya begitu saja, untuk memenuhi ambisinya itu, Mourinho tetap saja merasa pedih.

"Selama dua hari, saya sempat merasa dan berpikir seakan saya seorang pelatih timnas Portugal," ungkap Mourinho getir.

"Saya menginginkan posisi ini. Tapi, saya harus mengakui bahwa Real Madrid adalah sebuah institusi raksasa yang membeli saya dari Inter dan membayar gaji saya. Saya sadar bahwa mereka tidak bisa mengambil resiko di depan anggota dan fans mereka."

"Keputusan mereka sangatlah mudah dipahami."

Lebih lanjut, Mourinho memberi ucapan selamat pada pelatih timnas Portugal saat ini, Paulo Bento. "Saya harap Paulo bakal meraih kesuksesan di timnas Portugal. Saat ini, Portugal telah memiliki seorang pelatih. Semua orang kini harus menghormatinya sebagai pelatih kami," tandas pelatih berusia 47 tahun ini.

Sebelum Bento terpilih menjadi pelatih timnas Portugal, nama Mourinho berada di urutan teratas untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Carlos Queiroz tersebut. (espn/den)

Source : http://www.bola.net

[zudomiriku]

Mou Masih Sebal Gagal Besut Portugal
Arya Perdhana - detiksport



Madrid - Bulan lalu, Jose Mourinho punya kesempatan melatih timnas negaranya, Portugal. Peluang itu tidak dapat ia ambil karena kebijakan dari Real Madrid, dan Mourinho pun merasa sebal.

Mourinho didekati oleh Federasi Sepakbola Portugal (FPF) untuk melatih Seleccao di dua laga kualifikasi Euro 2012. Kursi pelatih Portugal saat itu memang tengah kosong pasca pemecatan Carlos Queiroz.

Namun meski Mou mengaku antusias dengan tawaran itu, ia tidak bisa mengambilnya karena ia dilarang Madrid, klub yang mempekerjakannya sekarang. Mou pun sedikit masygul meski mengaku memahami putusan Madrid.

"Selama dua hari saya merasa dan berpikir seperti pelatih Portugal, dan saya menyukainya," aku Mourinho sebagaimana yang diwartakan AFP.

"Tapi saya harus mengakui kalau Real Madrid adalah lembaga besar, mereka 'membeli' saya dari Inter Milan, mereka menggaji saya dan mereka tidak sanggup mengambil risiko yang harus ditanggung pemegang saham dan penggemar mereka," imbuhnya.

"Melihat lagi kasus itu, saya pikir itu sebuah keputusan yang mudah dimengerti," cetus pelatih yang tahun lalu membawa Inter menjuarai Seri A, Coppa Italia dan Liga Champions sekaligus itu.

Setelah gagal menggaet Mourinho, FPF kemudian menunjuk Paulo Bento sebagai arsitek anyarnya.

"Portugal sekarang punya seorang pelatih dan dia harus dianggap oleh semua orang sebagai 'pelatih kita' dan 'yang terbaik'," pesan pelatih 47 tahun itu.

[Andi Istiabudi]

Stankovic: Mourinho Psikologis Hebat

Bola.net - Gelandang Inter Milan, Dejan Stankovic mengungkapkan pujian pada Jose Mourinho dan menyebut kalau mantan pelatih Nerazzurri adalah seorang psikologis yang hebat.

Pemain asal Serbia itu musim lalu turut mengecap manisnya sukses bersama Mourinho ketika mereka membawa Inter meraih gelar di Serie A, Coppa Italia dan juga Liga Champions.

"Mourinho adalah psikologis hebat," papar Stankovic pada Sky Italia.

"Jika Anda bahkan tak bisa berjalan atau merasa amat sangat lelah, ia mampu menarik sedikit energi yang masih tersisa di tubuh Anda. Ia bekerja begitu keras untuk skuad dan para pemain. Ia mengambil segalanya, tetapi sebaliknya ia juga memberikan banyak hal pada Anda."

"Ia memberikan pada Anda ruang dan waktu, meyakinkan bahwa Anda merasa penting setiap saat. Apakah Anda bermain atau duduk di bangku cadangan, Anda merasa penting bersamanya. Saya hanya bisa berterima kasih padanya atas apa yang ia lakukan untuk saya," imbuh Stankovic.

Stankovic tadinya sudah siap meinggalkan Inter menuju Juventus ketika pelatih Roberto Mancini dan asisten Sinisa Mihajlovic dipecat oleh klub.

"Saat Mourinho tiba, media sudah menempatkan saya di kereta yang sama dengan Mancini dan Mihajlovic. Namun, hal sebaliknya terjadi. Di pertemuan pertama saya dengannya, dalam lima menit ia menjelaskan kalau ia bertaruh pada saya, dan pada akhirnya ia menang."

"Saya melalui dua tahun yang hebat. Mungkin saya bisa tampil sedikit lebih baik, tapi saya puas dengan semua yang bisa saya berikan padanya," lanjut Stankovic.

"Mourinho luar biasa, karena ia membuat Anda merasa bersalah jika Anda tak memberikan segalanya, karena ia memberikan Anda semua dari dirinya dan menyentuh Anda dengan tekanan yang positif. Itu membuat Anda tak mau melepaskannya, bahkan satu centimeter sekalipun."

Stankovic juga mengungkapkan kalau sihir Mourinho di ruang ganti Inter juga menjadi faktor utama kemenangan mereka di final Liga Champions kontra Bayern Munich.

"Mourinho juga membuat perbedaan kala itu, saat ia meyakinkan kami bahwa kamilah yang terbaik dan ia terus mengulanginya sepanjang laga. Bisa mengatasi begitu banyak kesulitan sepanjang jalan menuju final, kami hanya harus menang," tandasnya.

"Itu sungguh tak terlupakan, saat mengangkat trofi Liga Champions adalah pengalaman mengagumkan untuk seorang pemain di level klub." (foti/row)

Source : http://www.bola.net

[Andi Istiabudi]

Mourinho Ingin Lebih Sering Ditemani Zidane

Madrid - Sebagai mantan pemain, Zinedine Zidane sudah kenyang dengan ilmu dan pengalaman yang ia petik di lapangan. Boleh jadi itu mengapa Pelatih Real Madrid minta Zidane lebih sering menemaninya di lapangan.

Dalam karirnya bermain sepakbola, Zidane sudah mencapai level tertinggi dengan meraih sejumlah banyak gelar bersama klub-klub yang ia bela dan juga ketika membela negaranya, Prancis.

Bukan hanya dalam level tim, pengakuan kemampuan individu Zidane pun terlihat dengan tiga gelar pemain terbaik dunia yang pernah ia raih.

Capaian dari pengalamannya di lapangan itu niscaya bisa ia tularkan kepada para pemain lain yang lebih muda darinya. Maka Zidane, yang kini menjadi penasihat di Madrid, pun diminta untuk lebih dekat ke lapangan untuk membagi ilmu kepada para yuniornya.

"Saya mau ia lebih sering bersama saya ketimbang dengan presiden (klub)," pinta Mourinho kepada TF1 yang dikutip Reuters.

Zidane sendiri sebelum ini sudah berulangkali mengaku tak mau menjadi manajer atau pelatih klub. Mungkin itu mengapa ia jadi enggan terlalu banyak turun ke lapangan.

Namun demikian, hal itu tak diterima begitu saja oleh Mourinho. Keberadaan Zidane di lapangan sepertinya dinilai Mourinho akan punya dampak jauh lebih positif untuk skuad 'Si Putih'.

"Saya pikir ia memang tak mau menjadi seorang pelatih, tapi saya tetap menginginkannya berada bersama saya," lugas Mourinho.

Bagaimana, Zidane?

Source : http://www.detiksport.com