[LEGEND] Zinedine Zidane

[zudomiriku]

Zidane stars for Real Madrid... but Zinedine's watching Enzo in UEFA Youth League

Zinedine Zidane was in attendance as his son starred in Real Madrid's UEFA Youth League victory over Paris Saint-Germain.

Enzo Fernandez, 18, was substituted after an hour in the hard-fought 1-0 victory over PSG that booked Real's place in the semi-final.

The Spaniards were reduced to 10 men after 55 minutes when Hector Martinez was dismissed for a reckless foul, but central defender Jaime Sanchez struck the solitary goal with 18 minutes left.

There is still a big English presence left in the competition with Manchester City facinf Benfica, Chelsea facing Schalke and Arsenal facing Barcelona in the quarter-finals.

Fernandez began his youth career at Juventus but moved to Real Madrid when Zinedine made his £50million switch in 2004.

The teenager, who wears the No 10 shirt, has not represented Real at senior level yet, but was invited to train with the first team by then-manager Jose Mourinho in 2011.

Spectator: France legend Real Madrid was in Paris to see his son Enzo Fernandez star in the UEFA Youth League


Into the semi: Fernandez helped his team book their place in the semi-final of the competition


Former team-mates: Zidane and former France team-mate Laurent Blanc greet


Tangled up: Enzo clashes with PSG's Roli Pereira De Sa


Making a change: Enzo was taken off after an hour

At the end of February Fernandez trained with the French U19 squad.

Despite his call up, however, he is eligible to play for either France or Spain, as well as Algeria, from where his paternal grandparents hail.

http://www.dailymail.co.uk/sport/football/article-2578552/Zidane-stars-Real-Madrid-Zinedines-watching-Enzo-UEFA-Youth-League.html

[Andi Istiabudi]

Wiih keren nih kalau Zizou bakal melatih Madrid

Saatnya Latih El Real, Zidane?
Doni Wahyudi - detikSport



Madrid - Sejak melatih tim belia Real Madrid, Zinedine Zidane diyakini tinggal menunggu waktu saja untuk akhirnya membesut skuat utama El Real. Peluang itu kini terbuka saat Rafael Benitez mulai digoyang dari posisinya.

Madrid menelan kekalahan 0-4 saat menjamu Barcelona, Minggu (21/11/2015) dinihari WIB. Hasil memalukan tersebut menambah tekanan pada Rafael Benitez, yang sudah sejak awal kedatangannya dapat banyak kritik terkait strategi permainan dan relasi dengan para pemain.

Zidane sendiri sudah 18 bulan menjadi pelatih Real Madrid Castilla. Saat ditanya soal peluangnya menggantikan Benitez, pria asal Prancis itu merasa kalau dirinya belum benar-benar siap mengisi posisi tersebut.

"Saya adalah pelatih Castilla dan Benitez pelatih tim utama. Kondisinya seperti itu saat ini," sahut Zidane di AS.

"Saya bersama Castilla dan jika saya bertahan dengan klub ini adalah untuk melatih Castilla. Tahun lalu, di akhir musim, saya merasa kalau saya masih kurang sesuatu untuk bisa melatih tim utama," lanjut legenda sepakbola Prancis itu.

"Saya melakukan ini perlahan-laha dan saya tidak terburu-buru. Yang terpenting adalah merasa gembira hari demi hari dengan apa yang saya lakukan. Saat ini saya ada di Castilla," Zidane menegaskan lagi.

Usai kalah dari Barcelona, publik Santiago Bernabeu meminta Presiden Florentino Perez mundur dari jabatannya. Di Spanyol sudah santer beredar kabar kalau menunjuk Zidane, yang populer di mata fans, akan menjadi jalan yang dipilih Perez untuk mendapatkan lagi dukungan dari fans.

[Andi Istiabudi]

Congrats Zidane, akhirnya resmi menjadi pelatih Real Madrid

[Andi Istiabudi]

Dapat dukungan dari Becks juga nih

Beckham: Zidane yang Terbaik untuk Tangani Madrid
Rifqi Ardita Widianto - detikSport



Los Angeles - Mantan winger tim nasional Inggris David Beckham mendukung keputusan Real Madrid menunjuk Zinedine Zidane sebagai pelatih. Zidane disebutnya sebagai pilihan terbaik untuk tugas tersebut.

Zidane telah ditunjuk menjadi pelatih Madrid untuk menggantikan Rafael Benitez yang dipecat. Ini adalah kali pertama eks pemain legendaris Prancis itu menangani tim senior, setelah sebelumnya hanya mendapatkan peran sebagai asisten pelatih dan pelatih tim Castilla.

Meski relatif belum cukup berpengalaman, Zidane mendapatkan dukungan termasuk dari Beckham yang pernah bermain bersama selama tiga tahun di Madrid, dalam rentang 2003-2006. Beckham menilai Zidane sudah terbiasa bekerja dengan standar yang tinggi sejak jadi pemain dan hal itu menjadikannya pilihan terbaik.

"Apakah situasinya bisa lebih baik dari ini? Seorang pria yang sudah menjadi yang terbaik di permainan yang kita semua cintai, mengambil alih sebuah klub yang saya dan banyak orang sukai," ungkap Beckham lewat akun Instagram-nya.

"Seseorang dengan dorongan, gairah, dan juga tidak menerima kegagalan di level apapun. Mengambil alih dari seorang manajer yang punya pengalaman besar dan dihormati di pertandingan, tapi dia mengambil sebuah posisi yang akan dinikmati nantinya. Dia orang terbaik untuk tugas tersebut," imbuhnya.

[Andi Istiabudi]

Zidane: Dari Era 'Galacticos' Hingga Jadi Pelatih Madrid
Rossi Finza Noor - detikSport



Madrid - Bagi Real Madrid, Zinedine Zidane lebih dari sekadar legenda hidup. Zidane adalah bukti hidup dari falsafah yang dipegang oleh Madrid, falsafah yang diwujudkan oleh Florentino Perez.

Kata "Real" atau "Royal" yang mendahului kata "Madrid" sesungguhnya sudah menggambarkan karakter dan identitas Madrid sesungguhnya. Ditambah lagi dengan mahkota di emblem mereka. Sedari awal, Madrid sudah mengidentikkan diri mereka dengan bangsawan.

Jika melihat dari hasil di lapangan, layaklah Madrid menyebut diri mereka "bangsawan" di kalangan klub sepakbola. Sepuluh gelar juara Liga Champions dan 32 gelar juara La Liga sudah cukup untuk membuat mereka menepuk dada dengan bangga.

"Kebangsawanan" mereka lantas dipertegas dengan kebiasaan mengoleksi pemain-pemain bintang. Mulai dari Alfredo di Stefano dan Ferenc Puskas, hingga ke zaman Jorge Valdano dan Hugo Sanchez, lalu sampai ke era 'Galacticos'.

'Galacticos' adalah perumpamaan untuk menggambarkan pemain-pemain bintang yang seolah-olah datang dari jagat lain. Ketika Florentino Perez pertama kali menjabat sebagai presiden pada 2000, dimulailah kebijakan untuk menggaet setidaknya satu mega-bintang dalam satu musim.

Pemain-pemain bintang itu kemudian dipadukan dengan bintang-bintang lama yang sudah ada di klub. Maka, dalam benak Perez, jadilah Madrid klub maha-dahsyat.

Zidane adalah salah satu 'Galactico' pertama yang didatangkan Madrid (baca: Perez). Ia datang semusim setelah Madrid menggaet Luis Figo dari Barcelona.

Pada era yang sama, Madrid kemudian menggaet Ronaldo dan David Beckham. Ini membuat lini tengah dan lini depan mereka menjadi salah satu yang termewah di Eropa --kalau bukan di dunia.

Zidane hanya bermain lima musim untuk Madrid. Namun, itu sudah cukup untuk membuatnya menjadi legenda hidup di Santiago Bernabeu. Sentuhan bolanya, hingga liukannya yang tak ganas namun indah, sudah cukup terpatri di benak pendukung Madrid. Belum lagi golnya ke gawang Bayer Leverkusen ketika Madrid menjuarai Liga Champions 2002.

Sepanjang lima musim berkostum Madrid, Zidane mempersembahkan satu trofi La Liga, dua trofi Piala Super Spanyol, satu trofi Liga Champions, satu trofi Piala Super UEFA, dan satu trofi Piala Interkontinental.

Era 'Galacticos' pertama Madrid memang tidak berakhir indah. Selain minim trofi, era pertama 'Galacticos' sempat dibumbui isu perpecahan di ruang ganti (menghadirkan istilah 'Zidanes y Pavones', untuk menggambarkan pemain bintang dan semenjana). Sejumlah pemain yang dibeli setelahnya juga gagal bersinar, sampai kemudian Perez meninggalkan Madrid.

Kendati demikian, Zidane tetaplah Zidane. Ia dianggap sebagai orang yang tahu luar dan dalam-nya Madrid. Mengakhiri kariernya sebagai pemain di Madrid, ia lantas mendedikasikan kariernya pascapensiun untuk Madrid. Bahkan, anak-anaknya pun menjadi anggota tim junior Madrid.

Sempat menjabat sebagai asisten pelatih untuk Carlo Ancelotti, dan menjadi pelatih Real Madrid Castilla, Zidane kini resmi menjadi pelatih tim utama. Perez, yang kini menjadi Presiden Madrid lagi, memberinya ucapan selamat.

"Zinedine, ini adalah stadionmu. Ini adalah klubmu. Kamu mendapatkan dukungan penuh dari kami semua. Mulai saat ini, Zidane adalah manajer Real Madrid," kata Perez.

[rondwisan]

1998 vs 2016

[Andi Istiabudi]

Paling tidak Enzo sudah pernah merasakan dapat medali juara liga Champions

Enzo Zidane Gabung Alaves
Lucas Aditya - detikSport



Madrid - Real Madrid melepas Enzo Zidane di bursa transfer musim panas ini. Pemain berusia 22 tahun itu dilepas ke Alaves.

Enzo merapat ke Alaves dengan durasi kontrak selama tiga tahun. Seperti penjualan pemain-pemain sebelumnya, Marca melaporkan bahwa El Real menyertakan klausul pembelian kembali pada jebolan akademi mereka itu.

Kepastian transfer Enzo diketahui setelah laman resmi Alaves menyambut kedatangan Enzo ke klub finalis Copa del Rey musim 2016/2017.

"Deportivo Alaves ingin menyambut Enzo Zidane dan mendoakan yang terbaik untuk musim baru," kata pernyataan resmi itu.

Eks mantan pemain tim nasional Prancis U-19 itu sudah mencatatkan sebanyak 78 pertandingan untuk tim Castilla. Dia memberikan sumbangan tujuh gol dan 15 assist.

Enzo merupakan salah satu pemain yang menyebabkan Madrid mendapatkan sanksi transfer dari FIFA. Tak disebutkan berapa biaya transfer yang harus dibayarkan oleh Alaves ke Madrid untuk mendatangkan putra pelatih Los Merengues saat ini, Zinedine Zidane.

Pada musim lalu, Enzo sudah menyumbangkan gol pertamanya untuk tim utama Madrid. Dia mencetak gol saat Los Blancos memetik kemenangan atas Cultural Leonesa.

[alfiandrmwn]

saya rasa zidane adalah pelatih tersukses dalam 2 musim ini

[Andi Istiabudi]

Jadi inget pas menyaksikan pertandingan tersebut live 11 tahun lalu di TV...

Penyesalan Tiada Akhir Zidane: Menanduk Materazzi
Mohammad Resha Pratama - detikSport



Madrid - Zinedine Zidane masih tak bisa melupakan tandukannya kepada Marco Materazzi. Hal itu jadi penyesalan terbesar dalam hidup Zidane.

Pada final Piala Dunia 2006 di Berlin, Prancis dan Italia saling berhadapan. Laga lanjut sampai perpanjangan waktu setelah bermain imbang 1-1 selama 90 menit. Prancis unggul duluan lewat penalti Zidane sebelum dibalas tandukan Materazzi.

Dua pemain itu lantas jadi aktor utama pada drama perpanjangan waktu. Terlibat adu mulut, Zidane tiba-tiba saja menanduk dada Materazzi hingga lawannya itu terjatuh.

Aksi Zidane itu tak luput dari pengamatan wasit Horacio Elizondo yang langsung mengacungkan kartu merah. Akhir pahit untuk Zidane yang memang sudah merencanakan pensiun usai Piala Dunia.

Setelah Zidane out, Prancis akhirnya harus kalah dari Italia dalam drama adu penalti. Penyesalan yang tiada akhir untuk Zidane meski kabarnya tandukan itu dilakukan karena provokasi Materazzi yang menghina ibu serta keluarga Zidane.

"Saya tidak bangga sama sekali soal itu," ujar Zidane kepada Telefoot.

"Saya tidak suka dengan aksi itu, kepada semua pemain muda, seluruh pelatih, orang-orang yang secara sukarela membuat sepakbola berbeda seperti sekarang, tapi itu adalah bagian hidup saya,karier saya. Memang tidak menyenangkan, tapi kami harus menerimanya," sambungnya.

[Andi Istiabudi]

Dan akhirnya Zidane pun mundur dari Real Madrid...