Fakta Unik Tentang Moyes

[goodmin]

Saya punya sedikit tulisan mengenai Moyes yg Saya unggah di blog UIBpp. Ijin share disini.

http://wp.me/p3R6Jm-1y

Sudah Mengenal Moyes?

Lebih mudah mencium daging yang busuk daripada mencium bau daging yang segar. Aromanya akan menusuk tanpa harus mendekatkan daging tersebut ke hidung. Kalimat tersebut layak disebutkan dalam kiprah David Moyes dalam menangani Manchester United sekarang. Jika saya berjalan-jalan ke sebuah cafe dimana banyak kerumanan fans United menyaksikan tim kesayangannya, akan mudah sekali bagi Saya mendengarkan makian terhadap the chosen one (or football genius?) daripada pujian untuknya. Keburukan-keburukan tersebut akan semakin parah jika Saya melihat ke media internet seperti twitter atau forum-forum. Dimana di media tersebut tiap individu berhak mengeluarkan unek-unek secara bebas tanpa harus mengenal atau mengetahui fakta-fakta yang ada.

David Moyes dikenal sebagai manajer tim medioker Everton. Tim papan tengah yang memang dibatasi budget minim di tiap musimnya. Di Everton, Moyes tidak pernah mendapatkan gelar. Jika Anda tidak tahu apa itu gelar, gelar adalah klimaks prestasi yang selalu dielu-elukan oleh pendukung Manchester United. Wajar, jika parameter fans United adalah gelar. Tidak ada gelar berarti gagal, ibaratnya begitu. Seperti halnya kedatangan David Moyes yang tiba di markas United tanpa gelar satupun. Sampai ada yang berseloroh bahwa Moyes tidak layak menjadi manajer United karena hal ini. Sejenak Saya tertawa dan berpikir, "Apakah seorang pelajar SD kelas 5 yang selalu ranking 10 tidak boleh mendapat rangking 1 di kelas 6?"

Lantas apakah seburuk itukah seorang David Moyes? Saya menulis tidak untuk melakukan debat terhadap barisan #MoyesOut atau barisan #MoyesIn . Debat hanya akan memperdalam jurang perbedaan. Tidak ada salahnya mengenal sosok pelatih yang lahir di kawasan elit di pinggiran Glasgow, Bearsden. Moyes terbilang cukup beruntung, tidak seperti Sir Alex yang lahir di kawasan Govan, kawasan pekerja galangan kapal. Kehidupan di Govan jelas lebih keras dibanding di Bearsden. Namun Moyes juga tidak lahir dari keluarga elit. Ibunya bekerja di toko baju, ayahnya pembuat pola/desainer untuk perkakas dan setelahnya menjadi dosen di akademi kecil tempat dimana Kenny Dalglish mengenyam pendidikan.

Garis besar kehidupan Moyes kecil adalah sepakbola dan kegiatan sosial. Ayahnya selain menjadi dosen juga mengelola kesebelasan di tempat dia mengajar. Kemudian menjadi pencari bakat Rangers dan salah satu tokoh senior di Drumchapel Amateurs. Drumchapel Amateurs bisa dikatakan Salford United-nya Glasgow. Akademi junior tersebut mulai terkenal semenjak melahirkan lulusan-lulusan semacam Paddy Crerand, Andy Gray, John Robertson juga sosok yang tidak asing bagi kita, Alex Ferguson. Kedisiplinan, adalah kunci sukses dari Drumchapel. Di sanalah Ferguson menemukan pondasi etos kerja yang dimilikinya selama ini, yaitu kedisiplinan. Moyes muda juga memperolehnya di sana. Namun kedua orang ini belum saling mengenal saat itu.

Berbeda dengan Sir Alex, Moyes adalah seorang pemain bertahan, bek tengah. Saat berusia 17 tahun dia sudah bergabung dengan Celtic dan sukses jadi bek tengah remaja di klub itu, lalu menjuarai SPL pada musim 1981-1982. Di Celtic, Moyes mengatakan bahwa dia belajar 2 hal; mengejar kemenangan dan takut terhadap rasa cepat puas. Namun karir bermain Moyes tidak semulus apa yang dia pelajari di Celtic. Dijual pada tahun 1983 dan sempat dilirik Arsenal, tapi Moyes terdampar di Cambridge United. Moyes kemudian berpindah-pindah klub, namun bakat pelatihnya sudah terlihat saat dia kembali ke Drumchapel. Menangani pemain sebaya bahkan banyak yang lebih tua. Mengumpulkan catatan-catatan penting berkaitan teknik & taktik kepelatihan dari eks manajer-manajer yang melatihnya. Moyes juga mengambil kursus kepelatihan di usia yang relatif muda, 22, di saat dia masih bisa melakukan tackle menghadang striker lawan. Dan pada usia 28 sudah mendapat tawaran menjadi manajer atau asisten manajer.

Karir sepakbola Moyes hampir berakhir saat itu, namun titik awal karir manajernya berawal dari pinangan sebuah klub Inggris, Preston North End. Saat itu Preston jadi juru kunci Football League Divisi Two (kalau dikastakan dari EPL jadi divisi 4) dan sudah 20 tahun tidak pernah berada di puncak klasemen. Bersama Moyes, yang pertama menjadi pemain kemudian player - manager dan manajer, Preston menempuh perjalanan menuju puncak prestasi. Kemampuan mengorganisasinya terlihat dari pemilihan dia sebagai kapten tim. Saat masih menjabat sebagai kapten itulah David Beckham dipinjamkan ke Preston North End. Dalam autobiografinya, Beckham muda yang pemalu dan berbicara seperlunya menulis, Kapten Moyes justru sering mengajaknya berbicara dan mengajak berbaur dengan pemain lain. Di sinilah awal perkenalan Moyes dengan Sir Alex. Banyak pemain United yang kemudian dipinjamkan ke Preston. Juga saat Eric Cantona diskors akibat tendangan kung fu fenomenal, sebagai balas budi Preston North End membalas jasa dengan jadi lawan United dalam pertandingan persahabatan rahasia yang digelar untuk menjaga kebugaran salah satu legenda United tersebut. Sebuah romantisme yang disajikan klub kecil dan klub (menuju) besar kala itu.

Gary Peters, adalah manajer Preston kala itu. Dia mendapuk Moyes menjadi asistennya & ditugasi untuk mengurus pertandingan itu. Jadi, Moyes mulai tugasnya sebagai asisten manajer merangkap pemain. Peters menyebut Moyes kala itu sebagai pribadi yang kaku, serius dan tidak suka bercanda. Dia mengaku tantangan terbesarnya adalah membatasi sifat gila kerja Moyes. Di malam hari Moyes kerap memakai waktunya untuk menonton pertandingan alih-alih dipakai untuk beristirahat. Ya, Moyes adalah penganut 16 jam kerja setiap hari. Wartawan four four two pernah mengkritik hal ini namun manajer yang suka ngomong blak-blakan ini sangat berpegang teguh dengan sistem kerja yang dia anut dengan durasi di atas normal tersebut. Peters yang punya kepribadian kaku merekrut seorang asisten manajer kedua, Steve Harrison, mantan pelatih timnas Inggris yang doyan bercanda. Untuk harmonisasi ruang ganti kilahnya.

Kombinasi mereka membawa hasil, Preston dibawa naik ke divisi 3 (Football League One) di tahun 1996. Tugas mereka selanjutnya adalah membawa Preston ke divisi 2 (Championship). Namun di tahun 1998 klub berada di zona degradasi, Peters mundur dari jabatannya sebagai manajer dan merekomendasikan David Moyes yang kala itu masih berumur 34 tahun. Mungkin kurang lebih kondisinya sama seperti United sekarang, kebijakan tersebut dianggap miskin ambisi bagi fans. Padahal manajer-manajer ternama sudah dikaitkan dengan Preston, salah satunya Ian Rush.

Kumpulan catatan-catatan kecil oleh Moyes dibuka lagi. Beberapa macam teknik kepelatihan yang dikumpulkannya dari manajer-manajer dibaca kembali. Dipilah mana yang diperlukan, mana yang tidak. Moyes mampu menampik tudingan fans dengan menyelamatkan Preston dari zona degradasi. Setahun kemudian tepatnya Mei 1999 Preston masuk ke play off untuk promosi. Namun kalah atas Gillingham. Preston baru bisa promosi di tahun kedua Moyes melatih dan tidak tanggung-tanggung Preston promosi menyandang juara divisi 3 (Football League One) naik ke divisi 2 (Championship) tahun 2000.

Moyes tidak berhenti sampai disitu, Preston yang menyandang status sebagai tim promosi mampu menampilkan sepakbola atraktif, dan yang terpenting menjadi tim yang tidak mudah dikalahkan. Manajer yang selama di Preston sudah beberapa kali mendapat tawaran klub premier ini telah memulihkan kepercayaan diri pemain, memulihkan semangat klub, ibarat meniupkan roh baru bagi Preston North End. Dalam 18 bulan terakhir masa kerja, tawaran dari klub-klub premier mulai datang. Moyes terakhir menolak tawaran Southampton, hal ini dikarenakan dia merasa hutang terhadap Preston belum lunas. Moyes ingin membawa klub yang telah menyelamatkan karirnya ke kasta yang lebih tinggi lagi. Di tahun pertamanya bermain di divisi 2, Moyes mampu mengantarkan Preston lolos hingga play off dengan skuat yang hampir sama dengan yang menjuarai divisi 3. Namun di play off tersebut Preston gagal lolos setelah kalah dari Bolton Wanderers.

Sepak terjang Moyes terbaca oleh klub-klub premier. Termasuk Everton, saat itu Maret 2002 wakil ketua klub Bill Kenwright mengontaknya dan Moyes mengangkat telpon darinya. "Saat saya berbicara dengan dia pertama kali di rumah kami, Moyes menyebut kata menang 10x dalam 1 menit", kenang Kenwright. Hanya butuh 30 detik bagi dia untuk memutuskan bahwa Moyes adalah orang yang tepat menangani Everton. David Moyes meninggalkan rekor pertandingan di Preston 243 kali, Menang 113 games, kalah 63 seri 67. Namun publik Preston tidak mengingat Moyes dalam statistik tersebut. Bagi publik Preston, Moyes dianggap bukan sebagai orang yang butuh batu pijakan untuk melompat dari kapal kecil ke kapal yang lebih besar. Tetapi, Moyes adalah orang yang berhasil menarik kapal yang karam di dasar laut untuk membuat berlayar kembali. (insyallah disambung)

(sumber utama: four four two)

@wendifaiz

[theater of dream]

Good read....

[Gustiono]

Mantab sebagai referensi

[Zee de Wazza]

Nice article bro

[Deddy Hernandez]

nice article

ditunggu kelanjutan ceritanya ;-)

[paiman]

Artikel yg bagus om

Ditunggu artikel2 lainnya

[Blacklist7]

Mau nambahin aja.. mungkin ada kebiasaan atau beberapa hal yg unik serta fakta yg belum pernah diungkapkan, antara lain :

1. David Moyes setiap selesai training di hari Jum'at, sebelum memutuskan daftar nama pemain yg masuk line up + cadangan yg akan dibawa ke pertandingan United diakhir pekan, faktanya, Moyes selalu mempunyai tabel grafik yg dilengkapi code warna sesuai dengan nilai hasil latihan serta kondisi keadaan pemain, tapi, hebatnya hanya dia yg tau arti dari pemberian code warna itu sendiri terhadap pemainnya.
(misal seperti di game PS klo merah artinya sangat bagus, hijau biasa, biru kondisi kurang fit, ungu artinya sakit / cedera)


2. Kedekatan Moyes dengan pemainnya dikenal sangat dekat, dan Moyes terkenal pandai bergaul dengan para pemain dan staff nya. sebagai contoh dengan Rooney itu kedekatannya bisa dibilang seperti kakak - adik, sekalinya bertengkar hebat ngambeknya lama, tp ada juga moment dimana bisa saling bekerjasama.

Moyes punya aturan tersendiri untuk Wayne Rooney yaitu "dilarang makan malam lewat dari jam 7 malam." aturan itu tampaknya sampai saat ini masih berlaku untuk Wayne Rooney yg kini terlihat lebih ramping dan fit.


3. David Moyes dikenal sebagai pekerja keras dengan teori 16 jam kerjanya, artinya Moyes selalu memikirkan tentang sepakbola, sepakbola dan sepakbola. Ada kejadian unik dan fakta, hampir di semua waktu senggangnya / masa liburannya baik bersama keluarga, istri ataupun bersama staff nya. Moyes lebih memilih untuk memantau perkembangan pemain muda incaran hingga ke pelosok klub kecil atau pemain muda didikannya yg ia titipkan di klub lain.

4. Selama karirnya sebagai manager, Moyes lebih senang disebut sebagai psikolog dan motivator daripada disebut manager.

"Saya memang seperti itu (Psikolog / motivator), sebab para pemain membutuhkan dorongan moril selama karirnya menuju kesuksesan. Mereka harus merasa senang dan bahagia setiap waktu, dan saya juga ikut merasa senang, dan mereka nantinya dapat memberikan hasil yg maksimal." David Moyes


5. Di tahun 2008, Wayne Rooney mengalami cidera mertatarsal pada kakinya saat membela Manchester United, dan kala itu media menyalahkan sepatu barunya yg dianggap terlalu ringan dan tidak menopang bagus kakinya untuk berlari, tapi ada hal fakta didalamnya.

Moyes bersedia mengeluarkan uang sebesar 300.00 poundsterling untuk membiayai pengobatan Wayne Rooney. Wow.


6. Dalam buku Autobiografi Wayne Rooney, Wazza menyebutkan bahwa Moyes pernah melakukan tindakan yg melanggar aturan dalam memberikan kepercayaan terhadap pembinaan pemain mudanya. bisa dikatakan PHP lah ya sama janjinya terhadap pemain muda. Tapi Moyes akhirnya tetap mengorbitkan pemain muda hasil didikannya di tim cadangan. (kayaknya James Wilson kena PHP nih kemarin )


7. Saat Moyes masih menjadi pemain dan sekaligus assisten manager Preston North End, Sir Alex menitipkan David Beckham untuk bermain di Preston agar Becks bisa mengembangkan karirnya, sejak saat itulah Sir Alex mulai sering berbicara dan meluangkan waktu bersama dengan Moyes berbincang mengenai proyek pembinaan pemain muda Man United yg dititipkan di Preston. Banyak pemain United yg sering di pinjamkan ke Preston NE.

dan.. setelah pendekatan itu, dengan bertemunya 2 sosok ini, Sir Alex pernah meminta kepada Moyes untuk menjadi assistennya di United tahun 1998, namun Moyes menolak halus dengan alasan menghormati sisa durasi kontraknya bersama Preston North End, akhirnya SAF menunjuk Steve McClaren sebagai assistennya selagi menunggu Mike Phelan menyelesaikan kursus kepelatihannya.


8. Pada tahun 2001, Moyes pernah menolak jabatan sebagai Manager Everton dari pemilik klub Everton. Kala itu jabatan manager masih dipegang oleh Walter Smith, namun pada akhirnya Walter Smith sendiri yg menginginkan Moyes dan Moyes dibiayai perjalanan untuk bertemu dan bersalaman langsung dengan Walter Smith sebagai tanda setuju mengambil jabatan sebagai Manager Everton untuk menggantikan dirinya.


9. Selama masa karirnya sebagai manager di Everton, tanpa diketahui oleh media, Moyes selalu mendonasikan sebagian besar gajinya untuk badan amal yang dimiliki oleh mantan pemain Everton.


10. Ketika Sir Alex muda meniti karir sebagai pemain muda yg menimba ilmu di Drumchapel Amateurs, Sir Alex dilatih oleh David Moyes Sr. ayahnya David Moyes. Dan David Moyes pun juga terdaftar sebagai lulusan akademi di Drumchapel Amateurs. Jadi keduanya merupakan lulusan akademi Drumchapel Amateurs di Glasgow, Skotlandia.


11. Ayah dari Sir Alex merupakan seorang pekerja pembuat kapal di galangan pembuatan kapal tanker / kapal barang, dan ayah dari David Moyes bekerja sebagai designer / perencana pembuatan kapal tanker. Dan ternyata keduanya bekerja di satu perusahaan yang sama.


12. David Moyes merupakan fans klub Rangers (sama seperti Sir Alex), namun ia memilih untuk berkarir sebagai pemain Celtic (bukan Rangers seperti Sir Alex) yg notabene adalah rival abadinya Rangers (layaknya duo Manchester sampai saat ini) dengan alasan bahwa ia ingin membuktikan bahwa dirinya bisa dan mampu untuk bersaing di level teratas sepakbola skotlandia tanpa harus bermain di klub pujaannya yg justru membuat dirinya mendapatkan tekanan mental yg lebih besar.


13. Ketika peringatan ulang tahun pernikahannya, Moyes pergi ke Italia untuk merayakannya bersama istrinya, namun Moyes tidak pernah bisa lepas dari sepakbola, akhirnya Moyes mengajak istrinya untuk makan malam bersama di San Siro, stadion AC Milan dan mengajak istrinya menonton Final Copa Italia sebagai kado ultah pernikahannya.

"Saya membawa istri saya pergi ke Milan untuk merayakan ulang tahun pernikahan kami." kata Moyes. "Kemudian saya mengajaknya untuk menyaksikan laga Final Copa Italia bersama. Dan itu sensasi luar biasa di akhir pekan bersamanya." sambungnya.


14. David Moyes sudah memenangkan gelar LMA Manager of the Year selama 3 kali sejak tahun 2003, satu gelar lebih banyak dari Sir Alex Ferguson (2 gelar).


15. Saudaranya, Kenny Moyes adalah seorang agent pemain yg sempat diminta Moyes untuk menjual Charlie Adams ke Liverpool daripada Adams bermain untuk Everton, klub yg dimanajeri oleh saudara kandungnya.



Semoga postingan saya ini bisa menambah referensi buat pembaca artikel tentang David Moyes ya..

[Ucup Carrick]

Good read...
khususnya untuk fans yang masih teriak #MoyesOut

[fredrian.seven]

Originally Posted by goodmin

Sudah Mengenal Moyes?

Lebih mudah mencium daging yang busuk daripada mencium bau daging yang segar. Aromanya akan menusuk tanpa harus mendekatkan daging tersebut ke hidung. Kalimat tersebut layak disebutkan dalam kiprah David Moyes dalam menangani Manchester United sekarang. Jika saya berjalan-jalan ke sebuah cafe dimana banyak kerumanan fans United menyaksikan tim kesayangannya, akan mudah sekali bagi Saya mendengarkan makian terhadap the chosen one (or football genius?) daripada pujian untuknya. Keburukan-keburukan tersebut akan semakin parah jika Saya melihat ke media internet seperti twitter atau forum-forum. Dimana di media tersebut tiap individu berhak mengeluarkan unek-unek secara bebas tanpa harus mengenal atau mengetahui fakta-fakta yang ada.

David Moyes dikenal sebagai manajer tim medioker Everton. Tim papan tengah yang memang dibatasi budget minim di tiap musimnya. Di Everton, Moyes tidak pernah mendapatkan gelar. Jika Anda tidak tahu apa itu gelar, gelar adalah klimaks prestasi yang selalu dielu-elukan oleh pendukung Manchester United. Wajar, jika parameter fans United adalah gelar. Tidak ada gelar berarti gagal, ibaratnya begitu. Seperti halnya kedatangan David Moyes yang tiba di markas United tanpa gelar satupun. Sampai ada yang berseloroh bahwa Moyes tidak layak menjadi manajer United karena hal ini. Sejenak Saya tertawa dan berpikir, "Apakah seorang pelajar SD kelas 5 yang selalu ranking 10 tidak boleh mendapat rangking 1 di kelas 6?"

Lantas apakah seburuk itukah seorang David Moyes? Saya menulis tidak untuk melakukan debat terhadap barisan #MoyesOut atau barisan #MoyesIn . Debat hanya akan memperdalam jurang perbedaan. Tidak ada salahnya mengenal sosok pelatih yang lahir di kawasan elit di pinggiran Glasgow, Bearsden.

@wendifaiz[/I]

Setuju sama kata2 pembuka om TS, khususnya masalah bukan untuk debat #MoyesOut atau lawannya. Tulisan di atas nggak ada kaitan dan nggak bisa dijadiin pembenaran MoyesOut atau nggak. Hanya buat mengenal sosok Moyes aja.

Apakah anak yang rangking 10 di kelas 5 tidak boleh jadi rangking 1 dikelas 6? Sama aja kayak anahl rangking 1 di kelas 5 apakah bakal juga jadi rangking 1 dikelas 6? Apakah anak yang rangking 1 dikelas 5 bakal nggak mungkin jadi rangking 10 di kelas 6?

IMHO...

[wiraa17]

keren ! TETAP SEMANGAT! keren katakatanya